29 || Apa aku bisa?

107K 3.9K 181
                                    

19/07/2018

MAUDYA CELLA

"Minum dulu Dya."

Aku mengambil gelas kaca yang berisi air berwarna putih yang baru saja dibawa oleh Gilang beberapa detik yang lalu.

"Makasih." Ucapku tulus.

Aku meminum 1/4 isi gelas tersebut sebelum meletakan di meja kecil yang ada di dekat ku.

"Apa kamu sudah lega?" Tanyanya padaku dan aku menjawab dengan gelengan kepalaku.

"Apa Ayah sudah pulang?" Tanyaku pada Gilang.

"Sudah. Ayah sudah pulang dan Beliau titip salam untuk kamu. Beliau bilang jaga Dya baik baik, begitu juga dengan Rendy dan Renna. Beliau meminta aku jangan sakiti kalian lagi, beliau bilang soal Anita biar beliau yang mengurusnya. Kita tidak perlu lagi datang kerumah sakit setelah ini." Ucap Gilang.

Aku menatap kedua tanganku yang kusatukan memeluk kedua kakiku sendiri.

"Ada apa?" Tanyanya lagi padaku.

"Apa aku salah jika aku meminta Ayah berubah. Apa aku salah mengatakan hal seperti tadi? Apa aku salah menyuruh Ayah pergi memberikan jarak padaku?"

"Apa yang kamu bicarakan sama Ayah aku yakin semuanya baik untuk kamu, begitu juga untuk Ayah. Keputusan kamu sudah benar Dya, percayalah. Ayah akan mengerti situasi kamu. Beliau juga tidak akan marah ataupun kecewa dengan keputusan kamu, karna tadi Beliau pergi dengab ekspresi yang tidak menandakan beliau marah ataupu kecewa dengan ucapan kamu." Ucapan Gilang sama sekali tidak membuatku tenang. Entah apa lagi yang mengganggu pikiranku.

Semua sudah terjawab, tapi mungkin aku terlalu kaget dengan semuanya. Semua fakta yang berhasil membuat aku merubah semua sudut pandangku tentang orang orang yang berada di sekitarku.

"Dya?"

"Hah?" Tanyaku dengan ekspresi kaget.

"Kamu melamun? Apa yang kamu lamunkan Dya?" Tanyanya padaku dan ku jawab dengan gelengan kepala.

"Tidak ada. Aku tidak melamunkan apapun." Jawabku dan diahkiri dengan senyuman singkat.

Gilang mendekat denganku dan tiba tiba saja dia memelukku dan membuat kedua tanganku yang awalnya memeluk kedua kakiku kini berahli memeluk badannya.

"Ada apa kamu memeluk aku Lang? Apa kamu ada masalah? Atau ak_"

"Tidak ada. Aku hanya ingin memeluk kamu Dya. Aku ingin menghirup aroma rambut kamu, Aku ingin merasakan hangatnya pelukan kamu." Jawaban Gilang tanpa sadar membuat senyum dibibirku terbit dengan begitu cerah.

"Ada apa? Apa kamu merasa kasian sama aku? Atau kamu merasa bersalah sama aku karna udah selingkuh dari aku? Apalagi selingkuhan kamu ternyata adik tiriku bukan sepupuku?" Tanyaku dengan nada sedikit tegas, namun aku selipkan nada bercanda karna jujur aku hanya sedang bercanda.

"Ia aku merasa bersalah sama kamu." Jawabnya dengan tegas dan tiba tiba saja aku tertawa.

Aku dapat merasakan tubuhnya yang tiba tiba terasa kaku akan ucapanku yang mengungkit masa lalunya dengan Anita. Aku tahu dia ingin aku melupakannya, tapi jujur aku sedikit mampu melupakannya. Semua fakta yang aku dengar sedikit membantu aku melupakan sedikit rasa sakit yang Gilang tancapkan di hidupku.

"Aku hanya bercanda Lang. Jangan dianggap serius. Aku_"

Ucapanku terhenti saat Gilang tiba tiba melepaskan pelukannya dariku dan membuat kami memiliki jarak yang cukup jauh.

TIME (END)Where stories live. Discover now