##17 back to Jakarta

28.4K 808 41
                                    

Kelamaan update? Gak tau lagi harus bilang apa selain kata maaf
----

Diana Pov
Yap.. back to reality. Selamat datang di kota jakarta, kota yang selalu sibuk dengan segala urusannya. Liburan selesai dan besok aku harus kembali ke aktivitas ku semula.
"Yuk... jalan" aku hanya tersenyum menanggapinya.

"Ehm.. Na, gua sama Raihan pisah disini ya?"
"Oh.. oke  Rei. Bye.."
"Harusnya gua yang bilang makasih, karena Ricard udah ngajak kita dua. bye Ricard" jawab Reika
"Thanks bro, next time may be lo sama gua bakal ketemu dilain situasi. " ujar Raihan menjabat tangan Ricard.

" i will.." jawab Ricard.

Sementara aku dan Ricard berjalan menuju mobil kami aku menikmati genggaman tangannya.

"Sebelum anter kamu pulang, kamu bisa temani aku suatu tempat?"

"Ricard..." sapa seorang dari arah belakang kami. kami melihat kebelakang, dan kini orang itu berjalan mendekat ke arah kami. 

"Oh, hai Meica" jawab Ricard dan menjabat tangannya.

sementara wanita di depan ku ini tersenyum sangat lembut. Wanita yang menurut ku cantik dan menawan dengan blouse cream dipadukan rok span membuatnya terlihat semakin dewasa "ah aku kira tadi, aku salah orang ternyata benar ini kamu"

"begitulah... dari bisnis hmm?" balas Ricard

tapi sepertinya aku pernah nama Meica... Meica... dimana ya seperti tidak asing. batin ku.

"haha ya bisa dibilang begitu. lalu yang disamping mu ini, pasti calon tunangan mu" katanya dengan antusias.

"ya kau benar. Diana kenalkan ini Meica salah satu rekan bisnis ku"

"ah ya... Diana, Diana Melisa Handoko, senang bisa bertemu dengan anda" lalu menjabat tangan nya. ah! sekarang aku ingat, Meica yang disebut - sebut sebagai kekasih Ricard saat di pesta waktu itu. Apa hubungan mereka memang dekat? Meica sepertinya terlihat akrab dengan Ricard?

"Hai, Meica, Meica Alisya Putri aku juga senang bisa bertemu dengan mu langsung. aku harap kita bisa mengobrol lebih banyak, tapi maaf sepertinya aku harus pergi sekarang, aku duluan. Bye" pamitnya setelah melirik jam tangan dan berlalu

Aku masih memperhatikan kepergiannya. Dia cantik, menawan, dewasa, dan sepertinya pintar. Oh crab! harus aku akui, aku seperti anak kecil sekarang, ck!

"dia cantik" tiba - tiba saja dua kata itu meluncur dari mulut ku

"Apa kamu cemburu? Sudahlah bagi ku sekarang yang penting kamu, oke. Ayo jalan." Ricard mengelus kepala ku sayang, lalu menarik ku untuk menuju parkiran, yang disana sudah terparkir manis sebuah mobil entah yang mana dan keberapa yang Ricard punya.

Aku memutar kedua bola mata ku jengah, "sepertinya kamu hobi mengoleksi mobil – mobil mewah". Ricard hanya tertawa kecil menanggapi kalimat ku, yang lebih pada penyataan bukan pertanyaan.

"jadi kita mau kemana?" tanya ku saat kami sudah di dalam mobil dalam perjalanan yang entah Ricard akan membawa ku kemana.
"Ke supermarket, kebetulan kulkas di apartement ku sudah mulai kosong." jawabnya dan kembali melajukan mobil membelah jalanan ibu kota.
"Hahaha Ampun kamu tuh ya... aku kira mau kemana, ngomongnya udah kaya serius banget. Oke big boss.. aku temenin" kata ku dan kembali memfokuskan perhatian ku pada benda tipis yang sedang ku pegang, membalas pesan yang mama kirim pada ku.

Akhirnya kami memasuki kawasan SCBD tepatnya di The Capital. Kawasan yang selalu ramai, sibuk, namun tetap tertata rapih menurutku tempat yang pas untuk para kalangan pembisnis.

Love My C.E.O !!! (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang