"kisah kita sudah berakhir dan menjadi masa lalu."
***
Datta : dia ada di basecamp sekarang.
Ia tersenyum kecil ketika mendapatkan pesan singkat tersebut. Pesan yang akan membawanya pada sang pujaan hatinya, Sigit. Cowo yang telah menemaninya selama setahun terakhir ini, semua berjalan lancar sebelum cewe instagram itu datang dan merebutnya.
Sagit!
'yang menjadi milik gue, akan tetap jadi milik gue!'
Ia harus menjelaskan pada Sigit tentang hubungan Sagit dan Datta. Ah, ia benar-benar tak menyangka jika Datta dan cewe instagram itu ternyata pernah dekat juga. Namun sayangnya, Datta memiliki pacar pada saat itu. Memang dasar cewe tidak tahu malu, bisanya cuma deketin cowo orang.
Pintu dibuka, namun ia tak melihat ada Sigit diruangan tersebut. Apa Datta membohonginya? Jika Datta bohong, ia akan bocorkan ini pada Sigit, nanti. Bahwa sahabatnya ini... Ah sudahlah, tidak perlu dijelaskan, jadi Sigit gak ada disini?
Mungkin ia harus masuk lebih dalam untuk lebih memastikan jika Sigit benar-benar ada disini.
Langkahnya terhenti ketika disatu ruangan terdapat cowo yang beberapa minggu terakhir ini jarang sekali terlihat. Bahkan disekolah pun mereka jarang sekali bertemu. Ia tersenyum tulus ketika sosok itu menatap ke arahnya, tatapan yang benar-benar datar. Sigit memang sudah berubah.
"Hai, Igit."
"Litta?" gumamnya. Bagaimana bisa cewe ini ada disini? Apa ini rencana Datta? Ternyata bukan tanpa alasan Datta menyuruhnya datang, ia memang sengaja merencanakan ini.
"gimana kabar lo?"
"baik." ia tersenyum miris mendengar jawabannya, dan itu Seperti yang ia duga, Sigit memang telah berubah. Cewe itu benar-benar telah mengubah Sigitnya.
"gue mau ngomong sama lo."
"ngomong aja." Litta meringis mendengar jawaban Sigit. Benar-benar dingin.
"gue mau balikan lagi Git." ucapnya to the point. Ia tahu Sigit, dia gak suka berbasa-basi. Jadi ia langsung pada intinya. Namun gak ada respon dari Sigit, dia masih diam.
"maaf, gue gak bisa!" jawabnya, kemudian melangkah pergi meninggalkan Litta, yang masih menahan amarahnya akan kelakuan Sigit ini. Sudah lama ia menahan semuanya, dan ia harus balas semuanya hari ini
"berhenti kalau ingin cewe instagram itu baik-baik aja!" otomatis langkahnya terhenti, disaat itu juga tangannya terkepal kuat ketika mendengar nama itu disebut.
"maksud lo apa?" kilatan amarah kini memenuhi mata itu, mata yang sebelumnya tak pernah Sigit tunjukan, bahkan dirinya yang sudah pernah berpacaran denganya pun, cukup terkejut dengan apa yang ia lihat sekarang.
Semua sudah jelas, Sigit memang sudah benar-benar jatuh cinta pada Sagit. Dan ia gak akan rela sampai kapanpun!
"lo paham maksud gue Git. Balikan sama gue, Sagit lo akan baik-baik aja."
Sigit mendengus mendengarnya. Ia benar-benar gak nyangka Litta akan ngelakuin hal sejauh ini. Memangnya ia pikir, ia percaya?
"balikan? Setelah apa yang lo lakuin, lo masih mau balikan sama gue?" Litta makin kesal, Sigit benar-benar telah menyakitinya. Seharusnya ia sadar, dia melakukan itu juga karena dirinya sendiri. "terus, cowo yang lo pacarin dikemanain? Oh... Atau lo mau jadiin gue yang kedua? Gtu!"
"IGIT!" bentakan itu sukses membuat Sigit mengelus dada. Litta terpancing sekarang.
"lo pikir gue ngelakuin itu karena apa? Karena lo Git, elo! Apa gue harus jelasin dulu supaya lo paham?" nafasnya memburu, kilatan amarah benar-benar terpatri diwajah Litta sekarang. Sigit sudah kelewatan.
"denger ya Git, gue ga pernah benar-benar cinta sama dia, gue cuma sayang lo Git, tapi semenjak cewe instagram itu muncul, lo berubah, lo berpaling Git. Dan semua itu karena dia. Memang dia cewek gatel, bisanya pada deketin cowo yang udah punya pacar!" Sigit masih mencerna ucapan Litta. Ia agak bingung dengan kalimat terakhirnya.
"pertama Datta, sekarang elo!"
Benar dugaannya, ini ada hubungannya dengan Datta. Tapi ia masih belum mengerti dengan semuanya.
Litta terseyum miring, melihat perubahan ekspresi sigit, ia yakin, dia sedang bingung dengan kata-katanya, karena ia membawa nama Datta kali ini.
"kenapa? Lo bingung? Lo bingung kenapa Sagit dan Datta tiba-tiba jadian?" Sigit menatap Litta tajam, cewe ini benar-benar.
"Sagit menyukai Datta!"
Tidak, bukan itu jawaban yang ia harapkan. Litta memulai kebohongannya.
"dulu, Datta adalah orang yang Sagit cintai, tapi waktu itu, Datta hanya menganggapnya tak lebih dari seorang teman. Memang pada dasarnya gatel, Datta gak bisa didapat, lo dia deketin!"
"stop bilang Sagit gatel, dia bukan cewe kayak gitu."
"oh ya? Lalu kenapa dia deketin lo dan jadian sama Datta? Lo hanya batu loncatannya Git. Lo sadar gak sih?"
"nggak! Mereka jadian karena lo, Litta!"
"gue benar?"
***
Tbc
BẠN ĐANG ĐỌC
Sagit & Sigit
Fanfiction"mabar lagi kuy!" "gak ah, tar nyusahin lagi." "gak papa beb, slow." "hah?" " :-* " "tanda apaan tuh?" "tanda sayang :-* " ------------------------------------------------------ "anjay... Digombalin gamers rese!" - Vannilia Sagit Libby. "cie... Bap...
