#11

4.4K 881 32
                                    

Aku lebih memilih selamat daripada mati konyol.

Aku mengendarai mobil Min Gyu, dan si pemilik mobil ini sejak tadi masih saja terlihat kosong tanpa tatapan mata yang berarti. Dia tak bicara sedikitpun alasan mengapa ia menangis, akhirnya aku yang tak pernah berdaya setiap melihat orang lain menangis di hadapanku terlebih karena aku akhirnya luluh.

Sebut saja mengalah.

Aku malah menenangkannya dan menggiringnya masuk ke dalam mobil, memaksa mengambil alih kunci mobilnya dan membiarkan aku mengendarai mobilnya. Serius, aku hanya ingin selamat daripada dia yang seperti itu harus mengendarai mobilnya.

Aku tak setega itu.

Dia tak bicara tapi tak berapa lama aku dengar dengkuran halus Min Gyu, aku meliriknya sekilas dan mendapati dirinya yang tertidur dengan kepala yang bersandar di kaca mobil. Sedikit takut kepalanya akan terbentur kaca, kupelankan laju mobilnya.

"Merepotkan..." bisikku pelan.












=====000=====














Daripada membawanya ke rumah sakit terasa lebih baik kalau membawanya pulang ke rumahnya. Ragu rasanya untuk memasuki rumahnya itu, pasalnya aku tak pernah memasuki rumahnya selama 2 tahun berhubungan dengannya. Ya paling hanya menunggu diluar rumahnya karena setiap mampir ke rumahnya kami takkan lama.

Melihat Min Gyu yang masih pulas tertidur rasanya aku tidak tega untuk membangunkannya, tadi malam dia tidur dengan tidak nyaman di rumah sakit. Pasti lelah menempati sofa yang lebih pendek dari panjang tubuhnya itu.

Kasihan tapi ingat lagi perlakuannya tadi rasanya...

Ya begitu...














Tok tok tok
















Aku tersentak kaget begitu kaca di sampingku diketuk dari luar, aku melihat seorang lelaki yang manis dan tampan berdiri diluar sana mencoba menelisik ke dalam mobil. Segera kuturunkan kaca mobil dan lelaki itu nampak terkejut mendapati aku yang membuka kaca mobil pengemudi.

"Min Gyu." Dia menyebut nama Min Gyu, dan aku langsung menoleh kepada Min Gyu yang masih setia dalam tidurnya itu.

"Dia.. tertidur" bisikku pelan.

"Kau Choi Hye Jeong kan?" sekarang aku kembali terkejut dan langsung kembali melihat pada lelaki itu yang entah bagaimana bisa mengetahui namaku.

Aku mengerutkan dahiku bingung sampai akhirnya ia buka suara kembali, "Kau kekasih Min Gyu kan?" dan aku memandangnya tak percaya, bagaimana bisa dia mengetahuinya.

"Anda siapa?" tanyaku yang mulai kebingungan.

"Kim Jong Hyun, kakak Min Gyu."

Jadi...

Lelaki ini kakaknya Min Gyu, aku baru tahu walaupun aku sudah berhubungan dengan Min Gyu selama 2 tahun. Sekarang aku tahu tampang rupawan itu memang mengalir di darah keluarganya. Sedikit aneh memang jika dia tahu aku tapi aku tidak tahu dirinya, mengingat Min Gyu tak pernah mengajakku ke rumahnya apalagi mengenalkan keluarganya.

"Ah iya, Min Gyu nampaknya kelelahan karena tidurnya tidak nyenyak tadi malam. Aku khawatir kalau terjadi sesuatu padanya jadi aku yang mengendarai mobil dan membawanya pulang." Ucapku menjelaskan pada Jong Hyun walaupun ia belum bertanya alasanku bisa membawa si Min Gyu ini sampai rumahnya dalam keadaan seperti ini.

Heart Persecutor || Kim Min GyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang