Stand By Me - 16

7.9K 951 8
                                    

Naya dan Krystal tak sengaja bertemu di toilet. Sebenarnya Naya ingin kabur saja, tapi mengingat jika ia tak ada salah pada Krystal, gadis itu tak jadi pergi dari toilet. Malahan ia dengan langkah santainya berdiri di sebelah Krystal, memandangi pantulan dirinya di cermin besar.

"Aku dengar kau bekerja sama dengan Jungkook, huh?" Entah kenapa, pertanyaan Krystal seperti sebuah sindiran untuknya. Krystal seperti berkata bahwa dirinya tak akan bisa bekerja sama dengan Jungkook.

"Kalau iya, memangnya kenapa?" Naya balik bertanya, dengan nada kelewat sewot, membuat Krystal menyumpahi Naya dalam hati.

Benar-benar seperti petasan.

"Hanya saja aku ragu dengan kemampuanmu. Sepertinya Jungkook akan tak tahan bekerja sama denganmu," kekeh Krystal, sindirannya berhasil dan tepat sasaran.

"Aku kasihan dengan Jungkook karena disatukan dengan produser lamban sepertimu. Dia pasti akan stress luar biasa," kali ini Krystal berbicara dengan nada kelewat sinis, tak lupa juga ia melirik Naya lewat cermin besar di hadapannya.

"Aku akan buktikan padamu jika Jungkook tak akan mengeluh saat bekerja sama denganku!" Naya membalas perkataan Krystal dengan emosi yang membuncah. Sedangkan Krystal hanya menanggapinya dengan tertawaan, menganggap jika semua yang Naya katakan hanyalah harapan semata.

"Ya, ya. Kita lihat saja nanti--" Krystal memasukkan lipstick nya ke dalam tas, kemudian segera menepuk bahu Naya pelan.

"--Naya, kau sadar tidak jika keberadaanmu itu sebenarnya tak diinginkan oleh orang lain?"

Krystal tersenyum miring, menatap Naya yang diam terpaku sambil menghadap cermin. Melihat ekspreksi Naya, Krystal tahu jika kalimatnya yang bagaikan sebuah peluru timah itu sudah menembus jauh kedalam hati Naya.

"Selamat bekerja sama dengan Jungkook, orang yang bahkan tak menginginkanmu,"

DEG!

Naya rasa tubuhnya tak bertulang sekarang. Kalimat Krystal sungguh menghujam hatinya, persis seperti biji peluru timah panas.

Hatinya yang bagaikan mainan lego itu pun runtuh seketika. Krystal adalah orang yang tak bertanggung jawab. Merubuhkan lego hatinya, tapi tak mau membangunnya kembali.

Naya menghela nafasnya pelan, kemudian melihat dirinya di cermin. Ia tak diharapkan orang lain.

Orangtuanya tak mengharapkannya.
Krystal lebih tak mengharapkannya.
Jungkook pun tak mengharapkannya.
Lalu, siapa lagi yang tak mau mengharapkannya?

Naya berusaha untuk menghilangkan kegundahan hatinya. Diikatnya rambut sebahunya tinggi-tinggi, kemudian setelah itu ia mulai mengeluarkan obat pereda sakit hatinya-- sikat gigi.

Bagi Naya, menyikat gigi dikala hatinya hancur adalah momen yang sangat baik.

Anggap saja kuman-kuman membandel itu adalah Krystal, jadi dengan sekuat tenaga, Naya menggosok giginya hingga bersih.

Saat tengah asyik-asyiknya menyikat gigi sembari membayangkan Krystal sebagai kuman membandel, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi.

Naya memutar bola matanya malas, siapa pula orang yang mengganggu aktivitas membasmi kuman membandel di gigi?

Mata Naya terbelakak sempurna,
Jika 5 menit kau tidak datang ke studio ku, kerjasama kita BATAL!

🎵🎵🎵

Dorongan pintu studionya cukup menyita perhatian Jungkook. Pria itu tersentak kaget saat melihat siapa yang datang.

Naya. Gadis itu datang dengan rambut yang menjulang tinggi dan sebagian berhamburan menjuntai kebawah-- menghiasi leher putihnya, mirip seperti orang yang habis lari keliling kompleks.

FANGIRL : Stand By Me [ JJK ] Where stories live. Discover now