0

379K 11.6K 580
                                    

Sheryl membuka mata, sedikit mengerjap ketika merasakan silau lampu mengenai pupil matanya. Kepala Sheryl sangat pusing, seperti habis dipukul oleh sesuatu yang sangat keras. Wanita itu lalu menatap sekeliling, menyadari ketika dirinya berada di tempat asing.

"Sudah bangun, sayang?"

Sebuah suara mengejutkan Sheryl, membuat wanita itu sadar sepenuhnya dari kebingungan tadi. Wanita itu dapat melihat seorang pria berjalan mendekat dirinya, dan pria itu hanya menggunakan handuk yang menutupi bagian bawahnya!

Dan demi apapun, jika tidak dalam keadaan seperti sekarang Sheryl pasti akan begitu memuja pria ini. Sungguh, dia sangat tampan, seperti Tuhan sedang tersenyum ketika menciptakannya, belum lagi dengan tubuhnya yang begitu berotot.

"Aku sudah sangat menantikan hari ini akan terjadi, setelah sekian lama akhirnya kamu ada dalam genggamanku." Kata pria itu lagi,

Sheryl hendak membrontak, tapi ia sangat terkejut saat tahu bahwa tangannya di borgol di kedua sisi, begitu juga dengan kedua kakinya. Sheryl ingin berteriak, dan lagi usahanya percuma karena mulutnya ditutup oleh sebuah plester.

"Ah, kamu pasti sangat tekejut bukan? Kamu lagi dan dimana dan siapa pria ini?" pria itu kemudian mengangkat bahu acuh, "Sayangnya aku tidak peduli."

Sheryl tidak bisa berbuat apa-apa, tangan pria itu mulai meraba tubuhnya yang baru ia sadari tidak dibalut dengan kain sama sekali. Wanita itu hanya bisa menangis saat pria itu mulai menaiki tubuhnya, memaksa Sheryl untuk membuka lebar-lebar kakinya.

Sekuat tenaga Sheryl untuk melepaskan diri, tapi lagi-lagi percuma karena dirinya sudah di kunci mati oleh pria ini.

Tiba-tiba pria itu mencekiknya, ketika tubuh Sheryl tidak mau berhenti bergerak.

"Sssttt.. sabar sayang, sebentar lagi aku akan menjadikan kamu milikku. Tidak usah takut. Kamu cukup menikmatinya."

Mata Sheryl terbuka lebar ketika cekikan pada lehernya semakin kuat, dia tidak bisa bernafas ditambah dengan mulutnya yang tertutup. Disaat seperti ini pun, Sheryl masih dapat merasakan milik pria itu yang sudah mengeras menggesek-gesekan pada miliknya.

Pria itu melepaskan cekikannya, membiarkan Sheryl bernafas hanya dengan hidung. Dan tanpa aba-aba pria itu memasukan miliknya ke dalam tubuh Sheryl.

Tangan pria itu membuka plester pada mulut Sheryl, membiarkan telinganya mendengar teriakan menyakitkan Sheryl seperti melodi yang mengalun indah.

Pria itu merasakan sesuatu menghalang gerakan miliknya untuk masuk, tapi dia tidak peduli. Sekali hentakan dia memaksa untuk memasukannya, membuat teriakan Sheryl semakin nyaring.

Pria itu mulai menggerakan miliknya, merasa begitu menikmati percintaan yang sekarang, karena sudah lama pria itu tidak meraskaan miliknya begitu di jepit kuat.

Tubuh bagian bawah Sheryl begitu sakit, dia baru saja diperkosa oleh seseorang yang tidak ia kenal. Dan pria itu terus menggerakkannya miliknya, Sheryl bahkan dapat merasakan ujung kemaluan pria itu menyentuh dinding rahimnya.

Sheryl terus menangis, dengan teriakan yang begitu memekakkan telinga, hingga pria itu merasa kesal dan akhirnya menampar pipi Sheryl keras. Berulang kali, hingga Sheryl merasakan ujung bibirnya berdarah.

Pria itu semakin mempercepat tempo gerakannya. Sheryl begitu benci mendengar desahan pria itu yang begitu menjijikan ditelinganya. Setiap pria itu semakin dalam menusuk dirinya, semakin kuat juga Sheryl berteriak.

Hingga akhirnya pria itu mendapatkan klimaks dan mengeluarkannya pada tubuh Sheryl. Wanita itu mengira penderitaannya akan segera berakhir. Tapi tidak, nafsu pria ini tidak ada habisnya,

PRISON [END]Where stories live. Discover now