##2

56K 1.6K 14
                                    

mulmed: Diana

Sedang dalam tahap revisi untuk part 1-8, khususnya untuk nama Risky aku ganti menjadi Adit, lengkapnya Aditya Agata. Karena aku belum selesai melakukan revisi tolong harap maklum ya. Jadi jika kedepannya kalian menemukan nama Risky itu sama saja dengan Adit ya, terimakasih untuk pengertiannya.

---------

Diana Pov
seperti biasa alarm di hp ku berbunyi pada jam 6.20 dengan sangat malas aku melangkahkan kakiku menuju kamar mandi, bersiap untuk pergi kuliah. Sudah dua malam ini aku kurang tidur, dan tidak terlalu fokus belajar atau mereview bahan ujian.
hari ini adalah hari pertama ujian semester enamku. Aku hanya berharap paling tidak aku bisa menjawab setengah dari soal, aku tidak mau terlalu berharap banyak mengingat memang usahaku yang tidak maksimal.

Tepat jam 10.00 pagi saat ujian ku selesai, aku memutuskan untuk pergi ke kantin sebelum pulang, mengisi perut ku yang mulai lapar. Mengingat pergi ke kampus tadi aku tidak sarapan. Untunglah hari ini juga aku hanya ada satu ujian.
"hoi... pagi - pagi udah gak semangat aja. gimana ujian tadi?" tanya Reika yang segera duduk di depan ku.
"lumayan" singkatku.

"hmm... gitu. lo kenapa Na? kok kaya capek banget gitu? mata lo juga, kenapa jadi mata panda?" cecar Reika.

"ya ampun... Reika lo itu kalau nanya satu - satu napa si? gak usah kayak kereta beruntun gitu".

"iya sorry deh Na, terus lo kenapa? ada masalah?" suara Reika memelan.
aku menarik nafas dalam sebelum menjawab pertanyaan Reika

"hmm... gua putus sama Adit"

"seriusan, lo putus sama Adit? Kapan?!" Reika kembali bersemangat. seketika aku langsung menatap sinis ke arahnya, yang membuat Reika lagi - lagi tak enak hati.

"hari jumat kemarin gueikutin Adit diem - diem, dan akhirnya gue bener - bener lihat dia selingkuh di belakang gue. Dia ciuman sama perempuan lain. Lo bayangin Rei! For the god shake! Ciuman depan umum. Oh... God! gue benar - benar merasa bodoh" jawab ku seadanya.

"hah? gila, parah banget terus si Aditnya gimana, reaksi dia gimana Na?" sekarang Reika terlihat begitu antusias mendengarkan cerita yang keluar dari mulut ku.

aku memutar ke dua mata ku, menatap jengah ke Reika. "tau ah, gue males inget - inget nya lagi. Jangan bahas - bahas dia lagi deh, gue gak mau ngerusak mood makan gua" kemudian aku langsung memakan mie ayam pesananku yang kebetulan sudah terhidang di atas meja.
"iya deh iya... maaf ya Diana sayang, tapi gue seneng lo udah putus sama tuh cowok gila. Paling enggak, lo gak makin lama dibohongin sama Adit playboy cap kucing. Gue dukung lo" tangan Reika memegang pundak ku lembut dan memberi senyuman tulusnya. Aku memperhatikan Reika sebentar memberikan seulas senyumku lalu melanjutkan acara makanku.

"lo abis ini mau kemana Rei?" tanyaku, masih sibuk dengan benda kecil yang ku pegang sambil melihat - lihat notifikasi yang masuk ke handphone.
"eh iya? gua mau pergi sama Raihan, mau nemenin Raihan cari handphone baru. kenapa Na?" jawab Reika yang sedikit kaget, lalu terkekeh.
Aku menghembuskan nafas kecewa mendengar jawaban Reika "ooh gitu... tadinya gue mau minta temenin lo jalan hari ini, tapi kalau lo mau pergi sama Raihan may be next time" aku mengukir senyum tipis di wajahku.

Reika menatap lekat ke arah ku, sambil menaikan satu alisnya yang tak terlalu lebat itu dan sekatika raut wajahnya tampak tak enak melihat ku. "i'm ok girl. lo pergi aja sama Raihan. Kita jalan nya besok - besok lagi aja. Salam buat Raihan ya." aku menyakinkan Reika.
Reika tersenyum tulus pada ku "yakin lo gak apa Na? gue bisa batalin janji gue ke Raihan kok kalau lo mau. Raihan juga pasti ngerti".
Aku menarik nafas dalam, dia memang sahabat ku yang terbaik. "gue gak apa Reika sayang... santai aja kali. Have fun with boyfriend's" sambil memainkan alis ku naik turun menggoda Reika.

Love My C.E.O !!! (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang