Begitu keluar dari pintu kamar mandi, aku menabrak seseorang karena berjalan sambil menunduk "oh..?! I'm so sorry... astaga, Meica?!" menahan teriakanku. Mendengar namanya ku sebut, Meica langsung menatapku dan matanya melebar terlihat jelas dia juga sama terkejutnya denganku.

"Diana..." katanya lirih

Aku tersenyum lebar, "lama tidak bertemu" lalu segera memeluknya. Aku merasa dia sedikit tersentak namun tidak lama membalas pelukanku.

"ya.. kurasa hampir 2 tahun. Maaf aku tidak hadir saat kau menikah, dulu" katanya terlihat menyesal. Aku tahu apa yang sedang dia pikirkan, aku sempat mendengar ceritanya dari Ricard tentang pertemuan terakhir mereka. Mungkin itu juga yang membuatnya tidak hadir dalam pernikahan kami.

Aku kembali tersenyum padanya, bagiku itu semua telah berlalu dan Meica pun sudah melepas Ricard, jadi, tidak masalah. Bahkan aku berharap bisa berteman baik dengannya juga "it's not big problem... jadi kemana kau menghilang selama ini? Dan dengan siapa kau di sini?" tanyaku antusias

"emm... aku ke Singapur. Mengurus segala keperluan yang di butuhkan untuk membuka cabang baru di sana, kami mulai merambah pasar di sana, bersama Ferdy –"

"you, what?!" tanyaku lumayan terkejut

Meica terkekeh pelan "You know he's my cousin-brother dia banyak membantuku, dan dia juga melanjutkan studinya di sana. Oh ya, kau sedang makan di sini juga, Diana? Aku bersama... seseorang" jelasnya yang tampak berfikir sebelum menjawab.

"ya, aku sedang bersama Ricard dan anakku, ayo, Ricard pasti juga senang melihatmu dan pastinya kau harus mengenalkan seseorang itu pada kami!" kata ku menuntut dan akhirnya Meica mengiyakan ajakanku.

"hei sayang, lihat aku bertemu siapa ketika ke toilet?!" ujarku, begitu sampai di meja, Ricard segera melihatku, aku mengambil Claretta dari gendongannya dan memindahkan Claretta ke dalam dekapanku.

Ricard tampak terkejut namun sedetik kemudian dia tersenyum, "Meica, long time no see you. Where' re you go? And who is this?"

"kenalkan, aku Jason Hutama" jawabnya lalu mengulurkan tangan pada Ricard "tapi orang-orang memanggilku Jey dan mungkin sebentar lagi aku akan membuat seseorang menjadi kekasihku" jelasnya, lalu melirik Meica

"aku harap kau tidak main-main padanya, karena Meica adalah salah satu sahabat baikku" sahut Ricard

"oh, c'mon Jey, don't start again... bisakah kau tidak selalu berbicara begitu?"

"why? Apa aku salah?"

"terserah, tidak bisakah kita duduk?" kata Meica memilih memutuskan perdebatan yang terjadi, sementara aku yang sedari memerhatikan hanya menahan tawa, saat melihat blushing yang timbul di kedua pipi Meica.

"sure, please. And I hope you find your happiness too, Meica" jawab Ricard dan mempersilahkan mereka berdua untuk duduk.

Meica mengalihkan perhatiannya padaku, dan melihat Claretta sedang tidur "she is a pretty girl Diana and so cute , I swear, siapa namanya?" lalu tangannya terulur mengusap lembut pipi Claretta yang memang kami duduk bersebelahan.

Aku tersenyum padanya, menepuk-nepuk pelan punggung Claretta agar dia tetap merasa nyaman. "namanya Riana Claretta Baskoro, tapi kau bisa memanggilnya Claretta. Kau ingin mencoba menggendongnya?"

Seketika air muka Meica tampak antusias dan ragu, "aku? Bolehkah?" tanpa menjawab aku memberikan Claretta perlahan kepadanya yang segera disambut oleh Meica dengan senyum mengembang.

Setelah puas mengobrol kamipun memutuskan untuk, disamping Claretta yang mulai menangis karena mungkin kelelahan dan terlalu lama dalam gendongan, jampun sudah menunjukkan pukul 16.45.

Satu setengah tahun. Ya umur pernikahan ku dan Ricard memang masih seumur jagung. Aku tidak tahu kedepannya akan jadi seperti apa. Tapi yang jelas, saat aku bersama mereka, bersama keluarga kecilku, aku merasa cukup dan sangat bersyukur. Apalagi yang harus aku minta kepada-Nya saat sekarang aku sudah memiliki keluarga yang sempurna, suami yang bisa diandalkan, sahabat-sahabat yang mendukungku kapan pun.

Jika boleh meminta, aku hanya ingin semua ini berjalan dengan baik hingga akhir, dan tidak lupa aku juga sangat bersyukur atas jalan hidup yang Dia berikan untukku. Dikelilingi dengan orang yang menyayangiku, menerima ku apa adanya, serta mau membimbingku agar menjadi lebih baik lagi.

28/02/2018
-------

Selesai juga akhirnya cerita ini Terimakasih untuk yg selama ini udah nunggu dn vote cerita RiAna.

Nah rencananya juga, sekarang aku lagi mau buat cerita baru nih. Bukan CEO, tapi lebih ke manager dan karyawan (Admin). Sama-sama dari orang biasa, gak ada lagi yg pemilik perusahaan.

Judulnya "Azrina Gazala" silahkan cek profil aku untuk mulai membaca ya, karna bagian sinopsis udah aku post.
Terimakasih... With love new_angel95 :)

Love My C.E.O !!! (The End)Where stories live. Discover now