Stand By Me - 1

27.5K 1.5K 33
                                    

"Nay, beneran kamu gak masuk kerja hari ini?" Tanya Ve, teman sekantor Naya dari sebrang sana. Ya, mereka sedang telponan sekarang.

Naya yang tengah berada di rumah, tengah berbenah sesuatu dan Ve yang tengah berada di kantor.

"Cuma gak masuk sehari, santai aja!" Tenang Naya sembari mematut dirinya di cermin. Ia melihat jam dinding yang tertempel indah di dinding kamarnya, sudah hampir jam 10 pagi, ia harus segera pergi.

"Tapi kerjaan kamu--"

"Ve, aku mau berangkat dulu ya! Oh ya, jangan bahas masalah kerjaan kalo aku lagi dirumah, aku pusing dengernya!" Dan setelah itu, Naya segera mematikan sambungan telepon secara sepihak.

Keberuntungan berpihak pada dirinya hari ini. Bolos kerja tak masalah, hanya sehari, itu yang ada di pikiran Naya saat ini. Itu juga bukan sebuah beban besar baginya. Yang terpenting itu adalah sebuah keberuntungan yang ia yakin tak akan ia dapatkan lagi di tahun-tahun berikutnya.

Naya itu seorang pekerja keras yang selalu menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Tak pernah membawa urusan kantor ke rumah, baginya rumah adalah tempatnya untuk istirahat.

Pekerjaannya? Ia adalah seorang produser musik di salah satu label musik terkenal di Indonesia. Ia sudah membuat banyak lagu yang menjadi trending di Indonesia.

Lagu yang dinyanyikan Raisa? Isyana? Agnes Monica? Dialah yang mengerjakannya.

Mari kita hilangkan pikiran baik tentang Naya. Naya tak sebaik dan sepintar yang dipikirkan.

Tidak, dia tidak sendiri mengerjakan lagunya. Jika dia mengerjakan lagunya sendiri maka lagu tersebut dipastikan tak layak untuk di dengar. Dia mengerjakannya bersama dengan sosok rivalnya dalam dunia kerja.

Krystal-- sosok pintar yang bisa membuat banyak lagu dalam sekali duduk. Kepintarannya sungguh luar biasa, IQ nya bahkan sampai di angka 150. Bahkan perusahaan selalu menuruti permintaan Krystal.

Tentu saja selalu dituruti, Krystal itu seperti sebuah permata yang perusahaan temukan. Sedangkan Naya? Setiap hari selalu diceramahi dan dibandingkan dengan Krystal jika dia melakukan sebuah kesalahan.

Apa yang membuat Naya termotivasi menjadi seorang produser musik dan juga penulis lagu? Tentu saja karena dia mengidolakan BTS!

Naya segera mengambil topi dan masker untuk menutup sebagian wajahnya, kemudian segera memakainya. Rambutnya yang pendek sebahu ia biarkan terurai. Gadis 24 tahun itu tersenyum di balik maskernya.

Kemarin, BTS datang ke Indonesia untuk melakukan sebuah konser. Naya tak bisa datang ke Konser karena ada jadwal pekerjaan mendadak, padahal ia sudah membeli tiketnya. Tapi, hari ini, pagi sekali, Naya dikirimi sebuah e-mail jika dirinya bisa ikut melakukan Fansign dengan seluruh member BTS.

Fansign ini berlaku hanya untuk 50 orang saja, dimana semuanya diundi dari pembelian tiket konser kemarin. Karena Naya juga ikut membeli tiket kemarin, maka jelaslah namanya tercantum dan masuk ke dalam undian. Naya tak akan menyia-nyiakan keberuntungan ini.

Persetan dengan pekerjaan di kantor, yang terpenting adalah ia bisa pergi melihat BTS secara langsung!

🎵🎵🎵

Naya duduk di dalam sebuah gedung yang lumayan besar dengan perasaan gugup. Berbeda dengan ke 49 orang lainnya, yang membiarkan wajah mereka terekspos dan bisa dilihat oleh member BTS nantinya, tapi Naya berbeda. Ia malah masih mengenakan topi dan juga masker di wajahnya.

Semua itu karena tingkat kepercayaan diri Naya yang rendah. Trauma semenjak SMA, dimana saat itu orang-orang tak ada yang mau dekat dengannya karena wajahnya tak memenuhi standar kecantikan, Naya tumbuh menjadi sosok yang tidak percaya diri.

FANGIRL : Stand By Me [ JJK ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang