68

52.5K 3.5K 73
                                    

Sheryl baru saja memulai gigitan pertama pada cupcake-nya yang kesekian, ketika Sheera merengek dalam gendongannya, menggerakan tubuh untuk melepaskan diri dari wanita itu. Sheryl langsung saja meletakan kembali kue manis itu pada wadah besar bertingkat di atas meja kemudian berbalik ke belakang, mencari tahu seseorang yang menarik perhatian anaknya.

Senyum tanpa bisa dicegah terbentuk, memperhatikan pria itu melangkah mendekati mereka dengan wajah kusut sambil berusaha melepaskan dasi yang mengikat kuat lehernya.

"Daddy, come home." Bisik Sheryl pada Sheera yang sudah tersenyum riang dengan mengulurkan kedua tangan meminta ayahnya untuk menggendong dirinya.

Eros mengambil alih Sheera dari Sheryl, menggesek-gesekan wajahnya dipermukaan perut anaknya itu hingga membuat Sheera tertawa lebar. "Hello, sugar." Pria itu mencium pipi Sheera sebelum bebalik pada Sheryl, "Hello, Mommy."kata pria itu lagi lalu mengecup bibir Sheryl.

"Did anything surprise you today?" Sheryl bertanya sementara tangannya mulai memasukan lagi cupcake itu ke dalam mulutnya.

"Why you ask such thing?" tanya Eros.

"Your face.." Sheryl melakukan gesture di depan wajahnya, "Kucel."

Eros mendengus, lalu mengigit cupcake milik Sheryl, "I don't want to talk about it."

"Noah meminta kamu rapat lagi?" tebak Sheryl.

Pria itu berjalan mendekati Sheena yang sedang duduk di meja makan khusus bayi, tidak menghiraukan pertanyaan Sheryl barusan. Wanita itu dapat mendengar Eros menyapa Sheena sebelum mengangkat anaknya itu.

"Harusnya kamu bersyukur Noah sudah ngasih kesempatan untuk kamu belajar." Kata Sheryl lagi, tapi fokusnya tidak berada pada pria itu. Matanya mulai mengedar ke seluruh meja panjang— yang sudah penuh dengan berbagai macam kudapan dan makanan. Sheryl mulai menimbang apa yang akan ia ambil setelah cupcake yang barusan ia makan sudah habis.

Sejak beberapa hari terakhir nafsu makan wanita itu meningkat drastis dan mulutnya tidak ingin berhenti untuk mengunyah apapun yang ada dihadapannya. Meskipun tidak ada makanan yang tersedia, dia pasti akan meminta pelayan untuk menyiapkan. Mungkin karena itu juga tanpa Sheryl minta lagi, mereka sudah menyajikan semua jenis makanan untuk Sheryl.

"Jangan gara-gara dia udah baik, kamu jadi manfaatin kebaikan Noah." Lanjut wanita itu yang sudah mengaduk salad buah dengan irisan daging dan mencampurnya dengan mayones,"Gini nih ya kalau jadi orang nggak tahu diri. Suka seenaknya. Kadang aku suka heran sama Noah yang sabar banget hidup bertahun-tahun sama kamu. Kalau aku jadi Noah mungkin aku udah nyerah."

Sheryl memilih untuk duduk untuk menikmati cemilan sore, mengamati Eros yang begitu kuat menggendong kedua anaknya sekaligus. Padahal untuk mengangkat satu anaknya saja terkadang Sheryl sedikit kesusahan. "Tapi masih mending kalau dibandingkan herannya aku ke kamu." Lanjut wanita itu lagi.

"Mommy."

Sheryl mengangkat wajahnya, mendapati Eros yang kini menaikan alisnya sambil memandang Sheryl aneh.

"What?" tanya Sheryl terbawa suasana karena emosinya yang tiba-tiba naik.

"Gapapa. Lanjutin."

"Lanjutin apa?"

"To be a creepy Mommy."

Mata wanita itu berputar, tapi mulutnya masih saja bergerak untuk mengunyah. Ingatkan dia kalau tadi sudah memakan tiga slice pizza dan dua cupcake, belum termasuk dengan makanan lain yang hanya dia cicipi begitu saja. Mungkin nanti dia harus memeriksa timbangan tubuhnya yang mulai melebar. Berada di rumah tanpa melakukan apapun seperti itu hanya akan membuat dirinya menjadi seorang wanita pemalas.

PRISON [END]Where stories live. Discover now