41. Duri Dalam Daging

5.7K 417 147
                                    

  Setidaknya Vievi tak pernah merasakan proses semenyakitkan Sonia, tak merasakan saat Sonia harus menjual harga diri demi memanipulasi relasi usaha hanya agar bisa berada di balik meja. Vievi tak pernah merasakan langkah apa yang ia tempuh saat pertama kali bergabung ke dalam perusahaan. 

[*]

"Mulai detik ini kamu saya pecat..."

Sonia menundukkan wajah tak berani menatap Keny, ketika hanya dengan dua kali dua puluh empat jam, wanita itu telah mengantongi lima nama yang ia yakin telah melakukan sabotase di perusahaannya sendiri. Lebih pelik saat mengetahui Fakta, bahwa Jatch Miko sebagai Komisaris turut melakukan pelelangan saham PT. Devito Arumi. Keny menitikkan air mata, bahkan fakta yang jauh lebih menyakitkan, ketika tahu Andre telah menjual saham dengan begitu cerobohnya.

Seorang pria bertubuh tegap, terlihat body kotak-kotak serta ototnya yang tertutup oleh jas yang ia kenakan, mata itu tetap tajam saat pertama kali terpilih sebagai bodyguard terpercaya keluarga Prayoga, kesetiaan yang oleh Kenny telah teruji namun kandas pada waktu yang tak pernah ia tahu.

"Apa yang telah kami lakukan pada kamu Arko?" Dari atas kursi roda, masih tepat dalam ruangan kerja, Prayoga mengumpulkan mereka yang telah hadir, selain Jatch Miko yang telah memutuskan untuk pergi, saat sebelum Keny mengetahui. Prayoga menundukkan kepala, rasa marah dan kecewa bercampur menjadi satu. Sejalan pada apa yang telah ia rasakan, jauh lebih menyakitkan saat mengetahui bagaimana mungkin anak-anak mereka mampu melakukan hal demikian, kerugian yang tak sedikit, ribuan karyawan yang akan segera di PHK, pesangon yang tak terbayar, nama baik yang tercoreng, Keny jatuh pada kursi kerja dengan dada serasa sesak.

"Buk, Buk, are u oke?" Keny menepis tangan Sonia tak sudi jika tubuhnya disentuh oleh asisten pribadinya itu. Tatapan marah masih terpancar jelas.

"Kalian pergi saja, saya tidak ingin berurusan lagi dengan kalian, dan kamu Arko, tinggalkan seluruh fasilitas kantor, kamu saya pecat" Arko mendongakkan kepala, menoleh ke Arah Prayoga dengan tatapan Iba, tak jauh dari ia berdiri, Jonan pun sama tak mengerti, bagaimana mungkin laksana petir di siang hari, majikan mereka mendapati pengkhianatan sebegitu rapi.

Semuanya adalah orang-orang terpenting, orang-orang yang bahkan mendapati kepercayaan yang tak hanya tentang wewenang perusahaan, bahkan sebagai yang paling tahu akan Prayoga, ia juga dipercayai dalam melindungi anak-anaknya selama ini, bagaimana bisa pula dalam hal penjagaan keselamatan keluarga Prayoga mempercayai Arko seratus persen. Arko bukanlah orang sembarangan, sebagai pensiunan anggota khusus, dengan dedikasi terbaik dan mendapati berbagai piagam prestasi, Arko adalah bodyguard dengan bayaran termahal, berita kepensiunannya sempat menjadi perebutan para pejabat publik bahkan politik, tak ingin tercebur pada permainan politik, ia justru lebih memilih mendedikasikan hidup pada tawaran pinangan Devito Arumi, dan Prayoga sebagai atasan. Sakit tepat di hadapan Arko Prayoga menutup kedua mata, Pria tegar itu tak pernah menitikkan air mata di hadapan para pekerjanya, belulang yang ngilu akibat ujian yang bertubi-tubi, belum mampu sepenuhnya bangkit dari sakit fisik dalam proses penyembuhan, lantas bangkrut telak dari persaingan, pengkhianatan oleh sosok yang selama ini menjadi cahaya mata dan teduh di kala dipandang, Andre dan Vievi tumbuh menjadi sosok pribadi dengan membawa segala kesombongan.

***

Dua minggu setelahnya

Apartmen di kawasan Shoreditch London, Vievi bersama Andre berkubang pada begitu banyak pemikiran, tanggung jawab dan amukan ke dua orang tua mereka telah terbayang pada pelupuk mata, saat mengetahui rekan terdekat mereka Sonia telah di pecat dan tak ada lagi orang yang dapat memantau pergerakan dan strategi langkah sang Mama.

Revenge and Love [Completed]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें