🐺32_🐺

1.4K 70 23
                                    

Yang baca bagian ini sempatkan waktu kalian buat baca bagian terakhir dari part ini ya!! Karena ada informasi penting mengenai cerita ini!!

Happy reading guys!!

***********************************

"Stella kenapa kau menangis di sini?" tanya Laurine ketika mendapati Stella yang terduduk sambil menangis di dekat sungai.

"Luna.. hiks!" Stella terus mengeluarkan air matanya. Menangisnya Stella membuat Laurine bingung sekaligus iba melihatnya.

"Apa yang terjadi padamu?"

"Luna.. momy dan dady mereka sudah di bunuh! Mereka meninggalkanku.. hiks!" Stella terus menangis di pelukan Laurine. Di sela sela tangisannya tersimpan senyuman licik di sana.

"Bagaimana bisa? Siapa pembunuhnya?" Laurine terkejut mendapat kabar yang menggenaskan dari putri temannya.

"Aku tidak tahu Luna! Sekarang aku hanya punya rakyat yang bergantung padaku, aku bingung harus berbuat apa.." ujar Stella.

Laurine terdiam sesaat, memandang Stella dalam dalam. "Mampirlah ke pack jika kau mau, tenangkan dulu dirimu di sana!"

Mendengar kata pack Stella membinarkan matanya. Dengan cepat dia menganggukan kepala.

Sementara di pack, Cetta dan rombongannya telah sampai di ruangan rapat.

"Cetta!"

"Dad! Kalian masih di sini?" Cetta memandangi dadynya bergantian dengan James, Necklya, Zarga dan Zoe.

"Kami menunggumu datang!"

"Bagaimana dengan pedangnya?"

"Apa itu benar pedang yang asli?"

Cetta memejamkan matanya sesaat, bersamaan dengan terbukanya mata Cetta sebuah pedang muncul di depannya.

"Pedang Orion!" seru mereka bersamaan.

"Kalian benar, pedang yang kata kalian jelek itu ternyata pedang Orion yang asli!" balas Cetta.

"Baguslah kalau itu yang asli, tidak sia sia aku membaca buku seharian demi membantumu menemukannya!" ucap Zoe bernapas lega, begitu pula dengan yang lainnya.

"Kenalkan ini mateku dan ini kakaknya sedangkan mereka berdua adalah mantan pengikut Drack. Zyla dan Brave namanya. Mereka akan sangat membantu kita, karena mereka mengetahui strategi yang sering di gunakan Drack untuk berperang dan tempat tempat di kastil Drack!" Cetta memperkenalkan makhluk makhluk yang berdiri di sampingnya.

"Lihatkan calon Luna pack ini cantik sekali!" ujar Marlin memamerkannya pada semua orang. Membuatnya mendapatkan pelototan gratis dari Cetta. Sedangkan Jesslyn hanya tersenyum.

"Izinkan kami bergabung Tuan!" ujar Zyla membungkuk memberikan salam hormat, di ikuti oleh Brave.

"Baiklah kare.."

Tok.. tok..

Semua memandang ke arah pintu pembatas ruangan tersebut.

"Maaf mengganggu rapat kalian!" Laurine masuk ke dalam ruangan kemudian menutup kembali pintu itu. "Cetta!" Laurine menghamburkan pelukan rindu kepada putra tunggalnya.

"Ada apa mom? Kenapa wajah momy tegang seperti itu?" tanya Cetta. "Momy ini mateku Jesslyn!"

"Cantik sekali kau Jesslyn! Beruntung Cetta mendapatkan wanita secantik ini, bagai bidadari!" Laurine terpana akan kecantikan Jesslyn, calon luna baru pack ini.

"Terima kasih lu--na" Jesslyn menatap Peter kakaknya ketika mengucapkan kata 'luna', karena dia tidak tahu harus memanggil apa padanya.

"Momy! Panggil aku momy! Dan mereka?" Laurine seakan menatap tidak suka kepada Peter, sebelum pandangannya beralih ke arah Zyla dan Brave.

My Alpha [REVISI]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt