3

176K 8.7K 162
                                    


"Hey, tetangga, kamu baik-baik saja?"

Suapan Sheryl terhenti, ia ingin memaki wanita yang menanyakan pertanyaan yang tidak seharusnya itu. Jika wanita itu terlebih dahulu berada disini dibandingkan dirinya, sudah pasti ia merasakan hal yang sama seperti dirinya. Tapi ia hanya diam, tidak terlalu memilik tenaga untuk berteriak, bahkan untuk duduk saja dia sudah kesusahan.

"Oh iya, kita belum berkenalan. Nama kamu siapa?"

Wanita itu kembali mengeluarkan suara, membuat kepala Sheryl menjadi semakin pusing. Dia ingin mengabaikan wanita itu, tapi ia harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin darinya.

"Sheryl."

"Sheryl atau Sherly?"

"Sheryl." Ulang wanita itu lagi.

"Nama yang bagus. Kamu bisa panggil aku Natasha."

Sheryl tidak menjawab perkataan wanita yang bernama Natasha itu. Wanita itu sedikit penasaran, sangat ingin memandang wajah Natasha, ingin mengetahui bagaimana raut wajah wanita itu yang terdengar begitu tenang.

"Kamu jangan khawatir. Semua penderitaan yang kamu alami cepat atau lambat akan berakhir. Eros akan bosan, kamu hanya perlu bertahan."

Cengkraman Sheryl pada piringnya menguat ketika Natasha menyebut nama pria yang sangat ia benci. Emosinya tiba-tiba saja naik, amarah yang sudah lama tertahan sangat ingin dilampiaskan. Namun yang terjadi hanya air mata yang menetes dan rasa sesak muncul di dalam dadanya.

"Kenapa kamu bisa seyakin itu?" tanya Sheryl pada akhirnya, dia tidak boleh lemah. Benar kata Natasha, dia harus bertahan jika ingin bebas.

"Karena memang selalu begitu," Jawab Natasha, ia sangat berharap mereka bisa bertatap muka dan tidak terhalang pintu sialan ini. "Dia lebih sering bermain dengan yang baru, dan sisanya hanya dikunjungi ketika pria itu ingin." Jelas Natasha lagi.

"Sisanya?"

"Kamu pikir cuman ada kita berdua disini?"

Sheryl terdiam, memang ada berapa banyak lagi wanita selain mereka.

"Sepuluh sama kamu, mungkin lebih, aku juga tidak tahu karena dia sering datang dan membuang wanita kapan saja. Ya seperti apa yang tadi aku bilang, kalau dia ingin semua bisa terjadi."

"Apa?"

"Iya, aku juga tidak menyangka kalau Eros akan membawa seorang wanita lagi, setelah sekian lama pria itu tidak pernah kesini."

Eros memang biadab, tidak hanya satu tapi lebih banyak lagi wanita yang ia kurung di dalam tempat ini. Pria itu memang pantas jika disebut binatang, bahkan binatang saja derajatnya lebih tinggi dibanding Eros.

"Kenapa aku tidak terkejut saat mengetahui informasi menyedihkan seperti itu?" kata Sheryl, "Dia memang tidak pantas disebut manusia."

"Tidak juga."

"Kenapa kamu terdengar begitu tenang?"

Sheryl dapat mendengar tawa sumbang Natasha pada pintu seberang.

"Mungkin karena sudah berada disini terlalu lama, aku jadi lebih terbiasa."

"Kamu.. udah berapa lama disini?" tanya Sheryl berhati-hati. Cukup lama wanita itu menunggu, sampai akhirnya Natasha menjawab.

"Hampir dua tahun."

Sheryl kembali diam, kali ini ia cukup terkejut mendengar jawaban Nathasa. Tidak seminggu atau sebulan, tapi wanita itu sudah disini selama dua tahun! Apa saja yang wanita itu lakukan selama ini, tidakah Nathasa mencoba untuk meloloskan diri?

"Apa kamu tidak pernah—"

"Aku sudah mencobanya, Sheryl, percayalah aku sudah pernah bahkan sering mencobanya. Tapi seperti yang kamu lihat, aku masih disini, semua rencana aku selalu gagal," kata Nathasa lagi seperti bisa membaca pikiran Sheryl. "Kamu hanya perlu bertahan jika ingin hidup." Lanjut wanita itu.

Cukup lama mereka terdiam dalam pikiran masing-masing. Sheryl tidak sanggup berkata apa-apa lagi, karena ia sudah terlebih dahulu putus asa mendengar cerita Nathasa.

"Kamu wanita kesekian yang dibawa oleh Eros," Natasha memecah keheningan mereka. "Wanita disini selalu berbeda-beda, mungkin aku adalah senior disini. Aku seorang yang penurut," Wanita itu kembali tertawa, "Karena jika salah satu wanita ada yang menghilang, akan selalu ada wanita lain yang menggantikannya."

"Memangnya mereka kemana? Apa berhasil kabur?"

"Ya, ada yang bilang orang-orang itu berhasil kabur, tapi.." Natasha menggantung kalimatnya, membuat Sheryl semakin penasaran."Ada juga yang bilang, mereka terlebih dahulu dibunuh Eros sebelum berhasil kabur."

PRISON [END]Where stories live. Discover now