🐺6_six🐺

3.2K 193 1
                                    

Selama kurang lebih satu bulan Cetta tinggal dan menjalani hidup di rumah istana bernama Dark Moon Pack, dikelilingi oleh makhluk makhluk yang paling dia benci di dunia ini menjadi keluarganya.

'Oh.. shit. Berarti aku.. werewolf?'

Selama satu bulan ini dia hanya makan dan tidur setiap harinya. Melihat lihat istana, mengenal para makhluk lainnya yang berada di istana itu.

"Pangeran kecilku sudah bangun.." wanita bernama Laurine Heaton berjalan menghampiri Cetta kecil.

Cetta hanya mengedipkan mata mungilnya memandang momnya yang mengulurkan tangannya menggendong Cetta. Langkah kaki Laurine menjauhi kamar keluar dan menghampiri sebuah ruangan di lantai tiga.

"Good morning Dady..!" sapa Laurine dengan suara seperti anak kecil membuat Dylan Christian Heaton tertawa. Dylan mendekati istrinya, membelai pipi Cetta dengan penuh kasih sayang.

"Kalian adalah prioritasku, karena kalianlah warna dalam hidupku, napasku dan karena kalian juga alasanku untuk tetap hidup.." Dylan menyelipkan helaian rambut Laurine ke belakang telingannya dan mencium kening Laurine. Dylan kemudian mendekati wajah anaknya dan mencium kedua pipi mungil Cetta. Dengan penuh kasih sayang Dylan memeluk keduanya.

'Beginikan rasanya? Rasa yang pernah singgah dalam hidupku? Setelah lama pergi, akhirnya kembali.. Beginikah kasih sayang itu? Ada saatnya aku benci kaum mereka, dan ada saatnya pula aku bahagia..'

Cetta merasakan hal yang pernah dimilikinya kembali lagi. Sebuah rasa kasih sayang yang pernah hilang darinya. Ternyata takdir hidupnya adil, terlahir kembali menjadi kaum werewolf tidak membuatnya terpuruk dalam kesedihan. Kasih sayang yang hilang sangat lama kini dia rasakan kembali, di berikan oleh mereka kaum werewolf yang sangat dia benci.

"Ada apa hm..?" Dylan melepas pelukannya memandang wajah istri yang sangat dia cintai dan buah hatinya.

"Kurasa dia rindu dadynya.." Dylan tersenyum dan mulai memindahkan tubuh mungil Cetta kepelukannya. Dengan penuh kasih sayang Dylan menggendong anaknya, menciumi pipinya.

**;;**;;**;;**;;**;;**;;**;;**;;**;;**;;**;;**

Hari hari berlalu berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun begitulah seterusnya. Sudah bertahun tahun Cetta tumbuh semakin besar dan dewasa. Menjadi anak yang tangguh dan kuat.

"Cetta kau mau kemana?" teriak sebuah suara yang tidak asing lagi baginya. Suara Marlin D. Bernez yang sedang mengejar Cetta.

"Apa?"

"Hei.. alpha Cetta janganlah dingin padaku!" Marlin menyenggol lengan Cetta. Cetta melipat tangannya di depan dada.

"Ada apa Marlin?" ulang Cetta.

"Ah.. tidak. Tidak terasa yah kita sudah dewasa.. apakah persahabatan kita akan terus berlanjut?" tanya Marlin yang aneh menurut Cetta.

"Yap.. kenapa? Aneh sekali kau.." Cetta kembali melangkahkan kakinya menyusuri koridor istana.

Sudah dua puluh tahun umur Cetta sekarang, selama itu dia belum pernah berbaur dengan manusia lagi. Tetapi dia masih memikirkan keluarga yang dia tinggalkan di dunia nyatanya. Bagaimana nasib mereka apakah mereka hidup atau mati? Bagaimana cerita tentang dirinya di dunia nyata? Pertanyaan itu masih muncul dalam otaknya. Cetta mulai menerima takdir hidupnya dan berusaha untuk melupakan kebenciannya kepada kaum werewolf. Cetta juga mulai menerima takdirnya sebagai bagian dari kaum werewolf dan wolf yang ada di dalam dirinya.

"Cetta kenapa kamu?" Cetta hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan Marlin barusan.

Marlin dan Cetta sudah bersahabat sejak kecil, Marlin adalah putra dari beta John. Marlin mengalami shift pertamanya saat ulang tahunnya yang ke delapan belas tahun, berbeda dengan Cetta. Dia melakukan shift pertamanya pada usia sepuluh tahun.

"Mom.. dad.. mom.." teriak seorang anak lelaki yang tak lain adalah Cetta di ruang tengah istana.

"Yah.. ada apa sayang?" Laurine menuruni anak tangga menghampiri Cetta. Cetta dengan wajah ketakutan berlari menghampiri momynya dan memeluknya erat.

"Khem.. ada apa ini hm...?" suara Dylan yang datang dari dapur.

"I don't know.." Laurine menggelengkan kepala. Dylan menatap ke arah Cetta meminta penjelasan.

"Mom.. dad! Ada hantu yang terus menakutiku.. Dia berbicara terus padaku tapi aku tidak bisa melihatnya.. Aku bingung seperti apa wujudnya.." jelas Cetta.

Dylan hanya tersenyum dan menghampiri anaknya.

"Hantu itu bilang apa?"

"Hai Cetta namaku Clark.." Cetta dengan wajah polos menjawab pertanyaan dadynya.

Memang di dunia nyata selama hidupnya Dane atau Cetta tidak pernah tau tentang werewolf.

"Hahaha.. itu adalah suara wolf yang ada dalam dirimu Cetta.." Dylan mengacak acak rambut Cetta.

"Maksudnya?"

"Dalam tubuhmu itu ada dua jiwa, jiwa manusia dan jiwa serigala. Berarti suara itu adalah suara wolfmu Clark.." terang Dylan.

'Ah.. serigala i hate, tapi apa untungnya..'

"Tapi bagaimana bisa dia masih ter..."

"Ahk.. mom.. dad! Sakit.. ahk.. sakit.." Cetta merasakan kesakitan yang luar biasa pada seluruh tubuhnya. Sangat sakit serasa tulang tulangnya akan remuk.

Kret..krek..
Suara tulang tulang Cetta seakan patah. Bulu bulu halus berwarna putih muncul pada kaki dan tangannya, moncongnya mulai keluar. Bulu bulu berwarna putih bersih seputih salju menebal menutupi tubuh Cetta, baju yang dia kenakan mulai sobek karena tububnya mulai membesar. Seekor serigala putih muncul menggantikan Cetta.

"Kau?" Dylan tersentak melihat pertukaran shift Cetta.

"Salam alpha Dylan. Saya Clark wolf dari Cetta.." wolf bernama Clark menundukkan kepalanya.

"Kenapa kau bertukar shift tanpa persetujuan Cetta, Clark?" tanya Laurine, karena Cetta masih terlalu muda.

"Maaf Luna, saya sudah berbicara panjang lebar padanya tapi dia tidak membalasnya, jadi saya keluar.." balas Clark.

"Tapi bukankah kau tau Clark, Cetta masih muda akan berbahaya jika kalian melakukan shift kalian pada waktu yang masih sangat muda.." jelas Laurine khawatir.

"Maafkan aku Luna.." Clark sangat menyesal.

"Tidak apa Clark. Kau serigala salju? Tapi bagaimana bisa? Dari keluarga kami tidak ada keturunan sepertimu?" Dylan sangat penasaran ketika melihat wolf Cetta yang sangat cantik.

"Iya saya serigala salju. Saya juga tidak tau maksud moongoddes alpha.."

"Jangan seperti itu.. panggil saja kami mom dan dad.." ucap Laurine.

"Baiklah.. senang bertemu dengan kalian mom, dad.. saya pamit.." salam Clark.

Seketika bulu berwarna putih itu menyusut, tubuh Clark berubah digantikan oleh tubuh Cetta.

"Ah.... kenapa denganku..?" teriak Cetta ketika melihat dirinya tidak memakai pakaian apapun.

'Shit. Persetanan dengan semua ini.. kenapa harus seperti ini.. memang harus aku benci mereka..' batin Dane atau Cetta.

Laurine dan Dylan hanya tertawa melihat putra mereka.

**;;**;;**;;**;;**;;**;;**;;**;;**;;**;;**;;**

Bum.. Hola!!!
Dane Damarion Sherwood itu juga adalah Cetta Damarion Heaton. Dane itu terlahir kemabali menjadi werewolf kaum yang sangat dia benci dengan ingatan masa lalunya yang masih utuh. Dan nama wolfnya adalah Clark. #budayakan vomen..

Salam
~kimjihyun752

My Alpha [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang