Keluhan Gelandangan Tua

102 3 0
                                    



Ketika aku menyusur memenuhkan sakuku
Ada lagi saku yang tidak terisi
Entah bila datangnya habuk
Dikebas dilibas dibias tetap juga tidak habis
Aku hairan
Adakala aku terfikir
Dalam keadaan yang sulit begini
Mana maunya di cari walau sekeping syiling
Makan kekadang ada kekadang tiada
Katanya aku berbadan sehat kenapa masih tidak berusaha
Mereka ,
Tidak tahu untung nasib manusia

Di sana ada lagi manusia yang nasibnya jauh lebih buruk dari aku
Makannya entah bila,dimana,atau apa
Tambahan pula di bulan ramadhan ini
Namun masih bersyukur
Ada juga tempat persinggahan
Di masjid atau surau yang menyediakan moreh dan makan percuma
Selepas ini ramadhan semakin berinsut pergi
Beratnya hati
Kenangan terindah sudah semakin pergi

Syawal semakin menjelma
Namun aku tiada apa apa
Tetap juga seperti ini
Berharap tahun ini akan berubah dari tahun sebelumnya
Masih lagi gelandangan
Di bawah kolong tempat terindahku
Dari hujan ,panas berlindung di situ
Adakah selamanya aku begini
Atau adakah matikupun tidak bernesan
Ramadhan ,ramadhan,ramadhan
Jangan kau pergi
Aku bahagia kau disampingku
Syawal tidak mendatangkan apa apa padaku
Walau sepuluh tahun berlalu

Hasil nukilan Pena Alam
Selasa 13/06/2017
Jam 05;40/06;06 pg
Hakcipta terpelihara
Lokasi pondok puisi.

Pondok Puisi ✔️Where stories live. Discover now