🐺16_🐺

1.9K 104 2
                                    

Ketika matahari mulai tergelincir, menampakkan dirinya pada dunia. Memberikan sinarnya yang hangat menyelurusi seantero dunia, membuat dunia menjadi hangat. Awan-awan hitam yang kelam tergelincir hilang di gantikan oleh awan biru yang sangat menawankan mata.

Seorang gadis berambut hitam tengah berlari menyusuri lorong panjang menuju sebuah ruangan. Sebuah ruang kamar yang tertutup rapat. Napasnya terengah-engah. Tangannya memukul-mukul pintu kamar tersebut.

"Mom.. dad.. mom..!" ujarnya.

Seperkian detik selanjutnya tidak ada balasan dari penghuni kamar tersebut.

"Mom.. huh.." gadis itu mendengus gusar, akhirnya berlari menuruni tangga. Menuju kesebuah ruangan besar yang terletak di lantai bawah.

"Hhng.. mom! Dad! Hm.." napasnya tersegal karena berlarian.

"Jesslyn ada apa denganmu?"

"Mom kemana kakak? Kenapa kamarnya kosong?"

"Apa kau lupa? Bukankah hari ini kakakmu kembali ke dunia manusia, melanjutkan pendidikannya.." balas Rion.

"Hah? Tapi kenapa tidak ada yang membangunkanku? Aku.. aku.." Jesslyn yang belum selesai berbicara langsung berbalik dan berlari.

"Jesslyn! Sayang kau mau kemana?" teriak Rosella ibu Jesslyn. Sembari mengejarnya.

Jesslyn terus berlari sembari mengngkat gaun panjangnya. Menyusuri lorong meniki tangga walaupun ada lift.

Setibanya Jesslyn di kamarnya dia segera ke kamar mandi. Membersihkan tubuhnya agar wangi dan segar.

"Sayang! Kau baik-baik saja kan?"

"Iya mom.." Jesslyn keluar dari kamar mandi dalam keadaan rapi dan wangi.

"Kau mau kemana?"

"Mom aku akan menyusul kakak.. aku belum perpisahan dengannya mom. Aku masih ingin sama kakak.." ucap Jesslyn.

"Baiklah mom hati-hati..!" Rosella mengetahui keinginan anaknya yang satu ini. Sejak kecil Jesslyn memang tidak pernah bisa pisah dengan kakaknya.

Dengan terburu-buru Jesslyn menuruni anak tangga sehingga kakinya tersandung dan akhirnya Jesslyn tersungkur ke lantai.

"Aduh..euh.." Jesslyn mengerang kesakitan, karena lututnya yang tertutup jeans memar.

"Sayang hati-hati turunnya!! Ayo biar mom obati!!"

"Sudah telat mom, Jesslyn sudah jatuh. Tidak usah di obati, nanti kapan aku berangkat? Sudah aku berangkat mom, salam buat dad! Bye!!" Jesslyn bangkit di bantu Rosella dan beberapa maid. Berjalan dengan tertatih-tatih keluar istana.

Pintu raksasa yang berdiri gagah di hadapan Jesslyn terbuka dengan sendirinya. Menampakkan sebuah mobil mewah berwarna abu-abu sedang menanti.

Jesslyn menaiki mobil tersebut dengan kesulitan, karena kakinya masih terasa nyeri. Mobil meraung-raung melaju meninggalkan pelataran istana yang megah. Menyusuri hutan lebat yang membalut sekeliling istana tersebut. Menampakkan pepohonan dengan dahan lebat.

"Hm.." Jesslyn menghela napas jenuh. Karena perjalanan yang begitu membosankan, yang menampakkan pepohonan tanpa ada menarik sedikitpun.

Angin semilir berhembus memasuki mobil yang ber-ac. Membuat rasa kantuk datang menghampiri Jesslyn yang tengah bersandar pada jendela mobil. Mata Jesslyn menjadi berat, beberapa kali dia mengerjapkan matanya. Namun kantuk yang datang padanya menjadi bertambah. Membuatnya menutup mata yang terasa berat dan tertidur nyenyak.

***

"Hai!! Bangun! Kau tidur apa mati?"

Sepasang mata mulai terbuka menampakkan bola mata yang indah beriris coklat terang. Kelopak mata tersebut mengerjap beberapa kali sebelum terbuka penuh. Jesslyn menatap seorang pria di hadapannya yang tak lain adalah kakaknya. Jesslyn merenggangkan otot-ototnya dan mengumpulkan segenap nyawa yang melayang.

My Alpha [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang