Jonathan gugup.
Beberapa kali pria itu menelan ludahnya saat melihat Byun Baekhyun---cinta pertamanya datang mendekat. Wajah Baekhyun yang sekarang lebih tirus, dibandingkan pertemuan terakhir mereka. Terbesit rasa rindu dalam benak Jonathan, karena bagaimanapun mereka bersama dalam waktu yang lama. Baekhyun adalah kakaknya.
Apa kini Baekhyun baik-baik saja? Apa dia makan dengan baik?
Selama 17 hari, Jonathan melakukan terapi mental, dan psikologis di USA. Jonathan tidak tahu kenapa ia berada di sana, karena sampai sekarang Jonathan tidak mengingat apapun.
Saat pertama kali Jonathan bangun dari tidurnya, yang ia lihat hanya bayangannya sendiri di sebuah ruang isolasi berwarna putih. Tidak ada siapa-siapa, ia sendirian. Hingga beberapa jam kemudian, seorang pria datang menjeguknya, mengatakan kalau Jonathan akan sembuh.
Apa sekarang dia sudah sembuh?
Entahlah... Jonathan merasa dia masih sangat mencintai Baekhyun. Namun kali ini cinta yang ia rasakan lebih hangat, lebih tulus dan tidak ada ego di dalamnya. Ia bisa mengerti bahwa Baekhyun adalah orang yang tidak bisa ia miliki.
Terapi yang Jonathan jalani di USA, sangat berbeda dengan terapi yang Jonathan jalani di Korea. Di sana benar-benar keras, Jonathan merasakan sakit luar biasa di kepalanya, dan setiap Jonathan melakukan kesalahan memori otaknya terasa di-reset ulang. Jonathan tidak tahu apakah pengobatan semacam itu dianjurkan, tapi rasanya tidak... Jonathan merasa yang mengurungnya di ruang isolasi bukan dokter melainkan orang sinting yang melakukan eksperimen.
17 hari terasa seperti 17 minggu. Jonathan rasa dia akan mati perlahan karena beban psikologis yang ia rasakan, tapi ternyata Jonathan bisa menghadapinya. Jonathan merasa seperti terhipnotis saat keluar dari tempat itu.
Kini hanya ada kehangatan di hatinya, tanpa Jonathan tahu darimana datangnya kehangatan itu. Jonathan hampir tidak merasakan benci, dendam, trauma berlebih atau apapun itu yang begitu menyiksanya di masa lalu. Saat Jonathan berdiri di rumah sakit ini, ia bisa tersenyum hangat menatap Baekhyun tanpa perasaan sakit di hatinya. Jonathan merasa baik-baik saja.
Apa mungkin memang benar dia sudah sembuh? Atau hanya sekedar lebih tenang?
Taehyung Si Brengsek itu tidak mengatakan Jonathan sembuh. Dia hanya mengatakan Jonathan harus tetap hidup untuk menanggung segala perbuatannya.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" Baekhyun menatapnya tidak suka.
"Entahlah... Hubungan kita mungkin?" Jonathan bertanya tidak yakin.
Ia berjalan mendekat ke arah Baekhyun, membuat pria itu menghela napas berat.
"Nathan, aku tahu kau orang baik, jadi cukup, hentikan semua ini. Kita berdua menyakiti semua orang." Jeda, Baekhyun menghembuskan napasnya, "Dari awal perasaan kita salah, dan baru-baru ini aku menyadari bahwa perasaanku padamu bukan perasaan pria ke prianya. Aku normal, Jo."
"Aku menyentuh wanita, aku bercinta dengan Fara istriku, sedangkan saat bersamamu ... Aku bahkan tidak merasakan gairah apapun. Aku mencintaimu, itu adalah fakta tapi aku rasa bukan cinta pria ke prianya, karena yang aku cintai adalah Fara."
Jonathan terkekeh, ia sudah lama tahu bahwa perasaan Baekhyun tidak sama seperti perasaannya. Emosinya sedikit tersulut, tapi Jonathan masih bisa mengontrolnya. Ia berusaha terlihat baik-baik saja padahal rasanya sangat sakit saat tahu cintanya selama ini disia-siakan.
"Aku ingin bahagia, tolong ... Fara sedang hamil, dan aku akan menjadi ayah."
"Wow selamat, berarti aku akan menjadi seorang paman."
KAMU SEDANG MEMBACA
Top Hallyu and Me (END)
Fanfiction[Me Series 4] Proses Penerbitan (Part masih lengkap) Jika ada sebuah survey yang menilik tentang kehidupan siapa yang paling sempurna, maka Byun Baekhyun lah orangnya. Dia memiliki segalanya. Uang, kepopuleran, keluarga, sahabat, cinta, dan bahkan...
