🐺3_three🐺

3.9K 204 0
                                    

Krek..
Ranting kering patah terinjak oleh sepatu bot hitam milik seorang pria. Rambutnya putih seperti salju mengkilap, jalannya mengendap-endap dengan sangat hati-hati.

Kring.. kring..
Sebuah benda pipih yang canggih mengeluarkan suara. Tangan kanan pria yang tak lain adalah Dane mengambil benda itu dari sakunya.

"Ada apa?"

"Hei Dane! Kau dimana?" Orang yang disebrang mulai berbicara.

"Kenapa adik kecil? Kau rindu hem..?" goda Dane pada adiknya.

"Enak saja! Cepatlah pulang ada hal penting yang harus kita bicarakan..!"

"Hei.. hei.. kau panggil aku tanpa kakak? Kau ini.. hal apa?"

"I am sorry brother! Pokoknya hal penting cepatlah pulang kakak besar.."

Clik..
Telepon dimatikan membuat wajah Dane gusar namun tetap datar. Kegiatan memburunya terhenti lagi karena Leen. Dane kembali menyusuri jalan setapak di hutan yang membawanya ke sebuah gang kecil.

Butiran butiran salju mulai turun kembali, membuat dedahanan pohon hutan putih tertutup salju. Butiran salju yang turun memang sangat indah, namun tak indah bagi Dane karena dia sanhat membenci salju.

Dane pria ini sangat membenci beberapa hal yang ada di dunia. Salah satunya adalah salju dan musim dingin. Bukan hanya itu dia juga membenci dongeng dan mitos, karena itu dia melakukan hal yang merugikan orang lain.

Serigala. Makhluk yang paling dia benci, dan juga werewolf. Karena serigala orang tuanya meninggalkannya dan tertidur selamanya. Karena serigala juga pamannya yang tak lain adalah ayah Mark juga menyusul kedua orang tuanya. Karena serigala dia menjadi rapuh.

Sebulan sejak kematian kedua orang tuanya, Dane selalu mengurung diri di kamar. Dia sangat terpukul atas kematian orang tuanya. Luka yang tergores dihatinya begitu dalam, sehingga sangat sulit bagi dia untuk menyembuhkan luka itu. Sebelum luka itu datang menghampiri Dane sangat menyukai serigala. Kamarnya didesain khusus dengan tema serigala, tetapi semenjak luka itu datang dia jadi sangat membenci serigala.

Kedua orang tua Dane adalah ilmuwan, mom Dane juga seorang penulis. Mereka berkerja pada negara, meneliti hewan dan makhluk hidup lainnya. Suatu saat pada musim dingin, mereka melakukan sebuah riset di hutan bersama rekan-rekan mereka.

Di hutan suasana sangat mencekam namun mereka tetap melanjutkannya. Mereka berpencar, mom dan dad Dane pergi ke arah barat. Segerombol anjing anjing liar atau serigala tiba tiba muncul.

"Thomas, ada serigala," seru mom Dane sembari menghampiri suaminya.

"Tenang Haselyn. Aku akan melindungimu," kata Thomas. Ia memeluk istrinya untuk memberi rasa aman.

Lima serigala hitam itu berjalan mendekat, tetesan air liur keluar dari moncong mereka. Thomas dan Haselyn berjalan mundur, serigala itu mendekat semakin dekat hanya menyisakan jarak dua meter antara mereka. Lari adalah hal konyol jika dilakukan, tetap saja mereka akan terkejar oleh serigala itu.

"Aauu.." lolongan serigala serigala itu bersahutan antara satu dengan yang lainnya.

Krek..
Ranting kayu yang kering terinjak menimbulkan bunyi renyah. Seekor serigala yang sangat besar berwarna putih keluar dari balik pohon. Serigala itu lebih besar dari kelima serigala hitam itu, dan mulutnya tak mengeluarkan air liur.

Ggrrr..
Geram serigala putih itu, matanya berwarna biru samudra sangatlah indah, bulunya yang seputih salju mengkilap sangat cantik.

My Alpha [REVISI]Where stories live. Discover now