##11 The First

38.3K 1.2K 4
                                    

The First!

Haii.. haii adakah yang kangen dengan cerita ku? Maaf ya karena aku gak tetaptin janji dan telat update :( semoga masih ada yang mau baca cerita aku. mari kita lanjuuuuutt... :D
*mulmednya gambaran kantor Ricard*

----

Diana PoV

Aku benar - benar takut sekarang! Selama aku mengenal Ricard beberapa bulan ini, pertama kalinya aku melihat tatapan seperti itu. Sungguh menakutkan! Tangan ku masih terus digenggam erat olehnya, dan dipaksa mengikut langkah kakinya yang cepat dan lebar. Akupun tak berani mengeluarkan suara ku, hanya diam dan memerahatikan tangan ku yang digenggam kini mulai terasa sakit.

"Ricard..." seseorang memanggil namanya membuat kami berhenti. "Ah.. ternyata benar Ricard" tampak sepasang suami istri menghampiri kami. Ku yakin umur mereka berdua pasti sudah lebih dari 50, tapi mereka masih tampak menawan.

"Oh! Selamat malam tuan dan nyonya Aditya Pratama" sapa Ricard dan menyalami kedua orang tersebut. Sementara aku hanya ikut tersenyum sopan kepada mereka.

"Ya selamat malam, sepertinya kau terlihat terburu - buru apa pestanya membosankan?"

"Ah tidak... pestanya sangat menyenangkan, hanya saja wanita yang disamping ku ini sepertinya merasa tidak enak badan. Jadi kami tak bisa berlama - lama, iya kan sayang?" Ricard menoleh kepada ku dan tersenyum. Hah? Aku tidak enak badan? yang benar saja.. Aaah aku tahu ini pasti hanya alasannya saja, karena peristiwa tadi.

"I.. iya. Maafkan saya tuan Aditya sepertinya saya merasa kurang enak badan saya sungguh menyesal, tapi saya ucapkan selamat atas ulangtahun perusahaan anda semoga terus maju" kata ku tersenyum. Sungguh aku benar - benar merasa tidak enak kepada Tuan Aditya.

Tuan Aditya langsung menatap ku dan Ricard secara bergantian "Begitukah? Sayang sekali ya...". "Terima kasih atas ucapannya" sambung nyonya Aditya.

"Iya kami berdua sungguh minta maaf, karena tidak bisa mengikuti acaranya sampai selesai. Oh dan maafkan saya juga karena baru sempat menyapa anda, tadi sewaktu saya sampai saya ingin langsung menghampiri anda, tapi sepertinya anda sedang sibuk membicarakan hal yang serius, jadi saya mengurungkan niat saya." jelas Ricard panjang lebar.

Tuan Aditya terkekeh mendengar penjelasan Ricard "Harusnya kau tidak perlu sungkan Ricard, kita sudah mengenal cukup lama ayah mu dan aku sudah berteman lama sekali jadi kau tak perlu sungkan."

"Ah iya, ayah ku juga menitipkan pesan untuk anda! Beliau meminta maaf tak bisa hadir malam ini karena sedang berada di luar kota jadi aku menggantikan dirinya malam ini"

"Sayang sekali... padahal aku dan Rosita sudah merindukan mereka berdua. Kalau begitu sampaikan salam ku pada mereka"

"Baiklah akan saya sampaikan. Kalau begitu kami permisi, ayo sayang" setelah sekian lama dia mengacuhkan kehadiran ku di sini sekarang dia kembali berakting seolah - olah tidak terjadi apa - apa? Akting yang bagus.

"Hmm... kami permisi" kata ku, aku melihat nyonya Aditya kembali tersenyum sebelum akhirnya mengucapkan terimakasih karena sudah datang. Menurut ku, dia adalah tipe wanita yang pendiam.

Keluarnya dari ruang pesta aku mulai merasakan atmosfir disekitar kembali menegangkan. Ricard kembali menyeret ku keluar dari gedung ini.

"Masuk!" titah nya saat kami sudah sampai di depan mobilnya. Aku hanya mengikuti perintahnya dengan diam dan hati - hati.

---

Selama diperjalanan aku hanya sibuk dengan pikiran ku sendiri. Aku ingin menjelaskan semuanya pada Ricard tapi entah mengapa suara ku tidak bisa dikeluarkan dan mulut ku seolah tak bisa dibuka. Aku menggenggam kedua tangan ku dengan kuat, melirik ke arah Ricard yang sepertinya sedang fokus memperhatikan jalanan. Sungguh jika kalian bisa merasakan, suasana ini sangat tidak nyaman dan membuat ku berkeringat, padahal AC di mobil ini selalu dinyalayakan.

Love My C.E.O !!! (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang