✓RITUAL GIBAH

Zacznij od początku
                                    

"Tenggorokan gue gatel deh, kayaknya haus." ucap Resya dengan watados. Ketiga sahabatnya menoyor kepala Resya secara bergantian.

"Bilang dari tadi kek haus, gak usah pake kode gitu." Jessica geregetan dengan tingkah sahabatnya yang lemot ini.

"Resya! Lo kok jadi ikutan alay kayak Jessica gitu sih." maki Alena tidak percaya. Resya yang polos berubah menjadi alay seperti Jessica. Alena yakin Resya seperti ini karena di pengaruhi oleh Jessica.

Jessica memutarkan bola matanya. "gue mulu yang dibawa-bawa, emang kalo gak bawa-bawa gue kayak makan telur kurang micin ya?" tanya Jessica dengan konyolnya.

"Iya, kurang afdol kalo gak bawa nama lo." jawab Alena dengan tertawa garing.

"Ih, apaan sih kalian?" Resya kali ini juga dibuat bingung dengan para sahabatnya.

"Tunggu, gue mau ambilin minum dulu." Rachel beranjak dari duduknya menuju dapur. Kurang baik apasih ia sebagai tuan rumah? Dengan sukarela mau direpotkan. Tapi itu juga kewajiban sih, dan tamu harus di layani seperti raja.

"Makanan jangan lupa!" Rachel masih bisa mendengar suara Jessica. Ia tersenyum melihat Bi Ira yang ternyata sudah menyiapkan minum dan beberapa macam kue buatan mama.

"Maafin Rachel bi, ngerepotin Bi Ira terus." Rachel mengambil nampan yang diberikan Bi Ira.

Bi Ira mengelus rambut halus Rachel. "kok Non Rachel bicara seperti itu, bibi nggak pernah merasa Non Rachel nyusahin bibi." ucapnya diiringi senyuman.

"Yaudah bi, Rachel kedepan dulu, temen Rachel udah pada nunggu." Bi Ira mengangguk, Rachel membawa nampan yang sudah berisik ke ruang tamu dengan hati-hati.

Rachel menaruh 4 gelas es teh manis dan 2 piring kue di meja. Dengan cepat ketiga sahabatnya langsung menyeruput es teh manis dan memakan beberapa potong kue.

"Pelan-pelan napa Jes, gue gak akan minta." cibir Rachel yang merasa jijik dengan cara makannya Jessica. Cewek kok nggak ada kalem-kalemnya. Tapi ia juga sama sih kayak Jessica nggak ada kalem-kalemnya.

"Ini twuh lawpwer Chwel." Jessica berbicara dengan mulut yang masih penuh sehingga suaranya tidak terdengar jelas.

"Ngomong apaan sih lo? Telen dulu napa!" protes Alena kepada Jessica, tetapi Jessica hanya mengacuhkan cibiran dari para sahabatnya.

"Tuh! Liat Resya makannya anggun banget, pelan-pelan tapi pasti." Rachel menunjuk Resya yang sedang asik menggigit kuenya dengan sangat anggun.

Jessica menelan kue yang berada dimulutnya. "kalo cara makannya kayak Resya kapan abis? Cara makan dia tuh kayak makannya semut. Digigit dikit-dikit terus diemut dulu baru di telen, disisain buat lebaran." ketus Jessica dengan kesal. Lalu meminum es tehnya sampai habis.

Alena tersenyum paksa. "iya deh. Lo bener!" sedangkan Jessica tersenyum menang.

Senyuman lebar Jessica berikan, tapi saat ia menengok kesamping langsung saja ia memasang wajah malu-malunya. Sehingga para sahabatnya ikut menolehkan kepala. Disana ada Regan yang sedang berdiri dengan wajah yang lebih segar.

"Lagi ada acara apaan nih? Rame banget." tanya Regan yang berdiri di dekat Sofa.

Jessica langsung menyerobot "eh, ini Gan. Lagi ngobrol-ngobrol biasa aja. Hehehe"

Regan tersenyum tipis. Tapi disambut teriakan histeris dari Jessica. Mereka tau Jessica suka begitu melihat cogan. Rumornya sih ia suka dengan Regan, kan baru katanya bukan nyatanya.

"Ya Allah. Jangan senyum dong Regan. Gak kuat nih bikin meleleh!" Jessica mengusap wajahnya yang merah, tersenyum-senyum sendirian.

Yang bisa dilakukan Regan hanya menggaruk tengkuknya dan tersenyum kikuk. "ah, lo bisa aja Jes."

REYRA🍁 [TERBIT]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz