59

57.3K 4.2K 202
                                    

Dugaan Sheryl benar. Mengurus dua anak sekaligus merupakan hal paling merepotkan yang pernah ia rasakan selama ini. Hal itu lebih membuat lelah dirinya berkali lipat jika dibandingkan dengan melayani pasien di tempat dulu ia bekerja. Kedua anaknya merengek dan menangis dari tengah malam hingga pagi tiba. Entah itu Sheena atau Sheera, mereka berdua seperti bergantian untuk membangunkan dirinya yang masih tertidur karena kelelahan. Baik untuk meminta diberikan ASI atau hanya untuk digendong.

Kondisi Sheryl belum sepenuhnya sembuh sehabis tak sadarkan diri berkepanjangan. Tapi ia harus merelakan waktu istirahatnya terbuang untuk kedua bayinya.

Oh. Tiga bayi.

Bayi ketiga lebih merepotkan.Siapa lagi jika bukan Eros Harnett.

Pria itu tiba-tiba saja bertingkah seperti anak kecil sepanjang malam. Eros selalu ingin memeluk Sheryl. Mencegah wanita itu jika ingin pergi jauh-jauh darinya, padahal Sheryl hanya ingin pergi kamar mandi.

Saat anak mereka menangis pun sebenarnya Eros terbangun. Tapi pria itu bertindak seolah mereka adalah musuh lama. Lalu Eros akan menahan Sheryl untuk tidak terbangun dan membiarkan mereka begitu saja. Walaupun dengan sedikit usaha melepas pelukan Eros, Sheryl akhirnya bisa melepas diri dan menuju boks bayi Sheena dan Sheera.

Eros tetap diam ditempat, tidak melakukan apa-apa. Hanya memadang Sheryl tajam dan juga anak mereka kesal. Kemudian saat Sheryl sudah kembali setelah berhasil menidurkan anak mereka, Eros akan menarik tangannya dan memeluk tubuhnya lagi lebih erat lalu tertidur sambil menyelipkan wajahnya di dada Sheryl.

Tidur Sheryl semakin terganggu dan tidak tenang. Baik itu karena khawatir kedua anaknya akan terbangun lagi, atau karena jantungnya yang berdetak sangat cepat karena mendengar nafas teratur dari Eros yang sudah kembali tertidur.

Kepalanya pusing karena kurang tidur. Lebih pusing lagi memikirkan cara yang benar untuk menghadapi perilaku Eros yang berubah drastis seperti itu.

Pagi tiba, malam yang panjang sudah terlewati. Ini baru permulaan, baru beberapa jam setelah ia tahu bahwa statusnya sekarang adalah istri Eros. Dan dampaknya sangat terasa setiap detik yang dia jalani.

Sheryl memandang gaun dan pakaian yang menggantung dilemari, terlihat masih baru dan begitu mahal—sangat Eros sekali. Lalu Sheryl memilih sesuatu yang bisa ia gunakan dirumah juga memudahkan untuk menyusui Sheena dan Sheera nanti.

Dia sudah mandi pagi-pagi sekali karena tidak bisa tidur. Sheryl juga berniat untuk berkeliling dirumah baru mereka. Saat datang kemarin keadaan sudah malam, jadi dia tidak sempat menjelajah isi rumah. Ditambah dengan pembahasan tentang pernikahan, semakin membuat Sheryl tidak nafsu.

Sheryl melangkah keluar sambil mengeringkan rambut dengan handuk. Wanita itu sedikit mengerutkan dahi saat mendapati Eros tengah duduk disamping boks bayi mereka, menumpu wajah dengan lengan di pembatas lalu tangannya terangkat mengikuti mainan yang berputar di atas Sheena dan Sheera.

"Kamu ngapain deh? Nanti mereka bangun." Seru Sheryl saat ia sudah berada didekat Eros. Dia tidak bisa menahan emosi saat tahu Eros berniat membangunkan anak mereka dengan suara mainan itu, padahal Sheryl sudah mati-matian membuat mereka bisa tertidur tadi subuh.

Matanya melihat tangan Eros berhenti di udara. Tidak lama setelahnya pria itu menurunkan tangan secara perlahan sebelum melirik Sheryl sekilas, "Kenapa mereka selalu tidur?" tanya pria itu seperti lari dari masalah yang ia buat.

Sheryl menghela nafas, "Mereka masih bayi, Eros."

"Terus kenapa kalau mereka masih bayi?"

"Karena mereka masih belum bisa melakukan apapun."

PRISON [END]Where stories live. Discover now