##7 PDKT..

39.1K 1.2K 4
                                    

enjoy guys

------

Ricard Pov's
Sudah seminggu lebih dari Diana menerima perjodohan ini. Aku masih bisa mengingat betapa leganya diri ku saat mendengar jawaban dari Diana. Bahkan tanpa sadar aku tersenyum samar yang saat itu juga. Saat Diana melihat ke arah ku, cepat - cepat aku mengendalikan ekspresi ku.

Setidaknya waktu itu aku bisa bernafas lega karena akhirnya mami tidak akan mencoba menjajakan diri ku lagi pada wanita - wanita, dan menurut penilaian ku Diana tidak terlalu buruk. Bukan karena aku tidak laku, jelek atau sebagainya. Aku bahkan termasuk pria tampan tidak ada yang bisa menolak pesona ku. Darimana ku tahu? itu gampang... karena dimanapun aku berada semua wanita selalu menatap ku dengan mata yang berbinar. Ditambah lagi dengan kekayaan ku yang bisa dibanggakan.

Tapi aku hanya terlalu malas menjalin hubungan yang serius dengan wanita. Aku hanya sesekali pergi berkumpul bersama teman - teman ku dan lebih fokus pada pekerjaan ku. Apalagi semenjak aku menjadi CEO Griya Company yang sekarang sedang menambah cabang lagi di kota Palembang dan Bandung. Serta kerjasama baru perusahaan kami dan perusahaan M.A.P Company asal singapura. Membuat ku harus ekstra hati hati, cekatan dan lembur di kantor.
------

"halo Diana... apa kamu ada acara hari ini?" kata ku saat sambungan telpon tersambung.

"tidak ada aku free hari ini. Ada apa?"

"aku hanya ingin makan siang bersama, kamu bisa temani?" singkat ku.

"ya.. baiklah" nada suara nya terdengar seperti tidak suka.

"ok jam 11.30 aku jemput kamu di rumah." aku segera memutuskan panggilan.

Ya.. kalian benar sekarang aku dan Diana sedang mencoba untuk saling mengenal. Walaupun sampai sekarang Diana masih tidak terlalu menanggapi ku, tapi dia tidak pernah menolak ajakan ku. Satu hal lagi, aku tidak pernah main main dengan ucapanku. Saat aku bilang akan mencobanya, maka inilah yang terjadi sekarang.

Pukul 11.40 aku baru saja tiba di rumah Diana. Aku merasa tidak enak karena datang terlambat. Segera aku mengetuk pintu rumah tersebut dan seorang asisten rumah tangga membuka pintu lalu menyuruhku masuk.

Tak berapa lama Diana akhirnya muncul dengan dresnya yang berwarna putih gading yang terlihat simple tapi tetap cantik di tubuhnya. Rambut nya ia biarkan terurai membuat kesan semakin elegan.
Astaga! Kenapa aku baru menyadari bahwa Diana adalah gadis yang sangat mempesona? batin ku.

"apa kau sudah lama menunggu? maaf aku telat" kata ku memulai pembicaraan. Saat Diana sudah berdiri di depanku.
"hmm.. tidak aku juga baru selesai. Jadi.. apa kita pergi sekarang?" sambutnya dan di akhiri dengan sebuah senyuman yang lembut.
Aku hanya menganggukan kepala ku dan segera berdiri.

"Jadi... kemana tujuan kita?" tanya Diana memecah keheningan saat mobil sedang melaju.
"Hmm... hanya sebuah restoran biasa" kata ku sambil menggidikan bahu.
"Oke... tapi maksud ku dimana Ricard!" suaranya terdengar mulai tidak suka.
Aku tertawa pelan menanggapi pertanyaan Diana "nanti kamu tahu, kalau kita sudah sampai di tempat, oke" tak lupa aku mengedipkan sebelah mata ku mata nya.
Seperti biasanya ia hanya memutar bola matanya.

Mobil ku berhenti di sebuah lobby hotel bintang 5 yang megah. Setelah menghabiskan waktu 20 menit di jalanan. Ku buka pintu bagian penumpang dan membantu Diana turun. Ku lihat raut wajahnya, tampak sedikit kaget. Namun segera dikendalikannya.
"bukankah tadi kamu bilang kita akan pergi ke restoran biasa?" akhirnya ia kembali bertanya pada ku.

"apakah ini terlalu berlebihan untuk mu?" bukannya jawaban aku malah mengembalikan pertanyaan.
"menurut mu tuan?!" suara nya kembali terdengar tidak suka.
"haha... sudahlah Diana tidak usah banyak protes" kata ku enteng.
"ya.. ya.. baiklah tuan" jawab nya singkat.
Aku segera turun dan membantu Diana untuk turun dari mobil.

Love My C.E.O !!! (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang