## 19 awkward moment

28.3K 805 25
                                    

Cepetkan... cepetkan... alhamdulillah untuk part ini idenya ngalir terus. Jadi gak butuh waktu lama untuk nyelesainnya.

Hati - hati typo

---

Diana PoV

Aku membuka mataku perlahan yang rasanya sangat sulit dan begitu berat. Bagitu mataku terbuka sinar lampu langsung menerpa mataku yang terasa begitu silau dan menyakitkan. Sontak hal itu langsung membuatku kembali menutup mata.

Setelah aku berhasil menyesuaikan kembali penglihatanku, aku memerhatikan keadaan sekitar. Asing. Aku melihat tangan kiriku yang sudah dihiasi sebuah jarum lengkap dengan selang panjangnya. Lalu selanjutnya aku melihat seseorang yang tidak aku sangka. Aku kembali mengerjapkan mata ku beberapa kali, memastikan bahwa yang aku lihat sekarang adalah nyata.

"kamu udah sadar Na?" tanyanya. Sementara aku hanya menatapnya bingung.

"ada yang sakit? Kenapa kamu diam?" aku masih diam, mencerna setiap kata yang keluar dari mulutnya.

"oh demi apapun, kenapa kamu hanya diam Na? Atau aku panggilakan dokter sebentar untukmu." Dia hendak bangkit dari kursi yang diduduki. Oh baiklah dokter? Sebenarnya aku kenapa?

"tunggu! Gak usah panggil dokter. Sebenarnya gue kenapa? Kenapa gue bisa ada disini?" akhirnya aku mengeluarkan suara ku.

Sementara lawan bicaraku malah tampak bingung mendengar pertanyaan ku "kamu benar gak ingat Na?" aku hanya menggeleng. "kamu serius gak mau aku panggilkan dokter?" kali ini wajahnya tampak mulai panik.

Aku mencibik perkatannya, "gak perlu, gue baik - baik aja. Gue cuma butuh jawaban kenapa gue bisa ada disini? Just that!"

"kamu kecelakaan Na dan aku yang bawa kamu ke rumah sakit. Kamu benar gak ingat?" bentar - bentar apa katanya? Aku kecelakaan!

Oh oke,aku ingat - ingat sebentar. Pulang kampus aku langsung pulang, jalan keluar kampus, lalu... niat ku mencari taksi tapi tidak jauh dari gerbang kampus tiba - tiba aku mendengar ada yang memanggil nama dan... oh! Aku ingat, lalu semuanya gelap. Aduduh... kepala ku sakit dan saat itu juga baru menyadari bahwa kepala ku diperban.

Good job Diana! Inilah akibat kalau kamu terlalu asik melamun! "Na... Diana... kamu kenapa diam? aku beneran khawatir sama kamu kalau gini terus. Aku panggil dokter ya.."

Duh ampun cerewet banget ya orang yang lagi duduk disamping aku ini. Gak tahu apa kalau kepala ku makin sakit dengarnya. "ck! Apaan sih lo gak usah lebay deh. Gue 'kan diem karena lagi inget - inget!"

Sementara dia hanya cengar - cengir gak jelas, yee... apaan si "hehe ya maaf Na abis aku takut kamu kenapa - kenapa. Kamu mau apa? mau minum?"

Nah akhirnya dia peka juga! Kebetulan aku merasa sangat haus. Walaupun sebenarnya aku rada males dia ada disini tapi mau gimana lagi? "ya udah mana air minumnya" Ferdy memberikanku gelas air mineral yang langsung ku teguk hingga kandas. Ya, orang yang sedang bersamaku ini Ferdy, mantanku. Hah.. sialnya aku berniat mengelak darinya malah dia yang menolongku.

"jadi... kenapa lo bisa ada disini? Kenapa lo bisa nolongin gue? Dan kenapa disini bisa hanya ada lo seorang?" tanya ku tanpa basa - basi. Jujur berdua dengannya membuat ku risih dan sepertinya awkward. Aku juga tidak bisa menepis rasa penasaran ku.

"baru juga siuman nanyanya udah beruntun gitu"

"jawab aja kali ah"

"hari ini tuh aku emang ada niat untuk ketemu kamu. Tapi waktu ke rumah kamu, katanya kamu hari ini udah mulai kuliah lagi. Jadi aku mutusin untuk nemuin kamu di kampus..."

Love My C.E.O !!! (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang