62

56.5K 3.7K 153
                                    

"Noah, ini bagus nggak?" tanya Sheryl sambil menunjukan majalah di tangannya. Wanita itu sedang mengisi waktu luang dengan membaca majalah yang berisi pakaian bayi dan mainan anak. Sebenarnya hampir seluruh waktu Sheryl merupakan waktu luang, selain mengurus kedua anak dan juga Noah. Jadi, wanita itu meminta sesuatu yang dapat ia lakukan pada Noah. Seperti berbelanja. Mungkin dia bisa membeli beberapa pakaian atau mainan untuk Sheena dan Sheera—dengan ijin pria itu tentu saja, mengingat kebanyakan perlengkapan kedua anaknya itu berada di rumah yang dulu dan sepertinya tidak akan dibawa ke rumah baru mereka.

"Bagus." Jawab pria itu.

Sheryl berdecak pelan mendengar jawaban pria itu yang selalu sama sejak tadi. Lagipula Noah terlihat tidak tertarik dengan apa yang wanita itu lakukan. Pria itu hanya merebahkan diri dikasur dengan Sheena dan Sheena dikedua sisi.

"Kamu ngantuk?" tanya Sheryl saat melihat mata Noah yang terpejam tapi masih menepukan tangannya pelan pada kedua anak mereka.

"Sedikit."

"Mereka mau aku pindahin?"

"Nggak usah."

"Tangan kamu gapapa? Berat 'kan?"

"I'm okay."

Sheryl mengangguk. Kondisi pria itu memang berangsur membaik setiap harinya setelah melakukan beberapa terapi yang begitu melelahkan. Pandangan Sheryl lalu beralih pada kaki pria itu yang sudah tidak diperban lagi.

"Kaki kamu masih sakit?"

"Sudah nggak lagi, sayang. Kamu kenapa jadi cerewet gini?"

"Aku nggak cerewet, Noah. Aku cuman pengen mastiin kamu baik-baik aja setelah sekian lama akhirnya kaki kamu bisa jalan lagi. Apa aku Salah?"

"Bukan gitu." Jawab Noah sambil terkekeh pelan, "Come here." Pria itu mengulurkan tangannya untuk memanggil Sheryl.

"Kenapa aku beneran salah?" tanya Sheryl.

Dahi Sheryl mengernyit tidak menjawab dan memberi tahu alasan pria itu memanggilnya, tapi wanita itu tetap merangkak mendekati Noah. Dia lalu membiarkan pria itu menarik tangannnya hingga membawa Sheryl semakin dekat.

"Kenapa?" tanya Sheryl lagi karena bingung. Kemudian sebagai jawabannya Noah mengelus pipi wanita itu sebelum mengecup bibirnya lama.

"Nothing. I just want to kiss your lips." Kata pria itu setelah kembali memberi jarak diantara mereka.

Sheryl memutar kedua matanya, "Aku kira kenapa, kamu mau anak kamu bangun?"

"Mereka nggak bakal bangun." Jawab Noah dengan senyum diwajahnya.

"Don't look at me like that!"

"Like that gimana?" Noah tertawa kecil, "Suara kamu yang bakal bikin bangun mereka. Sana mandi, udah mau malam. "

Sheryl cemberut masih tidak terima dengan perlakuan Noah. Tapi wanita itu tetap menuruti keinginan Noah untuk membersihkan diri.

***

Sheryl membiarkan air menguyur tubuhnya yang terasa lengket. Seharian menemani Noah dan membawa kedua anaknya di sekitar rumah sudah cukup membuat Sheryl kelelahan. Wanita itu lalu berniat untuk mengambil sabun yang ada disampingnya sebelum sebuah tangan terlebih dalulu melakukan hal itu sebelum dirinya.

Sheryl ingin berbalik, ingin mengetahui siapa yang melakukannya—walaupun dia sangat tahu siapa orang itu, tapi dia hanya ingin memastikan. Karena jika itu Noah, maka kemungkinan itu sangat kecil karena pria itu sudah terlebih dahulu mandi dibandingkan Sheryl dan juga kondisi Noah belum terlalu pulih untuk bermain-main dengan Sheryl walaupun pria itu berkata bahwa ia baik-baik saja.

PRISON [END]Where stories live. Discover now