#33 The Proposal

23.6K 592 8
                                    

Hai...hai... kesel gak si pas lagi pengen di lamar taunya malah aku skip gitu aja? Really, i'm sorry. Makanya sebagai ganti aku segera update part selanjutnya biar gregetnya masih ada. jangan lupa untuk bintangnya ya ;)

---

Diana PoV

Setibanya di rumahku, kami (aku, Reika dan Tris) segera menurunkan barang belanjaan, bi Niyem dengan sigap langsung membukakan pintu dan kami pun segera masuk dan naik ke kamar ku. "om sama tante kemana Na? sepi banget rumah lo" tanya Tris.

"ada acara, katanya si bakal balik malem. Nah lo bedua malem ini jadi mau nginap di sini?" tanya ku yang mereka jawab dengan anggukan mantap.

Aku membuka pintu kamar ku, meletakkan tas-tas kertas yang kubawa di dekat sofa di ikuti oleh Tris dan Reika. "gue mandi duluan ya" ucap ku seraya berjalan menuju kamar mandi. "lo mandi lama gak?" tanya Reika.

Aku memutar tubuhku kembali menghadap mereka, "lumayan gue pengin berendam air hangat dulu pegel banget nih badan gue, kenapa Rei?"

Reika menggeleng lalu tersenyum lebar hingga menampilkan deretan giginya, "kalau lo lama gue pengin ngemil dulu kebawah, perut gue minta diisi camilan" aku hanya mengangguk lalu meninggalkan mereka.

Sekitar 20 menit aku habiskan waktu untuk menyegarkan kembali tubuhku. Aku melihat sekitar namun keadaan sepi. Tidak ada Tris ataupun Reika disini, ku bawa lagi kakiku menuju walk-in closet untuk mengambil baju tidur namun tiba-tiba kakiku seperti menendang sesuatu.

Sebuah kotak berwarna merah ukuran sedang tergeletak di lantai, keningku mengkerut memikirkan keisengan kedua sahabatku di malam hari. Ketika kubuka, terdapat sebuah surat kecil yang bertuliskan "pakai aku" dan isinya adalah sebuah sepatu berwarna cream setinggi 10cm serta sebuah gaun berwarna pastel dengan tangan yang tidak terlalu panjang.

Aku mengelurkan barang-barang tersebut dari dalam kotak, tapi ternyata masih ada satu surat lagi di bagian terbawah. Ukuran suratnya sama seperti yang tadi namun bertulisankan "masih ada satu kotak lagi. Lihatlah di meja rias".

Ok jadi siapa yang sedang mencoba memberiku sebuah kejutan? Aku tahu pasti ini bukanlah ulangtahunku dan aku juga tidak merasa ada suatu hal yang harus dirayakan, dengan pikiran yang semakin bingung aku ikuti petunjuk terakhir. Ternyata diatas sana, diatas meja rias ku terdapat satu set peralatan make-up lengkap yang kujamin 100% bukan milikku ditambah dengan pesan singkat di sampingnya yang menyuarakan agar aku menggunakannya.

Ditengah kebingungan, aku sedikit terloncat dari posisi akibat dering ponsel milikku sendiri jantungku! Segera aku mengambil benda tipis tersebut yang ku letakkan di atas tempat tidur. Sebuah panggilan dari Reika, dalam satu rumah tapi melakukan panggilan kenapa tidak kemari? dasar pemalas batinku mencibik. Ku geser tombol hijau k atas "ya Rei.. ada apa?" dengan nada malas.

"gue cuma mau bilang, buruan ganti gak ada waktu lagi jangan lama-lama. Gue kasih lo waktu 15 menit gak lebih." Sahut Reika

Aku memutar mata ku "oh jadi ini kerjaan lo...apaan sih, gak jelas banget. Lagian nih ya, gue baru selesai mandi, muka gue baru bersih dari make-up seharian, capek ah gue" jawab ku sekenanya.

Aku mendengar Reika berdecak, "ck! Gak usah banyak protes deh Diana, buruan gak pake lama. Kalau lama jangan salahin gue dan Tris nyeret lo ke bawah kayak emak tiri yang kejam sama anak tirinya" kemudian sambungan telpon terputus.

Akhirnya dengan berat hati aku menuruti kemauan Reika kembali merias diriku sebelum dia benar datang untuk menyeretku, karena dia tidak pernah main-main dengan ucapannya. Aku melapisi wajahku dengan bedak tidak terlalu tebal namun kurasa cukup. Menggunakan eye shadow, eyeliner, mascara, sedikit blush on berwarna peach lalu terakhir lipstik berwarna pink rose. Rambut ku, ku biarkan terurai bebas tidak ku bentuk sama sekali. Tanpa membuang waktu aku segera mengganti baju dengan gaun yang telah di siapkan, tepat ketika aku selesai mengenakan sepatu pesan dari Tris masuk.

Love My C.E.O !!! (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang