Part 3

81 8 0
                                        

"jangan salahkan cinta yang datang pada dirimu, tapi salahkan dia yang telah membuatmu jatuh cinta."

Dua jam telah berlalu, dan selama itu pula Sagit menunggu Sean dikoridor Sma Garuda.

Hari mulai gelap, dan Sean tak kunjung datang. Kemana dia? Apa dia tidak membaca pesan darinya?

Sagit membuka pesan yang ia kirim pada Sean dua jam lalu.

Sagit : sean gue gak bisa balik lagi, gue tunggu dikoridor ya?

Delive

Karena penasaran, Sagit terpaksa kembali ke lapangan Indoor untuk memastikan bahwa pertandingan masih berlangsung. ketika ia akan membuka pintu, tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya yang membuat Sagit terlonjak kaget.

"lo ngapain disini?" tanya orang itu.

"gue..." ucapannya terhenti ketika ia melihat wajah orang itu.

"lo?" ucap Sagit yang membuat orang dihadapannya bingung dengan ucapannya.

"lo cowo yang nabrak gue tadi kan?" ucap Sagit dengan nada suara tinggi, Karena teringat bagaimana ia ditinggal pergi ketika ia sedang sakit-sakitnya Karena jatuh.

"hah? Jadi..."

"heh, lo cowo bukan sih? Udah nabrak-nabrak orang, udah gitu gak tanggung jawab lagi. Lo tau gak, pantat gue sakit tau!" cerocos Sagit yang membuat orang itu jadi merasa bersalah karena telah meninggalkannya.

"gue minta maaf karena tadi gue malah ninggalin lo, tapi asli gue buru-buru banget tadi."

"halah... Alesan lo."

"serius, karena tadi ada yang pingsan, jadi gue buru-buru."

"pingsan? Siapa?" tanya Sagit penasaran.

"kurang tau juga sih, tapi yang pasti dia--" belum selesai ia bicara tiba-tiba datang Satpam sekolah yang menyuruh mereka untuk segera meninggalkan sekolah karena akan segera dikunci.

"hah? Emang pertandingannya udah selesai?" tanya Sagit.

"udah kali." jawabnya.

"serius udah?"

"iya."

'Sean nyebelin banget sih, kok gue malah ditinggal sih, dia yang ngajak dia juga yang ninggalin.' gerutunya dalam hati.

"hey, kok lo ngelamun sih?" tanyanya.

Tanpa menjawab pertanyaannya, Sagit berlalu pergi meninggalkannya.

"tuh cewe aneh banget, malah pergi gitu aja." gumamnya.

.
.
.

Setelah Sagit sampai digerbang Sma Garuda, ia celingak-celinguk sendiri. Ia mulai berfikir, arah jalan pulang kemana? Gue harus naik apa? Angkot? Bus? Atau apa? Gue ke sini bareng Sean, tapi dia malah ninggalin gue. Nyesel gue ikut!.

Arrgh... Ia mengacak rambutnya frustasi, merutuki kebodohannya yang dari dulu emang nggak pernah mau tahu soal jalanan. Hanya jalan ke sekolahnya saja yang ia tahu, kalau dari sekolah ini...?

Titt... Titt...

Suara klakson motor membuyarkan lamunannya, ia mengamati sosok yang berada dibalik helm berwarna hitam tersebut.

"ayo naik." ajaknya.

"lo kan?"

"gue anterin lo sampe rumah, ini udah malem, gak baik cewe pulang sendirian." ucapnya yang membuat Sagit bingung dengan cowo ini. Kenapa tiba-tiba ia mau mengantarnya pulang? Apa ia ada maksud tertentu? Hey, kita bahkan baru ketemu dua kali, apa keinginannya? Jangan-jangan...

"woy!" katanya mengagetkan Sagit.

"hah? Apa?" jawabnya.

"buruan naik." ajaknya lagi.

"hm... Gak usah, gue mau nunggu temen gue aja." tolaknya.

"temen lo? Yakin dia bakal dateng?"

"ya." jawabnya ragu-ragu.

"disini malem-malem bahaya, ayo gue anterin."

"gak usah, gue bisa pulang sendiri kok."

"ayolah..."

"gak usah."

"yaelah, lama lo. Buruan." Ia menarik Sagit paksa agar naik motornya. Dan mau gak mau, Sagit harus naik motornya. Semoga saja dia orang baik.  Pikirnya.

.
.

"thanks udah nganterin." ucap Sagit setelah sampai dirumahnya.

"ini rumah lo?" tanyanya.

"iya,"

"hm... Gue pulang dulu ya?" katanya yang hanya dijawab anggukan oleh Sagit.

Ting!

Sean : lo dimana?

Read!

Sagit memutar bola matanya malas ketika membaca pesan dari Sean, bahkan ia enggan untuk membalasnya. Apa sekarang dia baru mengingatnya? Tadi kemana?

Sean : git, lo masih diSma Garuda?

Read

Sean : pliss bales!

Read

Sean : lo dimana sih?

Read

Sean : gue tau gue udah ninggalin lo, tapi pliss... Setidaknya lo jawab pesan gue. Jangan bikin gue khawatir, tadi ada sedikit masalah, jadi gue pulang duluan. Gue gak sempet balas pesan dari lo, sorry.

Sagit : Dirumah. Mulai sekarang jangan gangguin gue lagi!

















Tbc

Sagit & SigitWhere stories live. Discover now