## 29 Accident II

20.3K 590 3
                                    

yeeeay... update \^o^/ yeeay jangan lupa vote dan komen ya dear :* 

----

Diana PoV

Sekujur tubuh ku gemetar tak karuan begitu aku mendengar hantaman yang sangat keras dari sambungan telpon ku dan Ricard. Ditambah, setelah bunyi tersebut tidak merespon panggilan ku padahal aku sudah memanggil namanya. Aku hanya memegang handphone ku yang masih ku tempelkan pada telinga berharap apa yang sedang ku pikirkan tidaklah benar.

Tapi nihil, bahkan sambungan telpon sudah terputus sesaat setelah bunyi benturan tersebut. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku harus bagaimana? Om Baskoro! Ya, satu nama terlintas di kepala ku. Untunglah saat aku menerima telpon dari Ricard tadi, om Baskoro sudah tiba di rumah. Segera ku langkahkan kaki ku menuju taman belakang mencari beliau.

"om... om... om Baskoro" panggil ku dengan suara yang bergetar, yang saat itu juga semua perhatian langsung tertuju pada ku.

Sisi langsung menghampiri ku, "astaga... Mba, Mba Diana kenapa? Kenapa wajahnya pucat dan tubuh mba perkeringat?" tanya Sisi panik begitu juga semua orang yang kini sudah berada di sekelilingku.

Aku menggeleng, "itu gak penting, yang penting sekarang Ricard" kata ku, yang belum sempat kalimat ku selesai namun sudah terpotong oleh pertanyaan tante Ayu.

"Ricard? Ricard kenapa Diana?" Aku kembali menggeleng, masih berusaha menampik pikiran ku, yang ku harap salah dan tidak terjadi. Tapi yang terjadi kini air mata ku sudah mengalir keluar dari mata ku.

Ku ceritakan semuanya pada mereka dengan sigap om Baskoro dan Joan segera menghubungi orang-orang kepercayaan mereka untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Tidak perlu menunggu lama dalam waktu kurang dari 10 menit orang suruhan Joan sudah memberi kabar bahwa telah terjadi kecelakaan di tol Tangerang-Jakarta antar mobil Truk dengan Mercedes-Benz hitam. Penyebab kecelakaan sementara dikarenakan supir truk mengantuk serta laju truck yang kencang, hingga akhirnya menabrak mobil Mercedes-Benz dari arah belakang denga sangat kerasnya.

Bersamaan dengan itu om Baskoro juga akhirnya menerima telpon dari pihak kepolisian yang menyatakan bahwa Ricard adalah salah satu korban kecelakaan yang terjadi di tol dari arah bandara Bandara Soetta-Jakarta Pusat. Kini Ricard sedang di bawa ke rumah sakit terdekat untuk segera di tangani. Kami pun segera berangkat menuju rumah sakit yang dimaksud.

Begitu tiba di rumah sakit aku, Sisi, tante Ayu dan keluarga ku langsung menuju UGD namun karena kondisi Ricard yang tergolong parah, kami semua tidak ijinkan untuk masuk dan melihat keadaannya. Sedangkan Om Baskoro dan Joan segera menemui dokter untuk melakukan prosedur dan administrasi operasi yang harus segera Ricard jalani.

"Pi.. gimana? Apa kata dokter? Anak kita bisa selamatkan kan Pi?!" Tanya tante Ayu saat om Baskoro tiba di depan ruang UGD.

Raut wajah om Baskoro jelas menyiratkan kesedihan dan shock yang luar biasa "ada pendarahan di dalam otak Ricard yang disebabkan oleh benturan keras pada kepalanya, karena itu Ricard harus segera di operasi Mi, sebelum darah itu membeku di dalam otak anak kita" jelas Om Baskoro. Disaat itu juga tante Ayu terduduk lemas pada kursi tunggu.

Mama yang kebetulan ada disamping tante Ayu mencoba menenangkannya, begitu juga Sisi walaupun kini air matanya juga sudah mengalir dengan derasnya di kedua belah pipinya. Aku sendiri bahkan sudah tidak sanggup berkata-kata hanya mampu menegarkan diri dan terus berdoa dalam hati untuk keselamatan Ricard.

"setengah jam lagi operasi akan dilakukan, yang bisa kita lakukan sekarang hanya berdoa untuk kelancaran operasi Ricard, tante. Semoga operasinya berjalan lancar." Ujar Joan.

Love My C.E.O !!! (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang