10 || Pilihan?

131K 6.9K 263
                                    

05/07/2018

Wah karna pembacanya sudah seribu aku update deh.

Terimakasih banyak atas apresiasinya  semuanya, terus dukung aku yah.

MAUDYA CELLA

"Dya?"

"...."

"Dya?"

"...."

"Aku anggap percakapan kita kemarin hanya mimpi semata. Aku akan menganggap aku tidak pernah mendengar semua itu dari mulut kamu. Kita lupakan semuanya, kita mulai dari awal tanpa ada orang lain disekeliling kita." Ucapku sebelum berbalik kearahnya dan menatapanya dengan pandangan lelah.

"Dya aku tidak bisa. Aku_"

"Kalau begitu lupakan ucapanku Lang. Aku tarik ucapan kita untuk mulai hubungan kita dari ulang. Kita lupakan semuanya dan ahkiri sekarang." Ucapku dan seketika aku melihat raut wajahnya yang berubah.

"Dya kamu bilang sama aku kamu tidak akan buat anak anak kita merasakan hal yang sama dengan kamu. Lalu kenapa kamu malah me_" Ucaonya dengan tangan yamg sudah dikepal olehnya.

"Aku bukan bilang kalau tidak akan bercerai bukan? Aku hanya bilang tidak akan biarkan mereka merasakan hal yang sama seperti aku. Aku bersumpah Lang, kalau kita berpisah tidak akan kubiarkan anak anakku hidup dengan selingkuhan kamu." Ucapku sinis.

Aku dapat melihat tatapan marahnya dan diselipi dengan senyuman sinisnya. Aku tahu dia marah, aku tahu dia menahan amarahnya sekarang.

Gilang berjalan mendekat kearahku, semakim dekat dan dekat hingga akhirnya dia tepat berada dihadapanku.

"Lang lepaskan sakit!" Ucapku dengan keras.

Bukan melepaskan tangannya dari kedua pundakku, Gilang malah mempererat dengan menarik pinggang ku dengan salah satu tangannya.

"Gilang you crazy? Let go now, I said RELEASE!" (Gilang kamu gila? Lepaskan sekarang, aku bilang LEPASKAN!) Teriakku dengan mendorong badannya dengan kedua tanganku, namun Gilang sama sekali tidak bergerak.

Gilang menghembuskan nafasnya dengan kasar, sebelum ahkirnya Gilang mulai berbicara kembali.

"Dya dengarkan aku baik baik. Aku tahu aku pria berengsek, aku tahu aku tidak pantas untukmu dan aku tahu aku tidak bisa menjadi seperti yang kamu inginkan Dya. Aku tahu itu. Aku juga ingin hanya melihat satu wanita, aku ingin menjadi pria yang setia pada istrinya tapi aku tidak bisa Dya. Aku_"

"Kalau kamu tahu kenapa kamu malah berjalan sejauh ini Gilang? Kalau kamu tahu kenapa kamu harus memulainya? Kamu bisa menghentikannya Gilang? Kamu bilang kamu memulainya sudah empat tahun yang lalu. Apa saat itu kamu tidak berfikir kalau kita sudah menikah satu tahun saat itu Gilang bahkan saat itu kita sudah memiliki Rendy dan Renna. Apa kamu tidak berfikir sampai situ?"

Kini amarahku, pertanyaanku, pikiranku, begitu juga beban yang ku simpan kukeluarkan sekarang tanpa ingin mencegahnya atau menahannya kembali dalam hidupku.

"Dya sudah kubilang ini bukan keinginan ku. Aku tidak pernah ingin berada diposisi ini. Tidak ada orang yang ingin mencintai dua wanita, aku juga sama Dya. Tidak ada suami yang akan tega mengkhianat istrinya apalagi sudah memiliki anak. Aku tahu Dya, tapi aku juga manusia biasa Dya. Aku memiliki kekurangan yang sama sekali tak bisa aku kendalikan. Aku_"

Tangisanku pecah. Pipiku sudah basah dengan air mata yang tiba tiba keluar tanpa bisa aku cegah lagi. Berniat untuk terlihat tegar, namun malah terlihat sangat lemah sekarang.

TIME (END)Where stories live. Discover now