38. Disappointment

5.1K 490 60
                                    

"Sungguh Ra, aku bosan menunggu di beranda hati kamu tanpa sempat merasa di cintai sepenuh hati".

[❣]


Kenny membatin saat memimpin rapat dadakan di ruang kerja rapat pribadi rumahnya, seluruh staf atasan, Direksi dan Komisaris yang hadir terlihat kebingungan manakala berbagai bentuk sanggahan dan tuduhan terlontar tanpa bukti, Team audit yang terlihat sibuk mengecek bursa saham beberapa waktu lalu memperjelas status jika memang saham perusahaan mereka sedang dalam keadaan tidak stabil.

"Kabar buruk" Jatch Miko sebagai komisaris memecah keheningan rapat saat menerima info bahwa otoritas bursa mulai melakukan penyelidikan terhadap perusahaan tempat mereka bernaung. Layaknya pohon yang menjulang meskipun kokoh roboh dengan sekali terpaan angin, Keny tersandar di kursi yang ia duduki tanpa kata, menunduk dengan meletakkan kening di atas kedua jarinya yang kini terlihat gerakan seperti memijit, Perusahaan properti yang menjadi prioritas utamanya adalah inti dari sumber suntikan dana bagi seluruh usaha yang ia kelola, jika perusahaan propertinya bangkrut, maka dapat dipastikan , akan ada PHK besar-besaran, dan kelumpuhan dari berbagai sektor usaha seperti, tambang, minyak, perusahaan komunikasi dan yang lain-lainnya, sekalipun ia masih menjadi Komisaris salah satu perusahaan fashion internasional, itu belumlah cukup untuk kembali membangun perusahaan properti nya di luar negeri, bayang-bayang kemandetan proyek dan pemberhentian bangunan yang sedang berlangsung seolah membayangi pikiran Keny. Keny frustasi bak terhunus belati dengan giginya yang bergemelatuk, tak mampu berpikir seraya menghembuskan napas yang mulai terasa sempit pada bagian diafragmanya meminta Sonia memberikan ia laporan arus kas, sebab ia yakin sekali harga saham tidak akan turun begitu saja, pasti ada pemicunya.

"Saya melihat ada beberapa orang bagian atasan yang mengundurkan diri, lalu beberapa Investor yang marik sahamnya diperusahaan"

"Berikan saya nama-nama dari investor itu"

"Baik Buk" Sonia mengetik dan mensearch beberapa laporan nama para investor yang menarik saham mereka dengan jumlah yang begitu besar.

"Satunya dari orang Indonesia, bapak Pito Irawan, dan duanya lagi dari Dubai, dan England" Keny menggeleng putus asa, mengingat ketiga orang tersebut merupakan relasi terbaiknya selama ia mengelola perusahaan, kepercayaan berbanding lurus pada pengkhianatan, memang yang dilakukan mereka bukanlah kejahatan, sebab mereka memiliki hak untuk menarik sahamnya dari perusahaan yang saat ini ia pegang, namun yang menjadi momok yang tak habis dipikiran, mengapa demikian tak ada etikanya dalam menjaga hubungan baik antar pengusaha, kekecewaan Keny semakin bertambah.

"Saya sudah melakukan duty to be diligent" Dengan suara lirih, jelas Kenny terlihat sangat berantakan di depan beberapa staf-staf terpenting dan terbaik kepercayaannya

"duty to display skill" Lanjut Keny dengan wajah menunduk, tegarnya tak dapat lagi terlihat, seperti pertarung kalah pada medan peperangan, harga diri yang terinjak dan wibawa yang hampir hilang, kepongahan yang tak bernilai saat diri mengakui bahwa menjadi pintar dan enerjik saja tidaklah cukup, sekalipun piawai dalam pertarungan bisnis, ia merasa sedemikian tak memiliki arti, jika harus mengumumkan pemecatan banyak karyawan tanpa pesangon, nama besar grup dan perusahaannya akan menjadi tinta sejarah terburuk dalam usaha besar multi internasional dalam kurun waktu yang tak sebentar, mampu memberikan penghidupan yang layak bagi pegawai-pegawainya, sempat menjadikan citra perusahaannya selalu mendapat predikat terbaik dalam survey majalah-majalah binis beberapa tahun yang lalu, bahkan hingga saat ini.

"Saya tidak melakukan kesalahan apa-apa" Suara Keny semakin terlihat melemah, seluruh yang hadir bersama menunduk merasakan apa yang di rasakan Keny bukan saja bagian dari empati, melainkan bersama merasakan kegagalan, sebagai kepala divisi serta pimpinan yang berperan dalam tanggung jawab pada bidang masing-masing seolah belum mampu melakukan tindakan dan pengawasan yang benar, rasa putus asa dan malu yang kini dirasakan Kenypun merasuk ke dalam pikiran para tim audit, direksi dan komisaris yang ada.

Revenge and Love [Completed]Where stories live. Discover now