15

102K 5.7K 141
                                    

Sejak saat terakhir kali, Eros tidak pernah datang mengunjunginya lagi. Sheryl memang tidak mengetahui alasan pria itu, mungkin saja Eros sudah bosan dengan dirinya. Bukankah itu terdengar bagus, karena ia tidak akan disakiti lagi.

Tapi akhir-akhir ini, Shery merasa dirinya lebih merasakan tekanan pada batinnya. Dia tidak melakukan apapun, kegiatannya tidak jauh-jauh dari tiduran di ranjang, meratapi nasib dan hanya bangun ketika penjaga memberinya makan, seperti itu setiap harinya. Jika dibiarkan begitu terus Sheryl yakin dirinya akan benar-benar gila.

Dia hanya bisa mengobrol dengan Natasha, satu minggu sekali mengunjungi ruangan yang disebut oleh wanita itu kamar bermain, seperti sekarang, bahkan karena terlalu bosan dengan kegiatan yang monoton, Sheryl mulai bisa berinteraksi dengan wanita lain.

"Sepertinya Eros dapat mainan baru," Kata Natasha mengedikkan bahu ke arah wanita yang sedang terduduk di pojokan,.

Sheryl mengangkat wajah yang sedang membaca novel, mengabaikan otaknya yang sedang berpikir bagaimana jika ia memukul Eros dengan buku tebal itu, lalu melihat seorang wanita yang ditunjukan Natasha. Wajah wanita itu sirat akan ketakutan dan trauma, tubuhnya bergetar setiap ada seseorang yang lewat didepan atau akan berteriak ketika seseorang mencoba menyapanya.

Namun Sheryl tidak peduli, katakan sekarang dia wanita yang jahat. Selama disini ia hanya memikirkan dirinya sendiri—siapa saja pasti akan melakukan hal yang sama sepertidirinya, tidak ada waktu lagi memikirkan orang lain. Dia bahkan tidak pernah memikirkan nasib wanita dulu yang pernah diperkosa di depan matanya, karena sekarang Sheryl tahu sudah ada yang menggantikan wanita itu seperti kata Natasha dulu. Selalu ada pengganti setiap yang lain menghilang.

Selagi itu bukan dirinya, untuk apa Sheryl memusingkan diri Setidaknya sekarang ia sudah bebas dari siksaan Eros, ia hanya tinggal memikirkan cara untuk melarikan diri.

"Apa dulu kamu juga mengatai aku mainan, Nate?" Sindir Sheryl tidak suka dengan istilah yang dikatakan Natasha.

Natasha menunjukkan cengiran pada wajahnya, "Mending sekarang kamu makan yang banyak, badan kamu sudah bertambah kurus. Manfaatkan keadaan, sangat jarang kita bisa bersantai disini." Wanita itu menyodorkan sepotong pizza pada Sheryl. Seperti biasa, Natasha terlihat santai tanpa tekanan apapun. Dan mungkin sekarang Sheryl mengerti bagaimana perasaan wanita itu ketika di kurung terlalu lama.

Karena Natasha sudah sangat rusak, dan sebentar lagi dirinya yang akan seperti wanita itu.

"Jangan didekatin, baunya menyengat. Dan aku sedang tidak berselera makan," Sheryl tanpa sadar mendorong kasar tangan Natasha yang memegang pizza itu, lalu membalikkan badan untuk melanjutkan bacaannya.

Akhir-akhir ini Sheryl merasa sedang tidak sehat. Dia merasa pegal diseluruh tubuh, nafsu makannya pun kadang menghilang. Saat berusaha memasukan karbohidrat dalam perut, maka berujung dengan Sheryl memuntahkan isi perutnya. Setiap bangun tidur juga ia merasa pusing dan begitu lelah. Sekali lagi, mungkin karena kebanyakan tidur. Setelah ini sepertinya ia harus meminta obat pada para penjaga agar sakitnya menghilang.

"Kamu kenapa jadi sensian. Sifat kamu sekarang tidak jauh berbeda dengan wanita yang baru saja memasuki trisemester pertama kehamilan," Ejek Natasha lalu memakan pizza di tangannya dengan cuek.

Wanita itu terdiam, ia menghentikan kegiatannya membaca walaupun novel itu masih berada ditangannya. Tidak, dia tidak merasa tersinggung sama sekali dengan Natasha yang mengatainya sebagai wanita yang tempramen, ia masih berusaha mencerna kalimat yang selanutnya diucapkan oleh wanita itu.

Sifat kamu sekarang tidak jauh berbeda dengan wanita yang baru saja memasuki trimester pertama kehamilan.

Setelah kembali ke dalam kamar, Sheryl mondar mandir di ruangannya. Dia baru ingat bahwa ia sudah lama tidak mendapatkan bulanan, dia tidak tahu pasti kapan—karena ia tidak pernah tahu tanggal hari ini, besok ataupun nanti, yang jelas dia sudah telat.

Keringat turun di pelipis wanita itu, dia baru sadar mungkin tubuhnya yang sedang tidak sehat dan gejala-gejala yang terjadi, merupakan efek samping dari sesuatu yang tumbuh di dalam rahimnya. Dia pernah belajar, di mata kuliah dulu yang membahas tentang reproduksi, apalagi selama ini Eros tidak pernah menggunakan pengaman ketika menidurinya.

Sheryl memejamkan mata, menarik nafas dalam ketika ia tersadar dengan kenyataan yang ada.

Sepertinya saat ini Sheryl tengah mengandung anak Eros.

PRISON [END]Where stories live. Discover now