#33

2.7K 605 42
                                    

Yuk budayakan vote dulu sebelum baca ^^

Happy reading~




Kali ini dengan rasa bersalah yang terus menggerogotiku, aku memasang muka tembok karena akan menghadapi seorang Jendral perang dunia ke-3. Membuang jauh-jauh rasa malu dan takut kali ini aku meninggikan hasrat akan kemarahan diiringi rasa bersalah kepada Ga Young di sudut hatiku.


Aku memang tak pernah menduga sebelumnya kalau aku akan menginjakan kakiku di rumah keluarga Kim Ini. Ini pertama kalinya aku masuk ke rumah ini dan aku bisa mendapati foto-foto masa kecil kedua kakak beradik Kim Jong Hyun dan Kim Min Gyu yang menghiasi dinding ruang tamu dan juga meja hias di dekat pintu masuk.


Enyahkanlah pikiran kalau aku ingin bertemu Kim Min Gyu.


Disini aku ingin menemui jenderal perang atau sebut saja Nyonya besar keluarga Kim. Ibu dari kakak beradik Jong Hyun dan Min Gyu itu.


Tujuannya?


Tentu meminta kembali coffee shop yang sudah kubesarkan bersama Ga Young.


Nasib sial memang bukannya aku dihadiahi Ibunya aku malah dihadiahi Kim Min Gyu dihadapanku. Dengan dinginnya dia memandangku saat ini, Kim Min Gyu dulu tak pernah seperti ini kecuali ya memang dia marah padaku.


"Untuk apa menemui Ibuku?"


Mendengar pertanyaannya aku memilih untuk tetap bungkam dan tak memandangnya. Jujur saja aku masih takut memandangnya lebih lama. Takut menggoyahkan niat awalku yang menjauh darinya.


Sebut saja aku wanita labil.


Dia mendengus kasar, "Sekarang tak ingin bicara denganku rupanya" ucapnya terdengar berbicara sendiri tapi aku sadar kalau dari nada bicaranya itu dia menyindirku.


Min Gyu beranjak dari duduknya dan berjalan kearah lorong dalam rumahnya, "Terserah kau saja, Ibuku sebentar lagi tiba jadi tunggu saja."


Lagi-lagi aku kembali merasakan goyah.


Aku tak ingin dia pergi. Aku ingin merasakan keberadaannya di sekitarku lebih lama lagi meskipun aku tak memandangnya, kehadirannya sudah cukup bagiku.


"Min Gyu" panggilku padanya yang langsung ia hentikan langkahnya itu dan berbalik memandangku.


Aku melontarkan senyum tipis kepadanya, "Apa kau pernah memikirkan bagaimana aku tersakiti karena ini semua?" tanyaku yang kini aku memandangnya dengan nanar.


Ia mengalihkan pandangannya dariku, "Selalu. Karena selalu memikirkanmu, aku ingin mempertahankanmu." Lirihnya nyaris berbisik.


Lidahku kelu tapi kemudian matanya yang tadi beralih dari mataku itu kembali menatapku penuh harap, "Aku hanya meyakini satu hal, ketika aku dan Noona tak bersama lagi itu hanya menorehkan rasa sakit pada diri kita."


"Min.."


"Masuk ke dalam kamarmu Min Gyu."


Mendengar suara seorang wanita yang tiba-tiba merusak keheningan diantara aku dan Min Gyu langsung saja menyita perhatian kami pada sosok seorang wanita di ambang pintu menatapku datar.


"Ada perlu apa kau kemari?" tanyanya dengan nada yang tidak suka.


Aku bangun dari dudukku dan berjalan mendekatinya, "Aku ingin meminta coffee shop-ku dan Ga Young kembali." Balasku sedikit membungkukan tubuhku sebut saja aku sedang memohon kepadanya.


"Kau meninggalkan Ga Young sendiri lalu kau kembali setelah membuatnya sakit seperti ini? Dia calon menantuku tak ada yang boleh menyakitinya." Balasnya dingin dan langsung berjalan melewatiku begitu saja ke dalam rumahnya.


"Apa salahku? Sungguh aku ingin bertanya apa salahku selama ini sampai kau tak menyukai diriku? Kau tak ingin aku bersama Min Gyu aku lakukan, lantas apa salahnya dengan coffee shop-ku dan Ga Young?" tanyaku yang entah mengapa nadanya semakin lama semakin parau.


Aku nyaris menangis.


Wanita itu berbalik ke arahku dan kini pandangannya tak seperti tadi, ia memandangku dengan penuh kebencian tersirat dalam matanya itu.


"Aku hanya tak menyukaimu saja." Balasnya singkat dan kembali berjalan ke dalam.


Dengan sigap aku menahan tangannya dan berlutut kepadanya.


Demi Ga Young.


Dan Coffee shop yang menjadi mimpi kami.


Air mataku menyeruak, "Tolong.. kembalikan coffee shop kami, aku tak tahu apa alasan dibalik anda tak menyukai saya tapi tempat itu adalah mimpiku bersama Ga Young." Mohonku masih berlutut padanya dengan air mata sudah mengalir di pipiku.


Aku bisa saja mengabaikan perlakuannya tapi coffee shop yang sudah dibangun dengan susah payah dan menjadi mimpiku juga Ga Young kini menjadi beban bagiku. Bebanku atas rasa bersalahku pada Ga Young yang pergi begitu saja dan membuatnya sakit sampai pada akhirnya wanita ini campur tangan di dalamnya.


"Kembalikan Choi Joo Hoon, apa kau bisa mengembalikan Choi Joo Hoon?"


Choi Joo Hoon?






To be continued




Yuk jangan lupa vote dan comment-nya ya :)))

Thank u ^^


By Siechra (2018)

Heart Persecutor || Kim Min GyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang