## 23 Dispute!

20.2K 663 9
                                    

Aku tengah bersiap – bersiap untuk pergi kepagelaran yang diadakan oleh Jessica. Setelah selesai merias wajah, akuberjalan menuju walk in closet membukanya dan mencari busana apa yang kira –kira pantas aku gunakan ke acara fashionshow. Karena tema dari fashion show iniadalah "Elegance and happiness" akhirnya pilihan ku jatuh pada dress yang Ricard berikan pada ku saat kami liburan bersama di Bali. Seketika memori saat itu berputar di kepala ku seperti sebuah kaset.

"Mba.. Mba... kak Reika dan kak Tris sudah datang tuh, mereka menunggu dibawah"

Aku berjengit mendengar suara Sela, "astaga! kamu membuat ku kaget, Sela.."

Sela memasang wajah bingungnya, yang membuat ku ikut – ikutan bingung juga. "aku sudah mengetuk pintu Mba beberapa kali dan memanggil dari tadi karena gak ada jawaban makanya aku masuk kesini. Masa mba tidak dengar si.."

"hehe... maaf La aku 'kan sedang di sini jadi mungkin aku tidak terlalu mendengarnya" kata ku sedikit berbohong. Tidak mungkin 'kan aku mengatakan bahwa sedang memikirkan Ricard...bisa – bisa Sela akan mengejek ku hingga malam nanti! Oh memikirkannya saja sudah membuat ku malu, lagi pula walk ini closet ku berada diujung kamar atau lebih tepatnya disamping kamar mandi ku. Jadi wajar jika aku tidak mendengar ketukan pintu.

"ya.. ya terserah. Ya sudah jangan lama – lama"

"ya sebentar lagi, atau katakan pada mereka untuk ke kamar ku jika tidak ingin menunggu di bawah" setelahnya Sela mengangguk dan hilang di balik pintu kamar.

Aku kembali ke kegiatanku mengambil dress tersebut dan melepaskannya dari gantungan.

"Diana.." panggil Reika

"masuk aja Rei, Tris aku sedang ganti baju" teriak ku dari sini. Saat aku sedang berganti baju, pintu terbuka yang lagi – lagi membuat ku terkejut "for the god! Kenapa semua orang sepertinya hari ini ingin membuat ku jantungan si, ck!"

"hehe sorry Na.." jawab Tris yang kini sudah berdiri di samping ku. Oh, Tris terlihat sangat cantik dengan dress biru langitnya dan di sekitar lehernya terdapat brukat yang membentuk pola dihiasi payet – payet silver yang sangat cocok untuk kulit putihnya, membuatnya lebih bersinar dari biasanya.

"oh! lo sangat cantik hari ini Tris, wah gue sampai pangling"

"sure, you too. Gue tidak ingin kehilangan momen ini, apa lagi yang mengundang Jesica sendiri." Aku tersenyum menanggapinya, lalu beralih untuk mengambil sepatu yang senada dengan dressku. Sebuah high heels berwarna silver dengan tinggi 10cm. Lalu kami berjalan keluar menghampiri Reika yang sedang duduk manis di atas kasurku.

"tapi Na, gue belum pernah liat lo pake dress ini deh dan seinget gue terakhir kita hunting lo gak beli ini?" tanya Tris bigung, ya jujur saja karena kami (aku, Reika dan Tris) memang sering pergi bertiga entah itu untuk jalan – jalan, makan, membeli sesuatu atau apapun itu. Terkadang kami juga membeli aksesoris yang sama, itu terjadi karena selera kami tidak jauh berbeda, heh...

"em.. ya, ini adalah hadiah. Dari Ricard lebih tepatnya"

"dari Ricard? Wah seleranya terhadap pakaian perempuan tidak buruk"

"dress saat kita di Bali bukan? Wah ternyata sangat cantik dan cocok buat lo, waktu itu gue gak terlalu memerhatikannya" timpal Reika, yang sudah mulai bergabung dengan obrolan. Aku melirik cermin yang letaknya berseberangan dengan tempat tidur ku, melihat pantulan diri ku disana membuat ku ikut memuji pilihan Ricard (lagi).

"ya udah yuk jalan, ntar kita malah telat lagi kalau kelamaan ngobrol disini" kata ku memutuskan perbincangan dan keluar dari kamar. Aku menawarkan untuk menggunakan mobil ku dan untuk sementara mobil Tris ditinggal di rumahku, namun ide ku di tolak oleh Tris.

Love My C.E.O !!! (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang