#21

3.3K 683 21
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca
Udah bosen ya kepanjangan? Wkwkkwwk

Happy reading ❤️





"Noona, apa kamu tak mempercayaiku?" suaranya yang melemah itu kini meredupkan tatapan dinginku padanya.

Aku hanya tak ingin berharap banyak,  terlalu banyak berharap tapi akhirnya tidak sesuai seperti yang diharapkan bukankah aku akan mendapatkan kekecewaan dan rasa sakit?

"Aku memiliki Seung-"

"Apa kau menyukainya?" ia memotong kalimatku dan menatapku berharap diiringi tatapan kesedihan yang tak dapat kuartikan.

Lidahku kelu, aku merundukan kepalaku sekaligus menghindari tatapannya. Memijat pelipisku pelan, aku lemah mengenai perasaan dan aku lelah dengan keadaan merumitkan ini.

Aku tak pernah membayangkan kalau pada akhirnya kami akan berakhir dan semua akan serumit ini untuk saling melepaskan.

Yang kutahu sejak awal kalau kami baik-baik saja, bahkan di saat menemukan bukti dia bersama wanita lain aku masih mencoba berpikir kalau semua baik - baik saja.

Aku mempercayainya, hanya saja aku takut akan rasa kecewa yang nantinya bisa menyakitiku. Aku terlalu takut dengan resiko pilihan yang rumit di antara kami.

Aku tak bisa memaksakan diriku, tapi aku masih tetap memaksakan diriku hingga akhirnya aku menyakiti diriku sendiri.

Hatiku.

Aku menyakiti hatiku sendiri.

Aku menyakitinya dengan pilihanku yang salah.

Menerima Seung Cheol dan merelakan Min Gyu.

"Berbahagialah..." ujarku yang entah mengapa terdengar menyedihkan bahkan di telingaku sendiri.

Aku masih tak sanggup menatapnya dan tetap bertahan dalam rundukanku menatap ke jemariku yang kuremas sendiri.

Menatapnya, hanya akan membuatku mengeluarkan segala kesedihanku. Aku akan kembali berharap padanya dan aku takut.

"tatap aku Noona" pintanya yang hanya dibalas gelengan kepala olehku menolaknya.

Jangan menangis di hadapannya, Choi Hye Jeong.

Dalam diam, aku melihat langkah kakinya melangkah mendekatiku. Aku masih bertahan dalam posisiku tak bergeser sedikitpun.

Dia semakin mendekat dan aku merasakan pinggangku menghangat karena ulahnya.

Min Gyu menarik pinggangku, tanpa tenaga tubuhku terhuyung menabrak tubuhnya. Tak sempat menolak ia menahan kepalaku bersandar di pundaknya.

Usapan pelan di kepalaku membuatku terenyuh, merasakan pelukannya malah membuatku semakin ingin memilikinya kembali.

Selemah itu tekadku hanya karena seorang Kim Min Gyu.

Cinta, benar membuat otak tumpul.

Rela tersakiti hanya karena memikirkan perasaan pada orang yang kau cintai, sampai bisa menyingkirkan otakmu untuk berpikir rasional.

Kemeja berwarna putih yang ia pakai basah karena tumpahan air mataku yang entah sejak kapan sudah mulai mengalir dan membasahinya. Aku terisak keras karena sesak di dadaku semakin kurasakan bahkan rasa panas menjalar di dadaku.

"Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu Kim Min Gyu..." aku mengakuinya ditengah isakanku dengan begitu lemah.

Tak hanya suaraku melemah tapi batas tekad dan kerapuhankupun melemah.

Heart Persecutor || Kim Min GyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang