#26

2.8K 599 28
                                    


Mataku sesekali melirik ketiga orang itu yang tengah duduk di ruang tamu kami, tanganku yang membawa nampan berisi teh nyaris saja menumpahkannya ke meja saking tak fokusnya karena ingin mencecar para manusia ini.

Min Ki saat ini tengah asyik mengobrol dengan Min Hyun yang ternyata dunia ini memang sangat sempit, tak lain Jong Hyun merupakan teman Min Hyun yang pernah datang ke desa kami untuk berlibur ke tempat Min Hyun.

Kenapa rasanya ingin menertawakannya ya?

"Jadi bagaimana bisa kalian sampai disini?" tanyaku tanpa basa-basi dan duduk di hadapan mereka.

"Min Hyun yang tahu dan rumah orang tuanya disini. Jadi kami kesini atas arahannya" jawab Jong Hyun yang menyesapi minuman yang kusajikan tadi untuk mereka.

"Lalu tujuannya?" lagi aku to the point tak ingin berlama-lama karena aku sendiri juga penasaran.

"Aku pikir Min Gyu kesini jadi kami kesini tapi sepertinya tidak." Jong Hyun menjawabnya dengan lemah, jadi mereka pikir Min Gyu akan kesini berarti itu tandanya Min Gyu kabur lagi?

Anak itu benar-benar menyusahkan.

"Aku sudah berakhir dengannya, kalaupun dia ada disini Min Ki akan mengusirnya." Aku menunjuk Min Ki dengan daguku mengingat terakhir kali ia mengancam Min Gyu untuk tak mendekatiku lagi.

Jual mahal sedikit tak apalah, lagipula aku kan melepaskannya.

"Maaf, Jong Hyun.." Min Ki terlihat merasa tidak enak dengan Jong Hyun karena memperlakukan adiknya demikian.

"Aku mengerti, bagaimanapun dia kakakmu dan Min Gyu memang keras kepala." Kini Jong Hyun lah yang malah terlihat bersalah melirikku sesekali, aku terdiam tapi kemudian mataku menangkap Seok Min yang berada di samping Jong Hyun.

"Kau ikut juga Seok Min?" tanyaku dan pria itu kini menghentikan acara menikmati minumnya itu dan memandangku. "Terakhir kali kita bertemu kau bersamanya." Lanjutku ketika mengingat saat terakhir kali aku ke Universitas 'S'.

Seok Min mengangguk, "Hari itu, dia hilang dan terakhir saat dia kabur dari tugasnya dia bilang akan menyusul noona. Aku tak ambil pusing tapi aku tak tahu kalau dia malah hilang berhari-hari seperti ini" jelas Seok Min terdengar putus asa.

Kenapa rasanya aku menjadi seperti bertanggung jawab atas keberadannya seperti ini?

"Menyusahkan sekali" cibirku berbisik merutuki seorang Kim Min Gyu yang rasanya benar-benar membuat semua orang kerepotan karena ulahnya. "perjalanan cukup jauh kusarankan kalian menginap." Ujarku sembari bangkit dari dudukku dan menunjuk mereka satu per satu.

"Aku akan pulang ke rumah orang tuaku" elak Min Hyun dan pastinya dia pulang, rumahnya tak jauh dari sini katanya. Akupun tak tahu yang tahu hanya Min Ki.

"Aku akan tinggal di tempat Min Hyun" sekarang Jong Hyun membuka suaranya dan sisanya Seok Min yang terlihat kebingungan harus apa.

"Kau di sini saja dengan Min Ki" dan akhirnya anak itu hanya mengangguk menurutiku.














=====000=====













Memang es krim vanilla tak bisa dibohongi, se-cup es krim vanilla bisa merubah mood-ku yang tadi sempat memburuk karena nyaris terserempet pengemudi ugal-ugalan di tengah diriku yang berjalan menuju supermarket terdekat dari rumah.

Terdekat?

Tidak dekat juga, tempat ini nyaris membutuhkan waktu 40 menit dengan berjalan kaki, memakai mobil sebenarnya bisa tapi aku lebih senang berjalan menikmati udara sore di kotaku sendiri. Aku tidak sendiri kini Seok Min mengikutiku dan tengah memakan es krimnya juga, matanya melihat sekeliling seakan takjub dengan pemandangan pedesaan yang jarang di dapatnya karena ia banyak tinggal di kota besar.

"Aku harus kembali kesini lagi noona" antusias Seok Min mengucapkannya yang masih dibuat takjub dengan pemandangan hijau di sekitar kami.

Aku mengangguk sedikit bangga dengan kata-katanya yang seperti mengagumi kampong halamanku, "datanglah, datanglah... dan disitu halte terdekat dari rumah kami kau bisa berhenti disitu" unjukku menunjuk salah satu halte kecil di sepanjang jalan ini.

Tapi tanganku mendadak kaku menyadari tanganku menunjuk ke arah sesuatu yang sedikit membuatku tercengang, seseorang yang duduk di atas koper silvernya. Ia tengah memainkan smartphone-nya seperti mencari sinyal, ia memakai hoodie hitam, celana hitam dan topi hitam.

Kim Min Gyu.

Rasanya ingin kuberikan pujian karena bisa sampai sini dengan sendirinya.

Melihat hidungnya yang memerah rasanya aku ingin tertawa dan sesekali ia menyeka hidungnya itu, dia flu sepertinya. Kakinya sesekali ia hentakan dan dapat terlihat dia marah-marah sendirian.

"Temanmu" aku menyenggol lengan Seok Min, senyuman mengejek tersungging dibibirku dan menunjuk Min Gyu dengan daguku.

"Merana sekali aku memiliki teman seperti itu ckckck" decak Seok Min yang ikut tersenyum mengejek melihat tingkah seorang Kim Min Gyu.

Aku sejenak melupakan hal yang pernah terjadi dan melihatnya kini dengan kondisi seperti itu benar-benar membuatku ingin tertawa. Bak anak hilang di pedesaan tanpa tahu arah tujuan ia duduk di atas kopernya itu.

Seorang Kim Min Gyu bisa terlihat sejelek ini.

Tenang aku bohong kalau kukatakan dia jelek, hanya sedikit berantakan.

Tapi masih tampan.

Gila sekali aku dibuat sepert ini oleh seorang Kim Min Gyu.

Aku dan Seok Min berjalan perlahan mendatangi Min Gyu bagaimanapun orang ini sudah hilang beberapa hari takut saja dia akan tersasar di kotaku yang asing baginya itu. Bisa aku yang jadi korban disalahkan karena membuat anak orang tersasar di kotaku nanti.

"Diamkan saja tak usah bicara hanya lewat saja di depannya" bisik Seok Min yang nampaknya ia benar-benar ingin mengerjai temannya itu.

Aku mengangguk dan akhirnya mengikuti instruksi Seok Min dengan perlahan kami berjalan di depan Min Gyu, santainya kami malah bercanda dan memakan es krim kami masing-masing.

"NOONA! SEOK MIN!"

Kami masih mendiamkannya tapi kemudian kami mendengar di belakang kami suara koper diseret dengan cepat menuju ke arah kami. Memang harus sedikit diberi pelajaran anak ini karena menyusahkan orang.

"Noona~" rajuknya terdengar manja dan akhirnya aku juga Seok Min melihatnya datar. "Aku tersasar.." dia mengerucutkan bibirnya dan memelas menatapku.

Pengakuan seorang Kim Min Gyu malah membuatku geli sendiri dan Seok Min jangan tanya dia sudah tertawa terpingkal-pingkal.











To be continued




Udah ngalor ngidul akan lebih baik kayanya kalo cepat diakhiri ga sih? :')



Thanks udah mampir mari sumbangkan cintanya (?) berupa vote dan comment.

Thank u ❤️❤️❤️❤️❤️

By Siechra (2018)

Heart Persecutor || Kim Min GyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang