##30 Aku Mendengarmu

20.4K 633 13
                                    

Sorry untuk lama updatenya. Tapi sebelum baca plis jangan jadi silent reader tinggalkan komentar ataupun vote pada cerita ini ;) kasian 'kan RiAna kalau gak mendapat dukungan dari kalian... Ricardnya juga jadi gak sembuh-sembuh ntar :(

Ricard PoV

Sepanjang perjalanan menuju Mall tangan kiriku selalu memegang tangan kanan Ana, entah aku juga tidak tahu kenapa rasanya aku seperti tidak ingin berpisah dengannya. Walaupun kenyataannya kami disini, di dalam mobil berdua dan aku masih terus memegang tangannya, tapi ada rasa yang ku rasakan. Seolah semua ini hanyalah semu belaka, dan aku merasakan bahwa Ana jauh dari ku? Sadar membuat ku, memegang tangannya lebih erat.

"kamu aneh tahu gak..." ucap wanita yang duduk di samping ku. Aku hanya melirik, lalu mengecup tangannya sekilas dan kembali focus pada jalanan. "Ricard, is there anything wrong? Tell me!" kali ini dengan sedikit penekanan di akhir kalimatnya.

Aku tersenyum, mengusap lembut tangannya dengan ibu jariku "aku hanya merasa kamu jauh dari ku itu saja" jujurku. Ku perhatikan mimic wajah Ana yang menatap ku bingung, lalu sedetik kemudian pandangannya melembut dan terrsenyum. Ya...sebuah senyuman yang selalu mampu membuat ku merasa nyaman dan rileks.

Ana mendekatkan tubuhnya padaku, lalu meletakkan kepalanya pada pundak kiriku,"kamu aneh banget tahu gak sejak dari pagi, kelakuan kamu yang gini nih malah buat aku ngerasa jauh dari kamu" jelasnya, lalu terkekeh pelan. Saat lampu merah, masih di posisi yang sama, aku mengecup kepalanya dan mengirup wangi stroberi ciri khas rambutnya, dan setelah itu, Ana kembali ke posisinya semula duduk manis di kursi penumpang.

Begitu sampai di mall dan memarkirkan kendaraan ku di basement kami segera berjalan menuju butik milik Jessica. Aku merangkul pundak Ana dengan tangan kanan ku, sengaja aku tidak melilit pinggang Ana, karena ku yakin jika aku lakukan itu, pasti akan membuatnya sulit berjalan. Aku sendiri punya cara yang berbeda untuk melindungi wanitaku. Menyatakan pada semua orang bahwa wanita yang di samping ku, adalah milikku. Begitupun sebaliknya, karena jujur saja tatapan para wanita itu pada ku dari dulu tidak pernah berubah, selalu membuat ku risih.

Begitu kamo tiba di butik milik Jessica, semua pelayan toko disana menyambut kami, karena mereka tahu kami termasuk salah satu pelanggan special walaupun masih ada beberapa yang menatap ku mendamba yang jelas tak ku hiraukan. Lalu kulihat dengan cepat seorang datang menghampiri kami.

"selamat datang di butik high & class tuan Ricard dan nyonya Diana. Ada yang bisa saya bantu?"tanya seorang wanita yang kutaksir umurnya tudak jauh berbeda denganku.

Aku mengangguk dan selanjutnya wanita itu berbicara dengan Ana. "oh, hai.. aku ingin mencari beberapa pakaian yang akan kugunakan untuk bekerja. Kamu bisa membantuku, memilihkannya?" Jelas Ana.

Wanita itu mengangguk masih dengan senyum formalnya, "tentu.. mari ikuti saya, akan saya tunjukan tempatnya."

Saat itu juga aku dan Ana berjalan mengikuti wanita itu, yang membawa kami kebagian pakaian ready to wear dan formal. Ana dan wanita itu sibuk mencari pakaian yang kira-kira cocok dengan Ana. Sementara aku memilih duduk di sebuah single sofa berwarna biru tua yang memang disediakan untuk menunggu, dan mengeluarkan handphone dari saku celanaku.

Aku mendengar derap langkah mendekat kearah ku, saat aku melihat ternyata Ana sudah berganti pakaian. "sayang, gimana?" tanya Ana meminta penilaianku atas setelan yang sedang ia coba.

Aku memandang tidak suka pada baju tersebut, "gak suka, ganti." Titahku. Wajahnya tampak bingung.

"loh kenapa? Bajunya bagus kok, warnanya juga aku suka--" belum selesai Ana menyelesaikan kalimatnya, namun segera kupotong.

Love My C.E.O !!! (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang