3 || Aku tahu

142K 7.6K 81
                                    

25/06/2018

MAUDYA CELLA

Aku memakirkan mobilku, sebelum berjalan keluar mobil menatap putraku yang menatapku dengan senyum dengan tangan yang terulur diudara.

"Gendong." Ucapnya, sebelum ahkirnya aku mengangkatnya ke dalam gendonganku.

"Mama dari mana saja Rendy nunggu mama dari tadi." Ucapan Rendy yang sudah berada digendonganku.

"Tadi beli kue dulu sayang." Ucapku, sebelum menyerahkan kunci pada Satpam yang berdiri tidak jauh dariku dan Rendy. "Tolong ya pak Sar, dimobil ada belanjaan."

"Siap, mbak." Ucapnya dan segera berjalan kearah belakang mobil.

Aku kembali berjalan masuk ke dalam rumah menuju ruang makan, dari jauh dapat aku dengan percakapan Renna dan bu Mira.

"Sudah pulang?" Pertanyaan bu Mira hanya kuanggukan dengan senyum tipis yang kuberikan.

"Apa ada masalah? Kenapa_?"

"Tidak ada bu. Dya hanya capek saja, diluar sangat panas." Jawabku sebagai alibi.

Aku tidak ingin menuduh ataupun membicarakan sesuatu yang belum tentu benar, apalagi ini berkaitan dengan suami dan sepupuku. Aku mendudukan Rendy dikursi meja makan dan membiarkan Rendy makan makanannya sendiri yang sudah diambilkan bu Mira.

"Bu?" Panggilku pelan pada bu Mira yang masih menyuapi Renna.

"Iya ada apa? Apa ada yang kamu butuhkan?" Tanya Bu Mira dengan wajah yang sedikit khawatir.

"Bu bisa ambilkan STNK mobil Gilang diruang kerja Gilang?" Tanyaku pada bu Mira.

"Tentu, tunggulah sebentar akan ibu ambilkan." Ucap bu Mira sebelum pergi dari hadapanku dan membiarkan Renna menghabiskan makanannya sendiri.

Hampir lima menit aku menunggu dimeja makan sambil memperhatikan anak-anakku makan sendiri, hingga ahkirnya bu Mira datang dengan benda ditangannya.

"Ini STNKnya." Ucap Bu Mira sambil memberikan STNK tersebut padaku.

"Baiklah, kalau begitu aku keatas dulu bu." Pamitku pada bu Mira.

"Mama keatas dulu, jangan buat bu Mira kesusahan." Pamitku pada kedua anakku sebelum naik kelantai atas.

Aku membuka pintu kamar tidurku sebelum kembali menutupnya. Aku berjalan ketempat duduk yang ada didepan ranjangku dengan perasaan yang tak karuan. Ada rasa takut, khawatir, begitu juga rasa marah.

Aku mengambil ponselku dan membuka galeri fotoku, memilih foto awal digaleriku. Tanpa sadar aku tertawa pelan saat melihat nomor plat mobil tersebut sama.

"Bisa saja mobil Gilang dipinjam sama temannya dan ternyata temannya adalah pacar Anita. Tenang Dya semua pikiran negatif kamu pasti salah." Ucapku sambil mencoba menenangkan diriku sendiri.

Tok tok

"Masuk, tidak dikunci." Ucapku saat mendengar suara pintu kamarku diketok dua kali.

"Maaf ibu mengganggu, dibawah ada tamu yang cari ibu." Ucap Bu Mira dengan lembut padaku, saat beliau telah masuk ke dalam kamarku.

"Siapa, bu?" Tanyaku sambil berdiri dari kursi yang kududuki.

"Asisten bapak." Jawaban bu Mira membuatku terdiam sejenak.

Asisten Ayah? Kenapa kesini, memangnya ada apa? Pikirku sambil mengerutkan dahiku.

"Baiklah, terimakasih bu." Ucapku sebelum keluar dari kamar dan diikuti oleh bu Mira. Aku turun dengan pelan, sambil terus bertanya kenapa asisten Ayah harus datang kerumahku.

TIME (END)Where stories live. Discover now