##21 Pertemuan

22.4K 672 9
                                    


Note, penting!

Untuk part di awal – awal setelah aku edit walaupun belum semuanya selesai aku edit dan perbaiki, aku Cuma mau kasih tahu kalau mantan Diana diawal yang namanya Riski aku ganti jadi Adit. Lengkapnya Aditya Agata. Jadi kalau ada yang baru baca atau nanti ada yang berkenan untuk baca lagi kalau masih nemu nama Riski di dalem cerita ini itu berarti si Adit ya :D maklum kadang ngedit juga masih sering kelewat.

Author PoV

Meica masih saja fokus memeriksa setiap dokumen kerja sama antara perusahaannya dan perusahaan Griya Comp, walaupun waktu sudah menunjukkan jam makan siang. Ya perusahaan yang sekarang sedang dipimpin oleh orang yang sangat ia dambakan. Ricard. Karena itu dia tidak ingin ada kesalahan dan memastikan semuanya akan sesuai serta berjalan lancar.

Tok.. tok.. tok..

Hingga sebuah ketukan pintu mengganggu konsentrasinya.

"masuk!" perintah Meica tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas – berkas yang sedang berserakan diatas meja kerjanya.

"selamat siang ibu Meica, atau harus aku panggil, Putri?" kata seseorang yang baru masuk keruangan Meica.

Kalimat itu sukses mengambil perhatian Meica, Putri? Gak ada manggil aku Putri selain.. Meica segera mengangkat wajahnya.

"Ferdy?!" Meica sedikit berteriak, dan segera berdiri mengahampiri Ferdy yang sudah berdiri tegak disamping sofa.

"hai Put.. long time no see you" sapa Ferdy dan memeluk Meica.

"oh my.. I miss you so bad my little bro, but wait! Why for almost half of this year, you disappeared, hah?!" Meica segera melepas pelukan Ferdy dengan paksa dan segera duduk disofa meninggalkan Ferdy yang masih berdiri memerhatikan, dan menatap tajam ke Ferdy menunggu penjelasan yang akan diutarakan Ferdy.

"Putri.. umur kamu itu udah 26 tahun, tapi masih suka ngambek kayak gini?" ejek Ferdy.

"hei! jangan bawa – bawa umur, ck! Lagi pula siapa yang tidak kesal jika semua email, line, bbm ataupun yang lainnya tidak ada yang dibalas hah.. sepupu yang kurang ajar, adik macam apa yang lupa pada kakaknya sendiri?" serbu Meica.

"bukan gak ada yang dibalas Putri... aku hanya terlalu sibuk untuk menyelesaikan skripsi ku di Inggris dan segera pulang kemari saat kuliah ku disana sudah selesai,"

Meica menatap Ferdy dan semakin kesal mendengar penjelasan tersebut. Bagaimana bisa Ferdy sepupu yang sangat dekat dengan dirinya, bahkan sudah Meica anggap sebagai adik sendiri tidak memberi tahu kabar bahwa, dirinya sudah menyelesaikan kuliahnya! Dan mengindahkan semua emailnya, "jadi kuliah S1 kamu sudah selesai?" tanya Meica memastikan, yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Ferdy. "kamu di Indonesia udah berapa lama?" tanya Meica lagi.

"hmm... entahlah mungkin sudah hampir 2 minggu ini?" jawab Ferdy tidak yakin.

Pletak! Meica memukul kepala Ferdy dengan sekuat tenaganya, "sudah selama itu dan kamu baru mengunjungi ku sekarang?! Bahkan memberi kabar juga tidak?! Jadi untuk apa lagi kamu tiba – tiba datang kesini, hm?!" amuk Meica.

Ferdy mengusap - usap kepalanya yang sakit, lalu menatap sedih "sakiit Putri... ya tuhan kenapa aku sampai punya sepupu seperti wanita barbar?" kata Ferdy sambil memasang raut wajah menyesal. Meica hampir saja memukul kepala Ferdy untuk yang kedua kalinya jika saja saat itu Ferdy tidak langsung mengakui kesalahannya.

"ampun Putri ampun, peace.. iya iya aku ngaku salah maaf. Jangan marah lagi ya wahai kakak ku yang paling cantik... Aku gak langsung nemuin kamu karena memang ada yang harus aku urus terlebih dahulu" jelas Ferdy, namun Meica masih terlihat marah padanya. "fine! Sebagai gantinya, gimana kalau sekarang kita makan siang bareng?" tawar Ferdy.

Love My C.E.O !!! (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang