Top Hallyu : 05 [Part 2]

Mulai dari awal
                                    

Baekhyun tersenyum lembut, "Pasti kalian sangat bahagia. Ahhhh.... Paman iri."

Fara menatap Baekhyun. Sorot mata pria itu terlihat teduh, seperti sorot yang menyembunyikan luka. Sebenarnya apa yang disembunyikan pria itu? Hingga sekarang, Fara tidak pernah bisa menebak pikiran Baekhyun.

***

"Halo, iya ini Fara. Kami sudah sampai di hotel. Nanti manajer Nam yang akan menjemput kalian. Kalau sudah selesai, hubungi saja dia."

"Hem, baiklah. Selamat bersenang-senang," ujar Fara sebelum menutup telepon.

Yebin yang mendengar suara Fara menggeliat kecil. Anak itu tidur di ranjang Baekhyun, sedangkan pria itu masih di kamar mandi.

"Baek... Kau baik-baik saja kan?" tanya Fara. Ia menggedor pintu kamar mandi, saat mendengar Baekhyun muntah. Tadi pagi pria itu sudah mengeluarkan isi perutnya hingga tersungkur. Fara takut Baekhyun kolaps mengingat wajahnya sangat pucat.

"Baekhyun! Jika kau tidak kunjung membuka pintu, jangan salahkan aku kalau pintu ini aku dobrak!" teriak Fara.

Tidak ada suara dari kamar mandi. Fara mundur dua langkah, lalu mengambil ancang-ancang untuk menendang pintu kamar mandi. Tapi baru saja ia mengangkat kakinya, wajah Baekhyun sudah menyembul dari balik pintu.

Buru-buru Fara menurunkan kakinya saat melihat delikan tajam dari Baekhyun. Hampir saja kakinya melayang di wajah pria itu.

"Aku kira kau pingsan," ujar Fara. Baekhyun mendekat ke arah ranjang. "Sepertinya maag-ku kambuh." Ia memegang perutnya, sembari meringis nyeri.

"Siapa suruh telat makan!" geram Fara. "Mau aku ambilkan obat?"

Baekhyun mengangguk, "Sekalian bikinkan aku jus jambu."

"Kemarin kau sudah makan 4 buah!" sanggah Fara. Jambu biji tidak terlalu baik jika dikomsumsi berlebihan.

"Pencernaanku bermasalah," erang Baekhyun.

"Minum obat saja," ujar Fara. Baekhyun menggeleng, "Aku tidak suka mengomsumsi banyak obat. Kau bikinkan aku jus jambu tanpa gula."

Fara memutar bola matanya, "Kau lupa ini hotel? Sebentar aku suruh pelayan yang membawakannya."

Baekhyun mengangguk, "Terserah kau saja," ujarnya lalu berbaring di samping Yebin. Anak kecil selalu tidur jika bertemu dengan kasur.

"Oke, sebentar...."

"Hem," gumam Baekhyun.

Fara mengambil telepon lalu menghubungi bagian pelayanan untuk memberikan mereka tambahan bantal dan jus jambu untuk Baekhyun.

Setelah menunggu selama 10 menit, dua orang pelayan datang memberikan pesanan mereka.

"Ini jusmu," ujar Fara. Baekhyun membuka matanya lalu meneguk jus jambunya hingga tandas.

"Sial! Rasanya memuakkan," ujar Baekhyun. Fara mendaratkan bokongnya di samping pria itu. "Kau tidak suka jambu?"

Baekhyun menggeleng, "Aku suka Strawberry."

"Oh.... Kalau aku suka kiwi dan buah jeruk."

Baekhyun meletakkan gelasnya di meja, "Aku tidak menanyakannya."

Fara bedecak. Baekhyun selalu saja membuatnya kesal. "Oh iya, tadi aku sempat membaca berita di naver. Ada paparazzi yang menangkap fotomu dan Jo. Mereka bilang kau selingkuh dariku..."

Fara menjeda sejenak, "Sebenarnya aku sudah tahu, Baek. Setiap hari minggu jam 1 pagi, kau menemui Jo di apartemennya. Aku tidak mengerti kenapa kau justru menikahiku, sedangkan kau dan Jo saling mencintai. Rasanya sangat tidak masuk akal."

Baekhyun terdiam. Selama ini dia mengira Fara tidak tahu kalau dia masih sering menemui Jo.

"Perempuan itu hamil," gumam Baekhyun.

Fara melotot. Tapi dia tetap diam menunggu Baekhyun menjelaskan semuanya.

"1 Tahun yang lalu, aku tidak sengaja menciptakan skandal besar. Saat itu aku berpikir, hubunganku dengan Jo tidak akan pernah berhasil. Pilihan satu-satunya adalah menyerah. Aku ketakutan akan sesuatu yang mungkin saja terjadi. Maka dari itu aku mencegahnya dengan cara menciummu." Baekhyun menatap Fara, "Aku pernah bilang kan kalau aku menikahimu sebagai tameng."

"Tameng? Tameng apa? Aku sama sekali tidak mengerti," erang Fara.

Dulu, dia mendunga Baekhyun menjadikannya tameng agar dia terbebas dari foto mereka yang berciuman di dalam lift. Fara mengira jika Baekhyun menikahinya hanya untuk menunjukkan pada netizen bahwa Baekhyun pria baik-baik. Mencium seorang gadis lalu menikahinya. Bukankah itu terlihat gentle?

Baekhyun terkekeh sinis, "Dibalik sifatmu yang bar-bar, kau sangat polos, Ra."

"Berhenti bercanda, Baek!" Tangan Fara mengepal, "Katakan padaku agar aku tahu bagaimana caranya bertindak."

"Katakan padaku, untuk apa kau menikahiku?" kecam Fara. Sorot matanya menuntut agar Baekhyun menjawab pertanyaannya.

Pria itu beranjak dari sofa, lalu berjalan ke arah jendela. Fara mengikutinya dari belakang.

Pria itu duduk di sebuah kursi kayu, lalu menatap Fara. "Aku membutuhkanmu sebagai tameng, karena aku tidak boleh mencintai Jo.Kita tidak ditakdirkan bersama."

Mata Fara memerah, jantungnya berdebar menyesakkan. Dia berusaha menetralnya emosinya.

Dia tidak boleh kecewa dengan pernyataan Baekhyun, karena Fara bukanlah siapa-siapa. Dia di sini karena uang.

"Kenapa? Kenapa kau tidak boleh mencintai Jo?"

Baekhyun terdiam. Matanya menerawang menatap langit. "Karena takdir, Ra. Aku tidak bisa mencintainya karena takdir."

Fara berdecih sinis, "Lalu kenapa kau menghamilinya? Kau terlihat seperti bajingan!"

Baekhyun terkekeh, ia menepuk pundak Fara, "Bukan aku pelakunya."

"Lalu siapa?" Fara bertanya dengan napas memburu.

Pria itu mengendikkan bahunya santai, "Entahlah... Mungkin seseorang."

"Sekarang aku membutuhkan bantuanmu agar terlepas dari skandal. Ingat tugasmu.... Kau seorang tameng. Aku membayarmu seharga 10 Milyar, jadi kali ini lakukan tugasmu dengan baik."

Fara tersenyum getir, "Aku tahu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Top Hallyu and Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang