Revenge and Love [Completed]

4. 𝐅𝐨𝐫𝐭𝐢𝐟𝐢𝐞𝐝 𝐖𝐢𝐧𝐞

"Maura.." suara lembut pria yang mendekati Maura dan ia mencoba melangkah menjauh, Maura memang selalu berpikir am i just a cliche tentang Maleo, sebab perempuan mana yang bisa menolak Maleo dengan segala kelebihannya. Apa lagi ternyata ia kelihatan lebih oke. Lebih mature, dan irresistible. Namun Maura sadar, berdekatan dengan Maleo memang menyenangkan sebagai teman, namun neraka menunggunya di depan.

[❣]

Pria dengan body tegap berjas rapi memasuki perumahan yang mirip dengan mansion tatanan eropa. Tubuh tegapnya yang atletis memberikan kesan angkuh namun berkharisma, ia tampak mengenggam sebuah botol yang ia dapat dari asisten pribadinya yang membawa Viena dari party mirasnya di Boshe.

Fortified wine, minuman anggur satu ini di dalamnya terkandung alkohol yang kadarnya termasuk lebih tinggi ketimbang wine biasa dengan kadar alkohol sebanyak 15-20.5 persen. Prayoga Utomo terduduk lemas di sofa ruangan tengah.

"Dimana ibu sekarang, saya ingin berbicara"

"Ibu Keny masih di kalteng pak, sedang mengurus pertemuan beberapa pengusaha batu bara di sana" Asisten rumah tangga yang biasa bertugas menjaga Viena melirik bos pria mereka dengan setengah menunduk, tubuhnya yang kekar terbentuk karena keaktifannya melakukan gym, diperjelas pada bentuk dadanya yang mengotak bagai deretan bata .

Prayoga utomo mendengus, menarik napas panjang, guratan kelelahan terlihat pada raut wajahnya yang tak lagi muda, tak hanya persoalan perkerjaan, perusahaan dan menghadapi berbagai permasalahan karyawan, kini ia ditunggu dengan bermacam beban pekara rumah tangga yang selama ini ia bangun bersama Keny yang ia percayai sebagai tangan kanannya dalam menjaga dan mendidik anak-anak di rumah, ia bukan hanya merasa tak didengar bahkan sesekali ia seolah tak dihargai Keny sebagai lelaki maupun Suami. Dimata anak-anak Prayoga memanglah memiliki wibawa. Namun Keny memiliki power yang sulit ditepis sebab ia lah yang selalu menjadi alasan kesuksesan-kesuksesan Prayoga dalam menagement aset perusahaan. Itu satu-satu alasan prayoga masih menunggu Keny sebagai istri, ia memang cerdas dalam segala hal. Tapi dalam memegang tanggung jawab sebagai ibu. Prayoga hampir pesimis Keny dapat dikatakan berhasil.

***