Stand By Me - 25

8.3K 953 26
                                    

Jungkook meregangkan otot-otot tangannya yang ia rasa hampir kaku. Sudah 4 jam lamanya ia menulis sebuah lirik, tanpa beranjak sedikit pun dari sofanya.

Saat Jungkook kembali membaca ulang lirik-lirik lagu yang baru saja ia tulis, pria itu seketika langsung membeku, dadanya sedikit berdetak abnormal-- tak tahu kenapa.

Bukan, bukan karena lirik lagu buatannya yang kelewat menyentuh. Bukan juga karena lirik lagunya yang mendeskripsikan perasaannya secara rinci. Hanya saja, debaran itu terjadi saat ada sesuatu yang menimpa bahunya.

Jungkook menelan ludahnya dengan kasar, kemudian segera menolehkan kepalanya kesamping kanan. Sumpah, Jungkook juga tidak tahu kenapa jantungnya bertingkah seperti ini. Jungkook rasa, ia harus kerumah sakit secepatnya, memeriksa kondisi jantungnya dan minum obat.

Naya tertidur dengan kepalanya yang bersandar di bahu Jungkook.

Saat Jungkook hendak menyingkirkan kepala Naya dari pundaknya, tiba-tiba saja pergerakannya terhenti. Tak jadi menyingkirkan kepala Naya dari pundaknya.

Jungkook menatap dinding studionya, menatap lurus kedepan, memikirkan apa yang tengah terjadi padanya. Lalu, tanpa diminta, tangan kirinya bergerak, jari-jarinya merangkak dengan pelan hingga telapak tangannya tiba di daerah dadanya-- lebih tepat di area jantungnya.

"Aku kenapa?" Tanya Jungkook pada dirinya sendiri, tatapannya kosong. Ia tak bisa menafsirkan apa maksud dari debaran jantungnya sendiri.

Hanya satu yang ada di pikiran Jungkook sekarang. Jungkook membayangkannya dengan cemas. Apa mungkin dia sedang jatuh--

Jungkook segera menggelengkan kepalanya sambil mengibas-ngibaskan tangannya di udara.
"Tidak, tidak mungkin. Dia sangat-sangat jauh dari tipe idealku. Gila saja jika aku sampai jatuh hati padanya!"

"Persetan dengan debaran jantung, aku tak mungkin menyukai--" perkataan Jungkook sukses terhenti saat kepalanya kembali menoleh kearah samping, tatapannya tertuju pada Naya yang tengah tertidur.

Tidak, ini mulai lagi.

Bahkan Jungkook sampai mengeluarkan keringat dingin karena lelah beradu argumen dengan dirinya sendiri.

Tangan Jungkook tergerak dengan sendirinya. Maksud hati mau menyingkirkan helaian rambut Naya yang menutupi sebagian wajah gadis itu. Jungkook seperti robot yang digerakkan oleh hati kecilnya.

Saat Jungkook baru saja selesai menyelipkan helaian rambut Naya ke belakang telinga gadis itu, tiba-tiba saja mata Naya terbuka dengan pelan. Membuat Jungkook kaget luar biasa.

Aduh, terciduk

Otomatis, sebelum aksinya disadari oleh Naya, Jungkook segera menyingkirkan kepala Naya dengan kasar. Membuat mata Naya mencelak dengan sempurna karena perlakuan Jungkook.

"Yak! Jeon Jungkook--" Naya hendak protes karena Jungkook menyingkirkan kepalanya dengan kuat.

"Seenaknya saja tidur di bahu orang. Kau kira bahuku ini bantal?" Marah Jungkook.

Sedangkan Naya mendengus kesal sembari mengusap kepalanya yang di dorong Jungkook, "kau kan bisa membangunkanku dengan pelan-pelan. Jangan di dorong seenaknya. Memangnya kepalaku itu kardus apa? Seenaknya didorong."

Tentu saja Naya protes. Jungkook memperlakukannya dengan kejam, sekejam ibu tiri di dongeng Cinderella.

"Aku sudah membangunkanmu beberapa kali, tapi kau masih tak bangun-bangun. Dasar kebo!" Dusta Jungkook. Jelas-jelas ia malah membiarkan Naya tertidur dengan tenang di bahunya.

Hanya saja tadi itu adalah gerakan refleks dari Jungkook. Tentu saja karena takut ketahuan oleh Naya, makanya dia mendorong kepala Naya dengan sekuat tenaga. Jangan lupakan efek terkejut juga.

FANGIRL : Stand By Me [ JJK ] Where stories live. Discover now