🐺35_chapter_2🐺

1K 61 0
                                    

Para pasukan sudah mencapai gerbang perbatasan, sebentar lagi mereka akan keluar pack dan pertarung melawan musuh. Menang atau kalah semua ada di tangan mereka. Begitu pula dengan berlangsungnya hidup para makhluk immortal.

"Tunggu alpha!" ketika pasukan mereka sampai di perbatasan wilayah, sesosok makhluk menghalangi mereka.

"Siapa kau? Menyingkirlah dari jalan kami!" tanya Cetta.

"Maaf tapi kami ingin ikut berperang dengan pasukan ini!" sosok yang terlihat seperti bayangan itu mendekat.

Para pasukan beserta Cetta memandang bingung pada makhluk tersebut.

"Makhluk apa dirimu?" tanya Peter penasaran.

"Aku tidak tahu siapa aku dan makhluk apa diriku ini. Tetapi kami hidup di bawah naungan pack ini, jadi kami pikir kami punya kewajiban untuk ikut berperang!" selesainya makhluk itu berkata, keluarlah makhluk yang sama dalam jumlah cukup banyak.

Keluarnya makhluk-makhluk tak dikenal itu, membuat para pasukan mengambil langkah mundur.

"Aku tidak pernah melihat makhluk seperti kalian tetapi, kalau tidak salah kalian adalah makhluk yang memiliki tanggung jawab paling besar. Kalian akan mempertaruhkan apapun demi melindungi apa yang kalian anggap penting bukan?" Zoe membuka mulutnya.

"Kau benar. Kami akan berjuang demi pack ini walaupun kami musnah. Karena selama ini hutan di dekat perbatasan ini menjadi tempat persembunyian dan tempat tinggal kami. Maaf jika kami tidak pernah bicara pada kalian!" balas mereka.

Para malaikat dari Klan Gabrill masih tidak bisa melepaskan pandangannya dari mereka. Tubuh mereka terbentuk dari bayangan yang memiliki bentuk tidak teratur.

"Apa kau kenal Gakasha?" tanya Mikailani sepupu Gakasha dan Amely.

Samar namun dapat terlihat jelas mereka membulatkan mata. "Ga-gakasha? Kami mengenalnya dia adalah malaikat yang baik yang pernah aku temui!" ucapnya.

"Jadi benar kalian benar-benar ada. Mereka adalah makhluk yang terlahir ribuan tahun sebelum adanya bahasa. Mereka yang terlahir dari kesalahan-kesalahan makhluk terdahulu. Gakasha menemukan mereka di ujung dunia dan membawa mereka ke sini. Di sinilah Gakasha merawat mereka, sehingga dia sering sekali mencuri waktu untuk datang ke bumi. Kelakuannya melanggar aturan, karena mereka termasuk makhluk kotor yang tidak boleh kami tolong. Namun Gakasha tetap menolong mereka sampai kelakuannya itu diketahui.  Dia di beri hukuman yang sangat berat. Jika kalian pikir malaikat tidak mati kalian mungkin benar tetapi, kami juga dapat musnah. Itulah hukuman bagi dia tetapi, karena urusannya yang sangat banyak belum terselesaikan. Dia di beri kesempatan terakhir, dia terlahir menjadi cahaya kembali tetapi hanya untuk melindungi adiknya sampai menemui jodohnya! Jadi makhluk itu adalah kalian?" terang Mikailani panjang lebar.

Ada keterjutan di wajah makhluk hitam tersebut. "Kau benar kami adalah makhluk kotor yang ditolong Gakasha. Maafkan kami!"

"Kalian tidak perlu minta maaf! Dari kejadian itulah kami bisa tahu bahwa kalian ternyata adalah makhluk yang tercipta untuk melindungi apa yang pantas kalian lindungi seumur hidup. Itulah balasan untuk kalian menebus dosa! Jadi bersumpahlah kalian akan melindungi tempat ini selamanya!" tegas Mikailani.

"Baiklah kami bersumpah akan melindungi pack ini! Kami tidak punya nama, Gakasha memanggil kami sesuai dengan angka! Aku Zero pemimpin mereka!" ucap makhluk bernama Zero tersebut.

"Baiklah saya selaku alpha pack ini mengijinkan kalian bergabung dengan pasukan ini. Zax sebaiknya di posisi manakah mereka bertarung?" Dylan bertanya pada Zax, karena dia yang memegang peranan terpenting dalam penyusunan strategi.

"Mereka sangat kuat apalagi ketika mereka mencapai puncak kemarahannya. Sebaiknya mereka berada di barisan belakang anda!" usul Gaby malaikat Klan Gabrill.

Zax menganggukkan kepalanya. "Usulan diterima. Baiklah ayo kita berangkat, kemungkinan musuh sudah menanti!" Zax menadahkan kepala ke langit, di mana ada burung hitam yang beterbangan.

*****

Seperti dugaan Brave dan Zyla sebelumnya, Drack benar-benar tidak ikut andil dalam peperangan ini. Mungkin dia adalah pemimpin yang pengecut yang pernah ada. Jika Drack bermain curang dan licik dalam perang ini, maka mereka juga akan sama liciknya bahkan lebih licik dari dugaan pasukan Drack.

Pasukan Drack dipimpin oleh Pricil, wanita yang baru saja bangkit dari kematiannya. Masih sama seperti ribuan tahun lalu, pakaian dan pernak-pernik yang dia gunakan juga tak berubah. Jika Cetta tidak membaca buku catatan Angelo mungkin dia tidak akan tahu titik kelemahannya. Namun Cetta tidak tahu seberapa kuat dirinya untuk bisa menghabisi dan memusnahkan Pricil.

Pricil bertepuk tangan sembari melihat ke arah pasukan Dylan. Senyuman liciknya dia sunggingkan. "Inikah keturunan Alex? Inikah pack yang dia taruhkan saat itu?" Pricil membuka suaranya, aura gelapnya terpancar jelas.

"Oh.. apa-apaan ini? Sepertinya ada tamu tak di undang yang ikut serta dalam perang ini?" mata tajam Pricil berhenti menatap Mikailani, Gaby dan beberapa dari malaikat Klan Gabrill di sampingnya. "Klan Gabrill? Menarik sekali!"

"Di mana adikmu yang pengecut itu? Maksudku di mana Drack? Bukankah dia yang paling semangat mengenai peperangan ini?" ada ejekan tersirat dalam kalimat Brave.

"Dia memang pengecut aku akui tetapi, dia bukan penghianat sepertimu Brave!" balas Pricil tidak terima.

Cetta yang melihat semua itu dari kejauhan mulai memahami sifat Pricil, dia sangat mudah untuk di pancing amarahnya.

"Urusanmu dengan kami bukan dengannya!" bentak Cetta.

Pricil menatap tajam ke arah Cetta, menelisik manusia serigala tersebut. Karena ada perasaan tidak yakin bahwa dia benar-benar manusia serigala atau bukan.

"Siapa kau bocah ingusan?"

"Dia putraku Cetta! Inkarnasi dari Gakasha!" balas Dylan selaku ayah Cetta.

"Menarik! Kalian semua yang menentangku bersiaplah untuk mati! Haha.." dengan liciknya Pricil tertawa. Sambil mengayunkan pedangnya dia berteriak menyerukan perang.

"Serang!"

Angin berhawa dingin mulai menyelimuti, peperangan sudah berlanjut. Pricil berhadapan langsung dengan Cetta dan Dylan. Suara benda yang terbuat dari besi mulai menghiasi suasana. Menurut dari jumlah pasukan, pasukan Drack dan Pricil kalah telak. Karena pasukan yang di bawa Dylan jauh lebih banyak. Tetapi tidak ada yang tahu akan ada jebakan atau tidak yang telah mereka siapkan. Bisa saja pasukan sedikit mereka adalah kedok untuk menutupi strategi mereka supaya tidak mudah terbaca.

"Menyenangkan sekali bisa bertarung dengan kedua keturunan Alex. Mungkin jika dia menikah denganku kalian tidak akan ada!" Pricil tersenyum pahit.

Tak ada tanggapan dari ayah-anak tersebut. Mereka tetap fokus bertarung dan menumbangkan Pricil adalah tujuan mereka.

'Hai es! Jangan melamun percepat jalanmu atau kita akan telat!' tegur Clark mengingatkan.

'Baiklah! Tapi jika ingin cepat kenapa tidak ambil alih saja biar kita sampai lebih cepat!' usul Cetta.

'Baiklah! Bersiaplah!'

Tubuh Cetta membesar dipenuhi bulu-bulu berwarna putih yang semakin lebat menutupi tubuhnya. Sepenuhnya tubuh Cetta sudah digantikan oleh Clark.

***********************************

Hai! Holla!

Sudah paham dan menemukan jawabannya kan? Lanjut baca chapter selanjutnya ya! Jangan lupa komen jika ada yang ingin di tanyakan!

Bingung gak kenapa Cetta ada 2? Kalau bingung baca chapter selanjutnya!!

Salam
~kimjihyun752

My Alpha [REVISI]Where stories live. Discover now