21. Kepulangan Kenny & Vievi

6.9K 590 69
                                    

"Jangan mau diatur mama, loe harus ngikutin kata hati loe, kalau udah punya pilihan atas hidup loe sendiri, jangan pernah biarin ada orang lain yang bakalan ngatur hidup loe"

[*]

"Kamu melanggar perintah mama?" Keny kembali meninggikan suara, saat mendapati undangan dari SMU Cendana Mulya sebagai wali siswa untuk mengambil surat keterangan kelulusan, tak jauh darinya berdiri, Viena menoleh ke arah Vievi, wanita itu datang bersama Keny dari luar negeri, kakak kandung yang terkenal asik dan selalu melindunginya dulu itu kini terlihat diam sibuk menatap layar laptop justru tak ingin turut campur atas apa yang di lakukan Keny, Viena membalik arah leher menatap wajah Keny dengan menunduk. Ia ingin menyampaikan tak ada yang harus di takutkan, namun kalimat itu hanya sampai di tepian bibir.

"Viena tinggal selangkah lagi Ma, sayang banget kalau sampe harus berhenti sekolah"

"Nggak ada yang suruh kamu berhenti, Mama hanya ingin kamu mengikuti ujian kesetaraan, tidak mempertaruhkan nasib yang akan merugikan dan akan membuat kamu menyesal nantinya" Keny menarik napas, memikirkan ulah Viena yang kini telah masuk ke sum-sum tulang, dengan menahan geram, Keny menghembuskan napas frustasi, tak ingin menghabiskan energi, alih-alih melampiaskan amarah, ia takut khilaf dan meninggalkan Viena tanpa kata, Murka Keny terlihat semakin tak berperasa.

Viena berhambur ke arah Vivie, ia duduk tepat di samping kakak yang ia rindukan beberapa waktu belakangan ini, Vievi terlihat jauh berubah, Viena melihat Vievi dewasa dan berwibawa dengan busana resmi dan style yang terlihat wah.

"Sebaiknya kamu menuruti mama, kamu sudah dewasa, sampai kapan harus kekanakan terus" seperti halilintar yang melibasi pendengaran, suara dingin itu keluar kedasar jantung, Viena menatap Vievi heran, wanita yang duduk di samping Viena itu berdiri melangkah menuju kamarnya, beberapa pelayan selalu sibuk saat majikan mereka pulang kerumah, meski Vievi hanya dua hari pulang bersama Keny, ia ingin ketenangan dan semua kini jauh dari ekspektasi, menurut Vievi, Viena masih saja sama seperti Viena yang terakhir kali ia tinggalkan.

"Kak, kakak kerja dan kuliah itu atas keinginan Mama, kakak ingetkan dulu mau jadi apa?, kakak sudah ada cita-cita kan, dan mama membeli semua mimpi kakak dengan perintah"

"Itu dulu" Vievi menoleh ke arah Viena, "Masa depan yang di tawarkan mama jauh lebih menjanjikan, sebaiknya kamu mempersiapkan diri dari sekarang"

"Bersiap, bersiap apa, bersiap ngikutin mau mama terus jadi manusia aneh seperti kalian?" ia berlari mendahului Vievi menuju lantai dua, ia terlalu bersemangat untuk berlari hingga tak dapat berhenti pada kamarnya yang justru melangkah memasuki kamar Maura, penghuni kamar menoleh ke sisi pintu, memperhatikan seorang wanita yang kini masuk dengan menghempaskan pintu dan membanting tubuh di atas kasur. Tangis Viena memecah.

***

Vievi menjalani hidup yang berbeda nun jauh di sana, di luar negeri dan beberapa tugas yang diberikan oleh Keny tak tanggung-tanggung menyita seluruh waktu, bahkan perasaan, bekerja bagai robot Vievi hanya mengenal profit and lost, sebuah dogma yang selalu Keny tanamkan padanya. Segalanya serba berkebalikan, hitam dan putih, muram dan cerah, sulit dan mudah. Dalam matriks angka biner, 1 dan 0. Jika kebahagian dan harta adalah persamaan linear, harusnya Vievi merasa menderita di rumahnya sendiri, karena di apartmennya di luar negeri jauh lebih menenangkan dan ia dapat menyelesaikan beberapa laporan dan menghitung grafik saham.

Sekalipun menderita dan seolah memiliki kisah dengan berbagai corak kebisingan, Vievi tetap menuruti Keny yang berantusias memaksa Vievi untuk dapat mengenali keluarga baru mereka. Vievi tak tertarik, lingkungan dan dunia baru menciptakan ia makhluk yang tak lagi perduli pada perkara sepele. Sekali lagi semua demi penghargaan, ia menghormati Keny saat di perusahaan sebagai seorang atasan, bukan penghormatan sebagai sosok seorang Ibu dimana rasa itu telah lama menghilang.

Revenge and Love [Completed]Where stories live. Discover now