#5

6.4K 1K 54
                                    


Sudah 10 menit tak ada yang memulai pembicaraan di antara kami ketika kami sedang menikmati makanan yang dibuatkan oleh Ga Young. Sebut saja sarapan yang terlambat, di jam 10 ini kami malah baru memakan makanan yang tadinya disediakan untuk sarapan pagi ini.


Mataku tak berpindah kemanapun sejak tadi, masih asyik melihat ke arah pria yang masih mengaku dirinya adalah kekasihku itu. Aku memang takkan pernah kenyang melihat ketampanannya tapi deskripsi tatapanku padanya saat ini bukan soal tampannya tapi kebingungan.


Aku masih bertanya-tanya tentang apa yang terjadi tadi dan apa yang terjadi di antara kami.


"Berhenti menatapku, jangan sampai kau tersedak karena salah makan" perintahnya di tengah tangannya yang asik memakan makanannya itu.


Aku berhenti makan dan menaruh mangkukku di meja.


Menyadari aku yang berhenti makan Min Gyu menaikan sebelah alisnya menatapku.


Melihatnya aku malah menyeringai. Seringaian yang tak bosan kembali muncul kesekian kalinya di bibirku untuk hari ini.


"Berhenti tersenyum seperti itu kalau tidak mau aku cium bibirmu itu" ancamnya ditengah dirinya yang sedang sibuk menyuap makanan ke dalam mulutnya.


Salah tingkah, segera kugigit bibirku mendengar ancamannya.


"Kalau kau gigit bibirmu seperti itu, aku akan menciummu juga." Lagi dia mengancamku dan akhirnya aku menutup bibirku dengan tanganku.


Matanya yang tadi mengarah ke arah makanannya itu langsung melirik ke arahku, tapi tak lama ia malah tertawa melihat tingkahku.


Hal yang membahagiakan dari dulu baginya.


Mengerjaiku.


Menyelesaikan acara makannya, Min Gyu berpindah posisi duduk yang tadinya berada di seberangku kini ia berada di sampingku. Aku melihatnya yang berpindah sampai akhirnya aku lagi-lagi dibuat terkejut ketika tangannya menarik pinggangku dan memelukku erat.


Dia menaruh kepalanya di pundakku dan terasa hembusan nafasnya ditengkukku. Merasa risih aku mencoba menjauhkannya tetapi bukannya menjauh Min Gyu malah semakin erat memelukku.


Pastinya, aku tak berkutik dibuatnya.


"Maafkan aku noona" kudengar suaranya yang melemah.


Maaf?


Tak mendapatkan respon apapun dariku ia menjauhkan kepalanya dari pundakku dan wajahnya kini berada sangat dekat dengan wajahku. Dia menatapku sendu, aku kembali dibuatnya kebingungan karena bukan ini yang kuharapkan darinya setelah kejadian dimana dia membongkar hubungannya dengan wanita-wanita lain.


Jemarinya kini malah mengusap mataku yang membengkak itu, tentu saja dia tahu alasannya karena baru saja kemarin kami meributkan realita dibalik hubungan kami. Menerima perlakuannya aku malah terbuai dan lupa kalau fakta aku akan terlihat menyedihkan di hadapannya.


Dia menang.


Aku terlihat menyedihkan tanpanya.


"Ini semua Karena aku kan?" tanyanya yang lebih terdengar berbisik namun masih terdengar cukup jelas ditelingaku karena jarak wajah kami yang tak jauh, bahkan dari jarak inipun aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang menerpa wajahku.


Tak berniat membalas perkataannya aku memilih menjawab pertanyaannya dan mengangguk mengisyaratkan 'iya'. Aku membenarkan pertanyaannya, aku tak berbohong aku seperti ini karenanya.


Ah, sialan. Lemah sekali dirimu Choi Hye Jeong.


Dia tersenyum sekilas kemudian mengecup bibirku singkat, aku diam dan dia menatapku kembali lalu tersenyum. Bukan seringaian tapi hanya senyuman, senyuman yang selalu membuatku terbuai setiap melihatnya.


Tapi dia tak berhenti disitu kemudian ia mengecup kelopak mataku, dan bodohnya aku masih terbuai. Aku menerima saja perlakuannya dan lagi-lagi melupakan fakta kalau ia telah menyakitiku.


"Min Gyu.." panggilku padanya berbisik.


"Hmm?"


"Bisakah kita selesaikan semua yang terjadi di antara kita? Aku lelah."


Dia diam sejenak dan menatap kedua mataku dalam, kembali lagi untuk kedua kalinya ia mencium bibirku singkat hari ini. Dia tak membalas permintaanku, dan jemarinya kini malah mengusap lembut pipiku.


"Noona maaf, tapi aku tak bisa mengakhirinya. Aku ingin kau untukku."


Mendengarnya aku enggan membalasnya lagi. Aku masih melihat ke arah matanya tapi dia nampaknya benar-benar tak bisa melepaskanku, dan ini tandanya aku harus bertahan dengannya.


Sisanya hanya kembali kepada niat dan tekadku. 


Kembali karena cinta atau kembali karena ingin membalas perbuatannya?







To be Continued


Maaf ya kalau pendek hehehe...

Vote and comment, please~

Thank u ❤❤



by Siechra (2017)

Heart Persecutor || Kim Min GyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang