## 22 Pertemuan (II)

22K 665 4
                                    

Author PoV

Ferdy masih memerhatikan Meica yang sedari tadi bercerita mengenai seorang pria yang sangat ia dambakan. Tidak semuanya diingat oleh Ferdy hanya sebagian. Mengenai sudah berapa lama Meica mengenal pria itu, Meica yang sangat mencintai pria tersebut, yang bahkan sudah bertahun – tahun cintanya tak terbalas, tidak berani mengungkapkan.

"jadi apa rencana kamu sekarang?" Tanya Ferdy.

Meica tersenyum, tapi kali ini Ferdy merasa ada yang berbeda dari senyuman sepupunya ini, "kita lihat saja nanti" jawab Meica. "hei apa kau mau melihatnya fotonya?" Tanya Meica.

Ferdy mengangkat sebelah alisnya, dia hanya merasa tidak tertarik mengenai pria tersebut atau masalah percintaan sepupunya itu, tapi Ferdy hanya diam. Mengurusi kisah cintanya dengan Diana saja tidak kunjung selesai. Salah satu tujuan kepulangan Ferdy ke Indonesia selain studinya yang sudah selesai, dia berencana ingin meluruskan kesalahpahaman antara dirinya dan Diana serta Ferdy ingin Diana kembali padanya.

Namun sekarang semuanya seolah semakin sulit, dengan status hubungan Diana dan kabar bahwa Diana akan segera bertunangan.

Meica mengangsurkan handphone miliknya,"hei, Ferdy lihat! Menurutmu bagaimana?"

Ferdy melihat foto yang ditunjukkan oleh Meica, alisnya tampak hampir menyatu. Sepertinya aku pernah lihat? Tapi dimana? "ehm... ya dia lumayan tampan" jawab Ferdy akhirnya, karena tidak mampu mengingat ,dia juga tidak berminat untuk menanyakan nama pria tersebut.

"oh! Sudah jam segini," pekik Meica, "aku harus kembali ke kantor!"

"baiklah... mari kita pulang" sahut Ferdy. Lalu meminta bill kepada pelayan dan segera membayarnya.

Setelah mengantarkan Meica ke kantornya, Ferdy langsung menjalankan mobilnya ke rumah sakit. Tidak lupa membelikan beberapa buah tangan untuk Diana, yang jika tidak berubah Diana tidak terlalu menyukai makanan rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, dengan semangat yang tinggi dan langkah pasti Ferdy segera menuju kamar rawat Diana. Senyum menawan terukir jelas di wajahnya yang tampan. Membuat setiap wanita yang berpapasan dengannya terpana untuk sesaat, namun semua tak dihiraukan Ferdy. Hanya membayangkan bertemu kembali dengan Diana saja sudah mampu membuatnya bahagia.

Sejenak Ferdy hanya berdiri di depan pintu berwarna coklat, dari dalam ruangan Ferdy mampu mendengar suara tawa yang ramai. Mungkin teman – teman Diana sedang menjenguknya, apa sebaiknya aku pulang saja?

Ferdy masih berdiri di depan pintu tersebut, dengan ragu dirinya memegang handle pintu, dan...

Tok.. tok.. akhirnya Ferdy mengetuk pintu itu dan masuk perlahan. Seketika semua orang yang ada di dalam kamar melihat ke arahnya dan hening? Ferdy melihat ada dua orang wanita yang sedang duduk di sofa. Di sana ada Reika yang sedang memegang donut di tangan kanannya, dan satunya lagi dia tidak mengenalnya. Ferdy beralih ke Diana, lalu untuk sesaat raut wajah Ferdy terlihat begitu terkejut melihat pria yang sedang duduk di samping ranjang Diana. Ya, hanya sesaat, setelahnya Ferdy mencoba untuk terlihat normal kembali.

Bagaimana dirinya tidak terkejut! Jika pria ini adalah pria yang baru saja ditunjukkan oleh sepupunya saat makan siang, melalui sebuah foto. Pria yang didambakan Meica selama ini.

Sekarang aku ingat! dimana aku pernah melihatnya. Dia adalah pria yang sama, yang membawa pergi Diana dari hadapanku saat acara pesta waktu itu. Juga pria yang sama, muncul di majalah yang menerangkan bahwa dia akan segera bertunangan dengan Diana, bodoh! batin Ferdy berteriak.

Jadi pria yang Putri maksud dan pria yang akan bertunangan dengan Diana adalah pria yang sama?! Damn it! Kenapa Putri tidak memberi tahu ku! Kini pikiranya seolah memberikan penjelasan. Tapi ini salahnya juga, bersikap acuh tak acuh pada Meica.

Love My C.E.O !!! (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang