#22

3K 683 22
                                    


Sedikit ngalor ngidul emang, tapi mari vote dulu sebelum baca

Happy reading~











"sudah kubilangkan, untuk melepasnya. Aku hanya tak ingin kau merasakan ini"

Suara lirih mengasihaniku yang hanya bisa tertunduk menangis di kamarku terlontar dari bibir seorang Im Ga Young.

Setelah kejadian dimana drama antara aku dan Min Gyu terjadi di coffe shop tadi berujung ibu Min Gyu yang tak menerimaku. Makian itu tak mampu kucerna, hanya satu kata yang bisa kucerna kalau aku tak sebanding dengannya.

Uang memang mampu menguasai dan merusak segalanya di saat bersamaan.

Ditambah lagi dia yang lebih muda dariku.

"Aku sudah berusaha, tapi kenapa ini sulit.." lirihku berbicara pada Ga Young yang masih mengusap punggungku dengan lembut.

"Aku tahu hidupmu sudah sulit, tapi jangan kau persulit lagi dirimu sendiri. Sekarang selesaikan yang mengganjal untukmu, jangan membebani dirimu sendiri kalau kau sendiri tak sanggup." Ga Young menasihatiku nyaris berbisik.

"Aku sudah berusaha merelakannya.."

"Hye Jeong, pulanglah ke tempat Ibumu. Tenangkan dirimu disana, biar disini menjadi urusanku dan Young Min. Kau benar-benar butuh udara segar" saran Ga Young yang mulai terdengar putus asa karena aku tak berhenti menangis.

"Jangan pikirkan apapun, tapi sebelumnya aku sarankan kau selesaikan yang mengganjal dihatimu dahulu."















=====000=====

















"aku ingin kita berakhir"

"Aku tahu kau sedang tidak baik-baik saja, jangan bertindak gegabah" suara Seung Cheol kini terdengar tak bisa menerima perkataanku yang langsung to the point tanpa basa basi sedikitpun begitu ia tiba di cafe tempat kami bertemu.

Tangannya mengepal dan aku hanya bisa merunduk tak mampu menatapnya dengan perasaan bersalah seperti ini.

"Seung Cheol, semua ini membebaniku. Semuanya. Aku ingin melepaskanmu karena aku tak ingin hubungan ini menjadi beban untukku karena merasa bersalah padamu. Aku tak bisa menerimamu, sulit semua terasa sulit"

Tangan Seung Cheol kini menggeggam tanganku erat, "Kita hanya butuh waktu kan Choi Hye Jeong." Ia masih berusaha meyakini diriku dan juga dirinya kalau semua akan berjalan sesuai pemikirannya.

"tidak, sejak kejadian dahulu aku memang sudah tak bisa menerimamu. Sebagaimanapun aku berusaha itu sulit dan membebaniku." aku kembali mencoba meyakinkannya yang terlihat kalut.

"Lalu kau ingin kembali pada Kim Min Gyu, seperti itu?" tebakan yang terdengar seperti sindiran itu terlontar dari bibirnya.

Aku tersenyum miris dan menggelengkan kepalaku, "tidak, aku takkan kembali. Dia sudah memiliki kehidupannya sendiri."

"Kalau begitu buat apa kita berpisah" lagi Seung Cheol belum bisa menerima keputusanku dan nyaris membuatku putus asa.

Aku menggenggam tangannya erat, "dengar, ini demi kebaikanmu dan aku. Jangan hanya karena kau mencintaiku kau harus rela seumur hidup tersakiti karena perasaan palsu dariku. Kedepannya kita takkan pernah bahagia. Aku mohon, lepaskan aku..." dan kini aku memohon kepadanya dengan segala keputus asaan tak tahu harus mengatakan apa lagi padanya.

"Aku belum bisa menerimanya, tapi kalau memang itu keputusanmu. Aku tak mampu menolaknya.." akhirnya Seung Cheol menyerah dengan segala egonya mempertahankanku.

"Terima kasih dan semoga kau menemukan seseorang yang mampu membuatmu bahagia." senyumku mencoba menenangkannya dan menggenggam erat tangannya.

Baru aku akan beranjak pergi tangan Seung Cheol menahanku dan menarikku mendekat ke arahnya. Sebuah kecupan ia hadiahkan pada punggung tanganku, ia memejamkan matanya yang entah mengapa aku benar-benar merasa bersalah karena membuatnya seperti ini.

Lebih baik aku menyakitinya sekarang.

"Selama 2 tahun aku bertahan dan tak berubah"

"maafkan aku.." lirihku mengusap pipinya lembut.

Selama ini aku hanya mampu melihat dirinya yang keras kepala dan melihatnya seperti ini karenaku menjadi hal luar biasa sekaligus memupuk rasa bersalah berkelanjutan.

"Aku harus pergi..." pamitku menginerupsi kegiatannya.

"kemana?" matanya langsung beralih melihatku.

"aku hanya butuh menenangkan diri dan tolong..." ucapku menggantung mengeluarkan surat dari dalam tasku kepadanya. "aku takkan menemuinya, tolong berikan itu pada Kim Min Gyu..."

Tawa miris itu terdengar di mulutnya,  "kalau aku tak memberikannya bagaimana?"

"aku takkan menemuinya, dan aku percaya padamu"











To be continued





Yuk jangan lupa vote dan comment-nya,

Thank u ❤️




By Siechra (2018)

Heart Persecutor || Kim Min GyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang