#8

5.3K 934 30
                                    

Vote dulu yuk ❤️




Gelap.

Semua terlihat gelap.

Tapi perlahan secercah cahaya muncul di sudut mataku.

Cahaya itu perlahan tapi pasti mulai menusuk mataku. Dalam cahaya aku menenmukan Ga Young dengan raut wajah khawatir, aku tersadar dan terbangun dari kegelapan. Aku baru sadar, terakhir kali aku merasakan pandanganku yang berputar-putar, keringat dingin, mual, dan tubuhku melemas hingga akhirnya aku ingat terakhir kali aku tak sadarkan diri.

Seingatku, aku tak sadarkan diri ketika masih berdebat dengan Seung Cheol tapi kenapa aku malah mendapati Ga Young dan Young Min? Sedikit bersyukur, mungkin aku bermimpi.

"Kau sudah baikan? Minumlah." Ga Young memastikan keadaanku, ia membantuku bangkit dari tubuhku yang berbaring di ranjang dan menyodorkan segelas air putih.

Aku di rumah sakit. Sialnya ada selang infus yang menancap manis di tanganku.

"Noona? Berbaringlah lagi, pulihkan dirimu." Kini Young Min ikut membantuku untuk berbaring di ranjang rumah sakit yang terasa sangat tidak nyaman ini.

Aku merindukan tempat tidurku.

"Aku kenapa?" tanyaku memastikan kepada dua orang yang berada di sisi ranjangku sepasang adik-kakak, Young Min dan Ga Young.

Ga Young berdeham sembari menduduki pinggiran ranjang yang kutempati, "Aku tak sangka dia datang lagi, yang kutahu Young Min melihat adikmu itu mengangkatmu keluar dari ruanganmu sudah dalam keadaan tak sadarkan diri. Adikmu dan Young Min membawamu ke rumah sakit, Young Min mengabariku tapi begitu tahu yang membawamu itu dia, aku mengusirnya." Jelas Ga Young kepadaku.

Ternyata pertemuanku dengan Seung Cheol bukan mimpi, sirnah sudah semua harapanku.

Memang nyatanya aku bertemu manusia itu sebelum aku tak sadarkan diri.

Ga Young tak salah mengusirnya, dia tahu betul apa yang terjadi di antara aku dan Seung Cheol. Dia cukup tahu orang itu sangat membebani hidupku. Ini sudah 2 tahun sejak orang tua kami berpisah, aku dan ibuku telah meninggalkan kediamannya dan hidup kami sudah masing-masing.

Tapi Sialnya, dia malah kembali menemuiku.

"Jangan sebut dia adikku. Kami bukan saudara lagi, dan aku tak sudi memiliki adik sepertinya." Ga Young mengangguk tapi tak lama aku merasakan jemari Ga Young berada di punggung tanganku, kemudian ia menggenggam tanganku erat, "Istirahatlah, kau sepertinya tak menjaga makanmu dengan baik. Lambungmu terluka, tekanan darahmu rendah. Apa aku perlu hubungi ibumu?"

Aku menggeleng, "tidak, tidak perlu. Kasihan Ibu kalau sampai dia harus jauh-jauh ke sini. Tidak perlu katakan apapun padanya." Jawabku tak setuju, aku tak ingin ibuku khawatir dan jauh-jauh menempuh perjalaan hanya karena aku yang sakit biasa ini.

"Kalau begitu aku akan menginap.."

"Tidak, tidak.. kau dan Young Min pulang saja. Jangan tinggalkan toko dan pekerjaan kalian." Kupotong perkataan Ga Young yang tak menyetujui idenya untuk menginap di rumah sakit menemaniku.

"Benar? Kau yakin?" tanyanya lagi memastikanku yang nampaknya dia begitu ragu meninggalkanku sendirian di tengah keadaanku seperti ini.

Aku mengangguk, "tidak apa-apa. Jadi apa besok aku sudah bisa pulang?"

"Belum, 2 hari lagi baru kau bisa pulang. Memang lebih baik kau disini kalau kau di luar rumah sakit pasti kau akan keras kepala dan pergi kesana kemari" dengus Ga Young kesal yang sialnya aku malah tertawa geli mendengar Ga Young yang sudah hafal dengan tabiatku.

Heart Persecutor || Kim Min GyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang