#19

3.3K 724 15
                                    

Yuk, vote dulu sebelum baca~

Happy reading ❤️













Dingin yang menusuk kulit menyambut pagiku ketika baru saja aku membuka mataku dari tidurku. Menarik kembali selimutku hingga sebatas leher tak memudarkan tubuhku yang merasakan dingin.

Melirik jam dinding yang berada di dinding kamarku berwarna pink muda sedikit membuatku jengah, menyadari kembali aku harus mengurus coffee shop-ku.

Terasa ada yang janggal memikirkan sesuatu yang belum bisa aku ingat.

Masih diam di balik selimutku aku memikirkan yang tak sampai juga di otakku lebih dari 5 menit ini.

"Noona?"

Inilah penyebab kejanggalan di pagi hariku.

Seseorang yang menginap di flat-ku. Tak usah berpikir dia akan tidur di kamar yang sama denganku karena aku menyuruhnya tidur di ruang tengah dan kamarku terkunci.

"Noona, ayo bangun"

Si pemilik suara sejak tadi tak sabar memanggil-manggilku dari balik pintu sana.

Berat hati akhirnya aku bangkit dari tidurku sembari membenarkan rambut bangun tidurku, "sebentar" sahutku padanya.

Aku wanita, mana mau aku terlihat jelek di depan orang ya walaupun manusia yang menggedor pintu kamarku itu sudah pernah melihat jeleknya diriku.

Tolong jangan lupakan perkataan orang ketika sudah menjadi mantan akan lebih mempesona.

Ya, tak ada salahnya kan aku juga seperti itu?

Membuka pintu kamarku, tak jauh aku mendapati kondisi manusia bangun tidur yang sama denganku.  Ia berdiri di depan pintuku tapi yang membuatku iri adalah kenapa ia tetap tampan sialan meskipun baru bangun tidur.

Sepertinya perkataan orang-orang sudah menjadi mantan akan lebih mempesona lebih cocok untuknya ketimbang diriku.

Susah memang kalau sudah memiliki gen keluarga visual.

Pasti ketika mereka menguap atau bersin masih tetap rupawan.

Harusnya siapa yang bisa menolak menjadi milik Kim Min Gyu yang tampan ini dan bisa memperbaiki keturunan nantinya.

Tak berbicara apapun aku memilih mendorong tubuhnya ke samping dan melewatinya, "minggir, aku akan siapkan sarapan. Mandilah, di kamar mandi ada handukmu pakai itu saja."

"tapi baju..."

Aku menoleh balik ke arahnya, "Kau tahu lemari putih di kamarku kan? Ada bajumu di sana, ambilah" ujarku padanya.

"Terima kasih noona"

"Jangan memberantaki yang lain, ambil saja pakaianmu dan cepat mandi."


















=====000=====



















Indahnya dunia ini sampai memberikanku hadiah manis di pagi ini. Deretan para rupawan itu kini tengah berada di hadapanku tengah menyantap sarapan yang tak seberapa ini.

Mungkin mereka kelaparan tapi percayalah suasanya tak mengenakan, bahkan di tengah tangan dan mulut mereka yang sibuk makan sempatnya mereka saling memandang tak suka.

Kecuali mungkin satu orang yang terlihat kebingungan memperhatikan dua orang itu karena bagaimanapun yang satu adalah adiknya dan satu lagi sahabatnya.

Flat kecil di jam 8 dengan tamu pagi Min Gyu, Jong Hyun dan Seung Cheol.

Habislah aku setelah Min Gyu dan Jong Hyun pergi.

Ya, akupun punya rasa khawatir dan memikirkan bagaimana perasaan seorang kekasih yang membiarkan lelaki lain menginap di tempatnya.

Walaupun Jong Hyun sudah menjelaskan tapi Seung Cheol belum bisa menerimanya, dan semua tertera jelas di wajahnya itu.

Sampai tak nafsu makan aku dibuatnya.

"Kalau sudah selesai lebih baik kalian segera pulang, aku harus ke toko-ku" ujarku sembari bangkit dari meja makan dan membawa bekas peralatan makanku tadi ke tempat cucian piring.

"Aku akan mengantarmu" elak Seung Cheol tak ingin menurutiku.

Aku menoleh dan menatap Seung Cheol yang masih duduk di meja makan tajam, "Turuti saja, mood-ku benar-benar tak baik saat ini."

"Sudah turuti saja hyung, kalau kau mengganggunya di saat dirinya seperti ini kupastikan kau akan menerima kata 'berakhir' darinya" suara Min Gyu sembari mengunyah makannya mencoba menyampaikan hal yang sudah dia hafal.

Siapa yang tak tersentuh dengan mantan kekasih yang masih kau cintai itu mengingat segala sifat dan tabiatmu?

Benar saja, hampir 3 atau 4 kali aku mengalami hal seperti itu dengan Min Gyu dulu. Karena dia keras kepala menggangguku saat mood tak baik dan aku malah memutuskan hubungan kami.

Ya, walaupun tak sampai 2 hari pasti kami pasti berbaikkan kembali.

"Tapi boleh juga saranku ya hyung, teruskan saja ganggu dia di saat seperti ini" ucapan Min Gyu membuatku menghentikan kegiatanku mencuci piring di tanganku.

"Maksudmu? Kau berharap aku dan Hye Jeong berakhir?" suara Seung Cheol menyahut tak suka.

"Begitulah.."

Benar-benar sudah bendera perang berkibar, kedua orang ini rasanya ingin kutenggelamkan di kolam ikan depan flat-ku.

Enyah saja sudah enyah.










To be continued




Uwaaaaaaaaaaaa

Yaudah iya, ayo jangan lupa comment dan votenya ya~

Aku gak gigit kok :))))

Thank u~ ❤️❤️


By Siechra (2018)


Heart Persecutor || Kim Min GyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang