#20

3.9K 779 5
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca~
Selamat membaca ❤️❤️










"Kalian benar-benar merusak pagiku." Dengusku menatap kedua orang yang sedang berselisih sejak tadi.


"Aku takkan merusak harimu kalau aku tak mendapati dia menginap di tempatmu" balas Seung Cheol dingin tapi matanya itu masih tak berpaling menatap sinis Min Gyu yang duduk di hadapannya itu.


"Aku di sini atas izinnya, kenapa Hyung harus serepot ini?" ucap Min Gyu tak mau mengalah.


Lagi aku hanya bisa mendengus dan sesekali aku berkontak mata dengan seseorang di antara mereka yang nampaknya memintaku untuk menyelesaikan semuanya, karena dja juga bingung harus apa di antara keduanya.


"Aku kekasih Hye Jeong tentu aku mempermasalahkannya." Lagi Seung Cheol menyahuti Min Gyu masih tak ingin mengalah.


"Oh ya? Tapi nampaknya dia tak menyukaimu"


Telak.


Benar. Dia 100% benar dan aku terbebani lebih tepatnya.


Seung Cheol semakin geram dibuatnya dan ia mencondongkan tubuhnya ke arah Min Gyu, "Bukan urusanmu, dan kau harusnya sadar kau lelaki bertunangan malah menginap di tempat wanita lain."


Perkataan Seung Cheol tak salah, tapi nadanya benar-benar membuatku memikirkan akan mengundang keributan.


"Umurmu bahkan terlalu kekanakan untuk ukuran Hye Jeong" lanjut Seung Cheol mengintimidasi Min Gyu.


Aku benar-benar tak tahu harus apa saat ini.


Dan aku merasakan kesalahan terbesarku menerima seorang Choi Seung Cheol di sisiku saat ini.


Bencana.


Dia benar-benar bencana.


"Aku pergi. Jika urusan kalian sudah selesai, kunci pintu dan taruh di pot bunga biasanya"


Jengah.


Akhirnya aku memilih melarikan dirj dari suasana sialan yang merusak pagiku ini dan dapat kupastikan seharian aku benar-benar akan berada dalam mood yang buruk.


















=====000======



















"Bagaimana rasanya sarapan dikelilingi para pria?"


Sindiran manis dari Ga Young langsung menyerangku ketika aku baru saja tiba di toko. Sahabat yang benar menambah mood-ku semakin buruk memang hanya dia ya walaupun aku tahu sindirannya itu karena ingin aku melepaskan permasalahan yang aku buat.


Membalas perkataannyapun aku yakin hanya akan semakin membuatku memikirkan hal yang tak perlu dipikirkan dikala aku harus terfokus dengan toko.


"Oh ya, ada wanita bernama Kang Si Yeon yang ingin bertemu denganmu." pemberitahuan dengan embel-emb nama orang yang tak ingin kutemui langsung membuatku menoleh pada Ga Young.


Ga Young menunjuk ruanganku dengan dagunya, "dia di dalam."


"benar-benar kau menambah beban hariku" dengusku kesal dan langsung pergi meninggalkan Ga Young menuju ruanganku menghadapi anak ingusan sialan itu.


Sepertinya aku sudah bisa menduga maksud kedatangannya, anak sepertinya pasti akan menggertakku untuk menjauhi tunangannya yang menginap di tempatku semalam itu.


Luar biasa rasanya aku sekarang seperti seorang selingkuhan Kim Min Gyu dari tunangannya.


"Ada perlu apa? Aku sibuk" langsung saja ku cecar wanita yang tengah duduk di sofa ruang kerjaku dan aku menduduki meja kerjaku menghadap ke arah si Kang Si Yeon.


Dia mendengus, "Dimana Min Gyu?"


Tak mau kalah aku membalasnya mendengus sebal, "Kenapa tanya padaku? Kau kan tunangannya."


"Cih, benar-benar aku muak padamu nona Choi Hye Jeong." decihnya tak suka memandangku penuh kebencian.


Aku terkikik mendengarnya, "harusnya aku yang berkata seperti itu kan? Kau muak tetapi kau selalu datang menemuiku." balasku dengan nada menyindirnya.


"Kalau kau tak menggangguku hubunganku dengan Min Gyu aku juga takkan mau menemuimu!" bangkitnya dari duduknya dan dengan geramnya memandangku.


Anak kecil ini benar-benar tak pandai mengontrol emosi.


"Mari kuulangi kata-kataku dahulu, aku yang lebih dulu menjadi kekasihnya dan kau yang datang di tengah hubungan kami. Jadi siapa yang pengganggu hubungan orang?"


Dia masih tak terima kata-kataku, "Tapi saat ini aku tunangannya!" marahnya dengan nada yang meninggi.


Rasanya kenapa dia seperti memamerkan statusnya sebagai tunangannya itu ya?


Aku iri, tapi rasanya melihat Min Gyu masih mengharapka  kami kembali saja ingin membuatku besar kepala membayangkannya.


Aku patut berbangga walaupun dalam hati aku gelisah.


Mendapati seseorang masuk ke ruanganku aku tersenyum sinis memandangnya, "maka selesaikan saja dengan tunanganmu itu" unjukku dengan daguku ke arah penyebab keributan di antara kami.


Si Yeon menoleh pada Min Gyu dan segera menghambur memeluk Min Gyu. Terlihat Min Gyu risih dengan kelakuan wanita itu, bahkan ia masih memandangku panik seperti takut aku marah karena kemesraan pasangan tunangan sialan itu.


"Bawa tunanganmu itu pergi, dan jangan kembali. Benar-benar menjengkelkan hanya membuat keributan di coffe shop-ku ck" decakku menyindir kedua orang itu.


Min Gyu mendorong kasar wanita itu,  lagi-lagi bisa-bisanya dia bertindak kasar pada wanita itu di hadapanku. Ia mendorong Si Yeon keluar ruangan dan menutup pintu tepat di depan wajah wanita itu lalu mengunci ruang kerjaku sehingga menyisakan aku dan dia di ruanganku.


"Apa lagi?" tanyaku mulai jengah dengannya.


Dia mendekat tapi kemudian tangannya menjulur merapihkan rambutku dan menyelipkan rambut yang menjuntai ke belakang telingaku.


Terkadang aku kesal, di saat seperti ini dia masih bersikap manis kepadaku.


Sampai kapan seperti ini?


"Aku akan menyelesaikannya, aku hanya memintamu untuk tak pergi dariku." pintanya memintaku untuk tetap menunggunya.


Aku mendecak kesal membalasnya, "Kata hanyalah kata Kim Min Gyu, jangan pernah menjanjikan sesuatu jika kau tak bisa melakukannya."


"Pergi dari ruanganku, karena aku takkan menunggumu."













To be continued



Hiiiiiiiiinggggg

Yuk jangan lupa vote dan comment yaaaaaa~


Thank u ❤️ ❤️



By Siechra (2018)

Heart Persecutor || Kim Min GyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang