14 || DAN

105K 5.5K 118
                                    

11/07/2018


MAUDYA CELLA

"Ini apa?" Tanyaku pada pria yang berdiri didepanku.

"Tiket Pesawat Dya." Jawabnya sambil menatap dokumen dokumennya yang ada dihadapannya.

"Aku tahu Lang, tapi buat tiket ini dan kenapa ada nama aku sama kamu? Apa yang kamu pikirkan Lang?" Tanyaku lagi. Kini aku tidak mengerti pola pikir Gilang, dia ingin liburan disaat hubungan kami tidak bisa dibilang baik sekarang.

Gilang menatapku sebelum ahkirnya menutup dokumennya dan meletakan kaca matanya diatas meja kerjanya. Aku hanya melihatnya berdiri dari tempat duduknya dan berjalan kearahku hingga ahkirnya Gilang tepat dihadapanku.

"Aku ingin memperbaiki hubungan kita Dya, aku ingin memanfaatkan kesempatan yang kamu kasih keaku dengan sangat baik dan beginilah caraku."

Aku menggelengkan kepalaku.

"Bagaimana dengan Rendy dan Renna? Aku tidak bisa meninggalkan mereka Lang, kamu tahu itu dengan baik. Ak_"

"Izinkan aku untuk mendekat sama kamu Dya. Kalau kamu selalu memberikan jarak padaku bagaimana hubungan ini bisa terus berjalan. Bagaimana aku bisa berusaha untuk memperbaiki hubungan kita? Bagaimana Dya?"

Aku menatap wajahnya dan lagi lagi dengan bodohnya aku masuk dalam tatapan lembutnya. Tatapan yang membuatku mengaggukan kepalaku dan dengan secepat kilat Gilang langsung membawaku kedalam pelukannya yang menurutku selalu memberikan kesan hangat padaku.

"Apa dengan cara ini semuanya akan berhasil?" Tanyaku pelan.

"Aku akan berusaha Dya, walaupun kesempatannya hanya 0,01 persen. Aku hanya perlu kamu tetap diam disisi aku, biarkan aku yang mencoba untuk mendekat padamu."

~ ~

Aku duduk diatas pasir putih dan menikmati air yang menabrak jari jari kakiku, begitu juga angin yang menyapa kulit ditubuhku dan angin yang juga menerbangkan rambutku.

Gilang membawaku ke Bali. Tempat pertama kali kami pergi setelah menikah, ini adalah tempat yang penuh dengan kenangan indah bagi kami.

"Ini."

Aku menatap keatas arah samping kanan dan didetik selanjutnya aku mengambil minuman soda yang dibawa olehnya.

Tak lama dia duduk disampingku dan membuka minuman sodanya dan begitu juga denganku. Aku menikmati sesansi minum soda dengan menikmati pemandangan yang sangat indah.

Aku cukup menikmatinya.

"Apa Rendy dan Renna baik baik saja dirumah mama sama papa (Orangtuanya Gilang)?" Tanyaku karna pada awalnya tujuan Gilang pergi adalah ingin menelepon untuk menanyakan tentang kabar Rendy dan Renna.

"Mereka baik baik saja. Jangan khawatir Dya, mama sama papa pasti akan menjaga mereka dengan baik." Jawabnya dan kuanggukan sebelum ahkirnya aku kembali fokus pada pemandangan yang berada didepanku.

Cukup lama kami diam, cukup lama kami hanya mendengar suara beberapa orang yang sekedar lewat dibelakang kami yang diiringi suara air yang saling menabrakkan diri satu sama lain.

"May I ask you something Dy?" (Boleh aku beranya sesuatu sama kamu Dy? Tanyanya tiba tiba.

"Ya" Jawabku singkat karna dia bertanya tanpa melihatku jadi tidak mungkin aku menjawab dengan anggukan kepala.

TIME (END)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें