Gila sendiri aku memikirkan semua ini. Aku langsung menarik selimut sampai menutupi setengah tubuhku. Tak lama, aku masuk ke alam mimpi.

*Louis POV
"Louis, kau sudah siap untuk hari ini?" tanya dad membuka pintu kamarku.
"Ku rasa sudah." jawabku.
"Baiklah, ayo sarapan dulu." ajak dad.

Aku menghela nafasku. Aku langsung keluar untuk menuju meja makan. Tapi aku berpapasan dengan Aura.

Aku tersenyum ke arahnya. Entah dia masih marah atau tidak.
"Morning." sapaku.
"Morning too." balasnya.

Syukurlah Aura sudah kembali.
"Ayo sarapan." ajak Aura. Aku tersenyum mengangguk.

Kami berdua langsung turun ke bawah.
"Apakah ini sudah tepat, menurutmu?" tanya mon ke dad. Aku tahu pembicaraan ini.
"Ya tentu." balas dad.

***
"Dad, apakah masih lama? Kita sudah menunggu di sini selama 30 menit." gerutku kesal.
"Tunggu sebentar lagi, Lou." ucap dad yang masih berkutik dengan laptop.

Tiba tiba, ada suara ketukan pintu dari luar.
"Masuk!" teriak dad.

Lalu ada 2 orang yang masuk ke dalam ruangan dad. Dad langsung menyambutnya.

"Halo, apa kabarmu Drew?" tanya dad.
"Baik, bagaimana denganmu?" tanya orang itu.
"Baik juga, Louis perkenalkan ini rekan kerja dad. Drew ini Louis." ucap dad.

Aku langsung berjabat tangan dengan rekan kerja dad.
"Hai Louis, bagaimana kabarmu?"
"Baik,um--."
"Uncle Drew." ucap uncle Drew.
"Baiklah." jawabku sambil tersenyum paksa.

"Drew, siapa bidadari cantik yang ada di sebelahmu itu?" tanya dad.
"Dia putriku, namanya Clarin Hayes." jawab uncle Drew.
"Hai Clarin, kau sangat cantik seperti ibumu." puji dad.
"Terimakasih uncle, cukup memanggilku Cla saja." ucap Clarin.
"Baiklah."

"Louis, kau tahu. Kita bersekolah di tempat yang sama." ucap Cla girang.
"Benarkah?! Maaf, aku tidak tahu." jawabku acuh.

Awakward moment.

Terlihat perubahan ekspresi Cla yang berubah. Tapi aku tidak pedulikan akan hal itu.

"Baiklah, silahkan duduk Drew, kau juga Cla." ucap dad memecah keheningan.

***
"Sampai di sini dulu pertemuan kita." final dad.
"Selanjutnya, akan ku beritahu."
"Kau bisa diandalkan Drew, oh iya kau sekeluarga aku ajak untuk makan malam di rumahku. Malam ini." ajak dad.
"Malam ini? Baiklah, aku akan memberitahu istriku supaya tidak masak untuk malam ini." ucap uncle Drew. Dad dan Cla hanya tertawa.
"Ya ya, terserahmu." timpal dad.

*Aura POV
Aku dan boys sedang bersantai di ruang keluarga. Tenang, kami sudah berbaikan kok. Itupun di bujuk dengan mom. Hahaha

Lalu, mom datang dengan keadaan rapih.
"Kalian semua bersiap. Sebentar lagi dad, Louis pulang. Tapi dad mengundang rekan kerja makan malam di sini." ucap mom.
"Baiklah." jawab kami.

Aku langsung menuju kamarku, begitu juga dengan yang lain.

Sampai di kamar, aku langsung mengganti bajuku saja. Aku sudah mandi beberapa menit yang lalu.

Aku memilih memakai rok berwarna biru dan kemeja berwarna putih polos. Aku menggulung lengan kemeja ku.

Menuju meja rias, menyisir rambutku. Aku hendak mempoleskan bedak ke wajahku, tapi terhenti karena mom masuk ke kamarku.

"Ada apa, mom?" tanyaku.
"Kau harus memakai makeup." ucap mom. Aku melebarkan mataku.
"Mom bercanda?" tanyaku tak percaya.
"Tidak, mom serius. Pakailah dengan natural." ucap mom.
"Baiklah." ucapku pasrah.

Aku langsung mengambil box makeupku dan membukanya. Aku harus bagaimana.

Akhirnya aku memakai foundation, bedak, dan lipstik.

Seandainya mom tidak menyuruhku, aku tidak bakalan memakai benda benda ini. Menyebalkan...

Setelah selesai, aku langsung turun ke bawah. Ternyata di bawah sudah ramai.

"Sayang, kemari." panggil dad.
"Perkenalkan, ini putriku namanya Aura." ucap dad memperkenalkanku.
"Ya ampun..., mom sama anak,sama cantiknya." puji wanita yang ada di sebelah mom.
"Terimakasih." balasku.
"Ayo duduk, kita mulai acaranya." ucap dad.

Aku duduk di sebelah Zayn. Aku melihat ke arah seorang perempuan yang berada di depanku. Siapa dia?

Akhirnya acara makan malam pun dimulai. Kami membicarakan hal yang ringan sampai yang berat.

"Okay, semuanya sudah selesai makan?" tanya dad. Kami mengangguk.
"Louis, dad ingin berbicara." ucap dad.
"Katakanlah." ucap Lou.
"Dad akan menjodohkanmu dengan Cla." ucap dad.

Sontak aku dan boys melebarkan mata. Kenapa hanya kami?

"Dad bercanda, aku masih sekolah." jawab Louis.
"Beberapa waktu lagi, kau dan Liam akan lulus kan?" tanya dad. Double L mengangguk.
"Jadi tidak apa dengan perjodohan ini." ucap dad.

Tunggu. Kenapa bisa sama dengan khayalanku? Ada apa ini?

"Bagaimana dengan karirku?" tanya Louis.
"Kau masih bisa menjalankan karirmu, Lou." ucap dad.

Aku melirik ke arah Cla. Siapa namanya? Cla? Nama yang bagus. Aku melihat ke arahnya, kenapa dia terlihat biasa biasa saja? Mungkin ia sudah tahu semuanya.

"Baiklah, kita bicarakan tanggal untuk perjodohan ini." ucap dad.
"Maaf, permisi sebentar." ucap Lou, berjalan menuju taman belakang.

Aku dan boys langsung mengejar Louis.
"Permisi juga." ucap kami bersamaa.

~~~~
Haloo..
Gimana ceritanya?
Kira kira Lou nerima gak ya, perjodohan ini?
Jangan lupa vote dan komen :))
Makasih❤❤

POSSESSIVE FAMILYWhere stories live. Discover now